Biodata Lambertus Nicodemus Palar, Pahlawan nasional

Lambertus Nicodemus Palar

Biodata Lambertus Nicodemus Palar, Pahlawan nasional

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Lambertus Nicodemus Palar seorang Pahlawan nasional. Penasaran ingin tahu tentang biodata Lambertus Nicodemus Palar, simak penjelasannya berikut ini.

Lambertus Nicodemus Palar

Lambertus Nicodemus Palar atau dikenal dengan LN Palar adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Sulawesi Utara. beliau lahir di Rurukan, Tomohon, Sulawesi Utara pada tanggal 5 Juni 1900.

LN Palar atau juga dikenal sebagai Babe Palar menjabat sebagai wakil Republik Indonesia dalam beberapa posisi diplomat termasuk sebagai Perwakilan Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Beliau juga menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di India, Jerman Timur, Uni Soviet, Kanada, dan Amerika Serikat.

Awal kehidupan

LN Palar merupakan anak dari pasangan Gerrit Palar(Ayah) dan Jacoba Lumanau(Ibu). Istrinya bernama Johanna Petronella Volmers, yang dinikahinya pada tahun 1935.

Pendidikannya diawali saat masuk sekolah sekolahnya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) antara tahun 1916 sampai 1919.

Kemudian LN Palar melanjutkan lagi di Algemeene Middelbare School (AMS) di Yogyakarta. Setelah tamat dari sekolah menengah, LN Palar sekolah ke Technische Hooge School (THS) atau Sekolah Tinggi Teknik di Bandung sejak tahun 1922 sampai 1923.

Karena sakit, LN Palar tidak dapat menyelesaikan pendidikannya. Begitu pulih dari sakitnya, LN Palar kemudian berkuliah ke Sekolah Tinggi Hukum pada tahun 1924 di Batavia.

Pada saat di Batavia, Palar mulai aktif dalam pergerakan nasional. Ia bergabung dalam Jong Minahasa. Pada tahun 1928, Palar pindah ke Belanda untuk kuliah di Universitas Amsterdam.

Karir

LN Palar memulai kariernya ketika ia tinggal di Amsterdam, Belanda. Pada tahun 1930, LN Palar menjadi anggota dari Social Democratische Arbeider Partij (SDAP).

Baca Juga :  Manggis, Ratu Buah Kaya Manfaat

Setelah Social Democratische Arbeider Partij (SDAP) melaksanakan Kongres Kolonial dan mengadakan pengambilan suara yang menyatakan beberapa posisi partai termasuk hak kemerdekaan nasional untuk Hindia Belanda tanpa syarat’

Sejak saat itu, karier organisasinya pun semakin melonjak. LN Palar menjabat sebagai sekretaris Komisi Kolonial SDAP dan Nederlands Verbond van Vakverenigingen pada Oktober 1933.

Selain itu, LN Palar juga menjabat sebagai Direktur Persbureau Indonesia (Persindo). Dari lembaga inilah, LN Palar mulai mengirimkan artikel-artikelnya tentang sosial demokrasi dari Belanda ke pers di Hindia Belanda.

Pada tahun 1938, LN Palar kembali ke Indonesia. Ia mengunjungi beberapa daerah untuk mengumpulkan informasi. Ia memperoleh informasi bahwa gerakan kemerdekaan Indonesia sedang aktif-aktifnya.

Sepulangnya LN Palar ke Belanda, LN Palar menuliskan pengalamannya selama di Indonesia. Akantetapi Perang Dunia II sudah lebih dulu merajalela.

Belanda diduduki oleh Jerman. Selama perang berlangsung, LN Palar sudah tidak lagi bekerja untuk SDAP. Beliau berkegiatan dalam laboratorium van der Waals. LN Palar juga aktfi dalam gerakan bawah tanah anti-Nazi Jerman.

Setelah Perang Dunia II, ia terpilih menjadi anggota Twede Kamer atau parlemen. Setelah LN Palar mendengar berita kemerdekaan Indonesia, LN Palar mendukung pernyataan tersebut.

LN Palar menjalin hubungan dengan para pemimpin Indonesia. ,Sikapnya ini tidak mendapat dukungan dari partainya. Di parlemen, beliau juga mendesak pemerintah Belanda untuk menyelesaikan secara damai konflik antara Belanda-Indonesia tanpa adanya gencatan senjata.

Pada tanggal 20 Juli 1947, parlemen menyetujui kebijakan Agresi Militer I untuk menyelesaikan konflik di Indonesia.

Kemudian setetelah menemui para tokoh pergerakan lain, seperti Sutan Syahrir dan Agus Salim, LN Palar mengundurkan diri dari parlemen sebagai bentuk protes atas Agresi Militer I.

Baca Juga :  Manfaat Daun Kayu Jawa untuk Kesehatan

Mengetahui hal ini, LN Palar kembali dipanggil untuk mempertahankan kemerdekaan. Beliau ditugaskan oleh Mohammad Hatta dan Agus Salim selaku Menteri Luar Negeri untuk mendirikan Pemerintahan Indonesia dalam Pengasingan (Government in Exile).

Berbagai perundingan selama revolusi kemerdekaan tidaklah lepas dari peran LN Palar. Beliau melakukan banyak perundingan di jantung diplomasi internasional di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat sesuai perintah Soekarno. Berbagai perjuangan diplomasi banyak dilakukan oleh LN Palar.

Wafat

Lambertus Nicodemus Palar meninggal di Jakarta tanggal 12 Februari 1981 pada usia 80 tahun, meninggalkan isterinya, Johanna Petronella “Yoke” Volmers, dan anak-anaknya Mary Elizabeth Singh, Maesi Martowardojo, dan Bintoar Palar.

Pada hari minggu 10 November 2013, oleh pemerintah, beliau dianugerahi gelar pahlawan Nasional Indonesia melalui Keppres No. 68/TK/2013 bersama kedua pahlawan lainnya yakni Radjiman Wedyodiningrat danTahi Bonar Simatupang.

Penutup

Itulah biodata Lambertus Nicodemus Palar seorang Pahlawan nasional. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : wikipedia.org

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski