Mengapa ada bunyi keras dan pelan?
Table of Contents
Mengapa ada bunyi keras dan pelan?
Bunyi bisa terdengar keras atau pelan karena perbedaan amplitudo getaran dari sumber bunyi.
Berikut penjelasannya:
1. Amplitudo menentukan keras–pelannya bunyi
-
Amplitudo adalah besar kecilnya getaran yang dihasilkan oleh suatu benda.
-
Jika amplitudo besar, getarannya kuat → energi bunyinya lebih banyak → bunyi terdengar keras.
-
Jika amplitudo kecil, getarannya lemah → energi bunyinya sedikit → bunyi terdengar pelan.
Contoh:
-
Memukul drum dengan keras membuat selaput drum bergetar lebih besar → bunyi keras.
-
Memukul drum dengan pelan membuat getarannya kecil → bunyi pelan.
2. Jarak juga memengaruhi
Semakin jauh kita dari sumber bunyi, energi bunyinya semakin berkurang sehingga terdengar lebih pelan. Jika kita dekat, bunyinya lebih keras.
3. Lingkungan sekitar
Benda-benda di sekitar bisa menyerap atau memantulkan bunyi.
-
Ruangan banyak perabot → bunyi lebih pelan (banyak diserap).
-
Ruang kosong atau bergema → bunyi bisa terdengar lebih keras.
Kesimpulan
Bunyi keras atau pelan dipengaruhi oleh:
-
Amplitudo getaran (faktor utama)
-
Jarak dari sumber bunyi
-
Lingkungan sekitar
Jadi, semakin besar getaran yang dihasilkan sumber bunyi, semakin keras bunyinya, dan semakin kecil getarannya, semakin pelan bunyinya.