Biodata Andrias Wiji Setio Pamuji Penemu Reaktor Biogas

Biodata Andrias Wiji Setio Pamuji Penemu Reaktor Biogas

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Andrias Wiji Setio Pamuji seorang penemu reaktor biogas. Penasaran ingin tahu tentang penemu reaktor biogas, simak penjelasannya berikut ini.

Biodata Andrias Wiji Setio Pamuji :

Lahir : Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Pendidikan : Jurusan Teknik Kimia Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB)
Penemuan : Reaktor Biogas
Istri : Mila Juliani Perangin-angin
Anak : Aldo Adicipta Yanuar
Andrias Wiji Setio Pamuji adalah mahasiswa lulusan Teknik Kimia Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia adalah pemenang dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa tahun 2002 yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, untuk penemuannya pada Reaktor biogas dari plastik dengan bahan baku Kotoran sapi.

Kehidupan Awal

Andrias Wiji Setio Pamuji berasal dari Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Andrias adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Anak petani ini sering penasaran dan ingin membuktikan teori-teori yang didengarnya dengan cara melakukan percobaan. Saat masih kecil Andrias pernah membuat listrik dan perahu motor mainan dengan penggerak kincir angin.

Kincir angin dibuat dari pemutar kaset dalam tape. Andrias juga senang bertani dan beternak. Tanaman dan hewan dia rawat dengan kasih sayang. Ini adalah ajaran dari ibunya.

Sejak masih kecil Andrias sering membantu orangtuanya bekerja di sawah. Ibunya sering menunjukkan kepadanya sawah-sawah yang subur dan kering.

Sawah yang hijau dan subur itu setiap hari dirawat oleh petani. Kalau yang coklat itu jarang dirawat oleh petaninya. Hal mengartikan, sawah yang sering ditengok akan lebih terawat. Perawatan itu adalah cermin dari ketekunan. Tekun, itulah yang menjadi prinsip hidup Andrias.

Baca Juga :  Biodata Frederick William Herschel Penemu Planet Uranus

Percobaan membuat reaktor sederhana dari plastik sudah dilakukan oleh Andrias Wiji Setio Pamuji pada tahun 2000, saat dia masih kuliah tingkat III di Jurusan Teknik Kimia Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB).

Tetapi, Andrias baru memasarkannya pada tanggal 9 April 2005 setelah menyempurnakan percobaan-percobaannya. Reaktor biogas dari plastik ini sebelumnya pernah menang dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa tahun 2002 yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Andrias sudah lama mengetahui bahwa kotoran sapi bisa dijadikan sebagi gas. Tetapi, kesempatan membuktikan hal tersebut baru tercapai saat dia kuliah.

Andrias membuat dan memasarkan reaktor dengan ketekunannya. Meskipun sudah banyak yang menggunakan reaktornya,namun keuntungan materi belum dia rasakan.

Andrias Wiji Setio Pamuji menikah dengan Mila Juliani Perangin-angin dan memiliki putra yang bernama Aldo Adicipta Yanuar.

Percobaan

Suatu saat Andrias membawa kotoran sapi yang sudah dicampur air dari peternakan. Kotoran sapi itu dia bawa dengan jeriken ukuran lima liter.

Sampai di rumah indekos, jeriken tetap ditutup agar terjadi fermentasi pada kotoran sapi. Setelah sebulan, jeriken dibuka dan di atas lubang jeriken dipasang plastik. Plastik langsung mengembang.

Kemudian Andrias segera mencari pucuk bolpoin yang terbuat dari logam. Pucuk pulpen ini ditusukkan pada plastik dan keluarlah gas. Andrias menyulutnya dengan korek api. Gas yang keluar berubah menjadi api setelah dibakar dengan korek api.

Andrias terus memodifikasi peralatan dengan menggunakan uang donasi dari teman- temannya. Percobaan demi percobaan dia lakukan untuk bisa menghasilkan reaktor dan penampung gas berharga murah dan berkapasitas mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga.

Sampai akhirnya, dari percobaan demi percobaan, dia menghasilkan reaktor dari plastik dengan tebal 250 mikron serta menciptakan kompor untuk jenis gas metana.

Baca Juga :  Jawaban Bacaan Sumber Energi Panas Kelas 5 Tema 6

Andrias baru memasarkan reaktor itu pada bulan April 2005. Saat itu dirasa tepat sebab harga bahan bakar minyak (BBM) terus naik. Kini penemuannya sudah tersebar ke peternak sapi perah di Subang, Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Padang, Sumatera Barat, menyusul Bali, Jawa Tengah, dan Lampung.

Saat itu Andrias menjual reaktornya dengan harga Rp 1,5 juta, sudah termasuk pemasangan. Sampai saat ini gas yang dihasilkan belum dapat dikemas dalam tabung karena gas dari kotoran sapi adalah jenis metana (CH4).

Sementara gas yang dikemas dalam tabung merupakan gas yang bisa dicairkan, yang berasal dari jenis butana (C4 H10) dan pentana (C5 H12). Gas yang bisa dicairkan bisa masuk dalam tabung dengan volume jauh lebih banyak. Namun, metana tidak bisa demikian

Penutup

Itulah biodata Andrias Wiji Setio Pamuji seorang penemu reaktor biogas. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/287-wiki-tokoh/717-pencipta-reaktor-biogas