Table of Contents
wacaberita.com – Kebijakan Baru Abdul Mu’ti Sebagai Mendikdasmen: Transformasi Kurikulum Nasional dan Sistem Pendidikan Indonesia. Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) pemerintahan baru telah membawa berbagai kebijakan signifikan yang berdampak langsung pada sistem pendidikan Indonesia. Fokus utamanya adalah pemerataan mutu pendidikan, kesejahteraan guru, serta transformasi kurikulum nasional yang menggantikan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 secara bertahap, menuju sistem pendidikan yang adaptif dan berkualitas.
Transformasi Kurikulum Nasional
Salah satu langkah besar Abdul Mu’ti adalah penerapan Kurikulum Nasional sebagai kurikulum tunggal yang akan menggantikan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 secara bertahap. Kurikulum Nasional ini menekankan fleksibilitas, penguatan karakter, penguasaan literasi dan numerasi, serta penguatan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Prinsip pembelajaran mendalam diterapkan dalam Kurikulum Nasional, bukan pada Kurikulum 2013, untuk mendorong pemahaman konsep secara mendalam dan relevan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan zaman.
Evaluasi Sistem Zonasi PPDB
Kebijakan zonasi dalam PPDB tetap dipertahankan dengan penyesuaian berdasarkan evaluasi pemerataan akses pendidikan. Abdul Mu’ti mengarahkan agar sistem zonasi tidak menjadi hambatan bagi siswa berprestasi namun tetap mendorong pemerataan pendidikan, dengan memperhatikan kapasitas daerah dan distribusi infrastruktur pendidikan.
Penguatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru
Abdul Mu’ti mengimplementasikan sistem e-Kinerja untuk mempermudah penilaian kinerja guru secara transparan dan efektif, sekaligus memangkas birokrasi pelaporan sehingga guru dapat fokus pada pembelajaran. Kebijakan ini diiringi peningkatan anggaran untuk kesejahteraan guru melalui kenaikan tunjangan dan peningkatan kapasitas guru dengan pelatihan literasi digital dan Artificial Intelligence (AI).
Pengembangan Sekolah Unggul dan Vokasi
Dalam pemerataan akses pendidikan bermutu, Abdul Mu’ti menggagas Sekolah Unggul Terintegrasi yang menggabungkan kurikulum akademik dan vokasi berbasis potensi lokal, serta kerjasama dengan PSSI untuk sekolah bakat olahraga, seperti sepak bola, agar siswa dapat mengembangkan bakat sambil tetap mendapatkan pendidikan akademik yang layak.
Penguatan Pendidikan Karakter dan Kesehatan Siswa
Penerapan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi bagian penting dalam kebijakan Abdul Mu’ti. Program ini mendorong siswa untuk membiasakan diri hidup sehat, disiplin, beribadah tepat waktu, dan menjaga interaksi sosial yang positif. Senam pagi sebelum belajar dan lagu anak sesuai usia menjadi bagian program untuk menciptakan suasana belajar yang sehat dan menyenangkan.
Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik
Abdul Mu’ti memperkenalkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai alat pemetaan kemampuan akademik siswa di berbagai daerah tanpa menjadi syarat kelulusan. TKA dilaksanakan secara bertahap dan opsional sebagai bahan evaluasi mutu pendidikan di tingkat daerah, menjadi dasar penyusunan kebijakan pemerataan kualitas pendidikan.
Tantangan dan Harapan
Kebijakan Abdul Mu’ti menghadapi tantangan seperti kesiapan infrastruktur digital, kompetensi guru dalam teknologi, dan pemerataan sarana pendidikan di daerah terpencil. Namun kebijakan ini membawa harapan besar terhadap transformasi pendidikan Indonesia, dengan sistem pendidikan yang lebih adil, relevan, dan berfokus pada pengembangan karakter serta keterampilan siswa.
Melalui kebijakan ini, Abdul Mu’ti sebagai Mendikdasmen berupaya agar pendidikan Indonesia tidak hanya mengejar angka kelulusan, tetapi juga membentuk generasi yang sehat, berkarakter, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan keadilan pendidikan yang merata.