Biodata Edward Jenner Penemu Vaksin Cacar

Biodata Edward Jenner Penemu Vaksin Cacar

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Edward Jenner seorang penemu vaksin cacar pertama di dunia. Penasaran ingin tahu tentang penemu vaksin cacar, simak penjelasannya berikut ini.

Biodata Edward Jenner :

  • Lahir 17 Mei 1749 Berkeley, Gloucestershire
  • Meninggal : 26 Januari 1823 (umur 73) Berkeley, Gloucestershire
  • Tempat tinggal Berkeley, Gloucestershire
  • Kebangsaan :  Inggris
  • Bidang Pengobatan / operasi, sejarah alam
  • Alma mater St George, University of London University of St Andrews
  • Pembimbing akademik John Hunter
  • Dikenal atas Vaksin cacar ; Vaksinasi

Edward Jenner ialah seorang dokter dari Inggris dan ilmuwan dari Berkeley, Gloucestershire, yang merupakan pelopor vaksin cacar, vaksin pertama di dunia. Dia disebut juga “Bapak imunologi “, karyanya telah banyak menyelamatkan umat manusia.

Kehidupan awal

Edward Jenner lahir pada tanggal 17 Mei 1749 di Berkeley, dia merupakan anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Ayahnya, bernama Stephen Jenner sebagai pendeta, adalah vicar dari Berkeley, yang membuat Jenner menerima pendidikan dasar yang kuat.

Edward Jenner bersekolah di Wotton-under-Edge dan Cirencester. Pada saat usia 14 tahun dia magang selama tujuh tahun di Mr Daniel Ludlow, seorang ahli bedah dari Chipping Sodbury, South Gloucestershire, di sana dia mendapatkan banyak pengalaman untuk menjadi seorang ahli bedah.

Pada tahun 1770, Edward Jenner magang di Rumah Sakit St George. Kemudian pada tahun 1773 dia kembali ke tempat kelahirannya dan menjadi dokter keluarga yang sukses di Berkeley.

Bersama dengan rekan-rekannya, Jenner membentuk Fleece Medical Society atau Gloucestershire Medical Society. Jenner menyumbangkan makalah pada angina pectori, ophthalmia, dan penyakit katup jantung dan mengomentari cacar sapi. Jenner juga dikenal atas penelitiannya tentang kehidupan burung Cuckoo.

Baca Juga :  Biodata Hermann von Helmholtz, Penggagas Konservasi Energi

Jenner juga dikreditkan dengan pemahaman maju angina pectoris.Dalam korespondensi dengan Heberden,dia menulis, “Berapa banyak hati harus menderita dari arteri koroner tidak mampu menjalankan fungsi mereka.”

Jenner menikah dengan Catherine Kingscote  pada bulan Maret 1788. Pada tahun 1815 istrinya meninggal akibat terjangkit penyakit TBC.

Percobaan vaksin

Pada tahun 1770, setidaknya lima peneliti di Inggris dan Jerman (Sevel, Jensen, Jesty 1774, Rendell, Plett 1791) berhasil menguji vaksin cacar sapi pada manusia terhadap cacar.

Sebagai contoh, seorang petani dari kabupaten Dorset, Benjamin Jesty berhasil memvaksinasi dan menginduksi kekebalan dengan cacar sapi kepada istri dan kedua anaknya selama epidemi cacar pada tahun 1774. 20 tahun kemudian Jenner memahami prosedur tersebut. Jenner mungkin telah menyadari prosedur Jesty dan keberhasilan.

Kemudian Jenner berasumsi bahwa “Sudah diketahui sebelumnya bahwa pemerah susu umumnya kebal terhadap cacar, Jenner menduga bahwa nanah yang diterima pemerah susu dari cacar sapi (semacam penyakit ternak ringan yang bisa menular kepada manusia) melindungi mereka dari cacar”.

Pada tanggal 14 Mei 1796, Jenner menguji hipotesis dengan inokulasi ( menyuntik) James Phipps  seorang anak berumur delapan tahun, ia adalah anak dari tukang kebun Jenner.

Awalnya anak tersebut diberi nanah dari cacar sapi yang diambil dari tangan Sarah Nelmes, seorang pemerah susu yang telah mengidap cacar sapi. Phipps adalah kasus ke-17 yang dijelaskan dalam makalah pertama Jenner pada vaksinasi .

Jenner menginokulasi Phipps pada kedua lengannya hari itu, kemudian Phipps mengalami demam, namun tidak terjadi infeksi. Kemudian, ia menyuntikkan Phipps dengan bahan variolous, metode rutin imunisasi pada waktu itu. Tidak ada penyakit yang diikuti.

Donald Hopkins telah menulis, “kontribusi unik Jenner adalah bukan karena ia menginokulasi beberapa orang dengan cacar sapi, tapi ia kemudian terbukti bahwa mereka kebal terhadap cacar. Selain itu, ia menunjukkan bahwa cacar sapi efektif mnnginokulasi dari orang ke orang, bukan hanya langsung dari sapi.

Baca Juga :  Biodata Antoine Baumé Penemu Hidrometer Skala Baumé

Jenner melanjutkan penelitiannya dan melaporkan ke Royal Society. Setelah revisi dan penyelidikan lebih lanjut, ia mempublikasikan penemuannya pada 23 kasus.

Sesudah melakukan penyelidikan bebih mendalam, Jenner memperkenalkan hasil-hasil usahanya lewat sebuah buku berjudul An Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae, diterbitkannya secara pribadi tahun 1798.

Buku tersebut yang menjadi penyebab diterimanya vaksinasi secara umum dan berkembang luas. Sesudah itu Jenner menulis lima artikel lagi mengenai soal vaksinasi. Keberhasilan penemuan Jenner segera menyebar ke seluruh Eropa dan seluruh dunia.

Akhir hayat

Pada tanggal 25 Januari 1823 Jenner ditemukan dalam keadaan ayan, dengan bagian sisi kanannya lumpuh. Dia tidak pernah sepenuhnya pulih dan akhirnya meninggal karena stroke kedua pada tanggal 26 Januari 1823 saat berusia 73 tahun. Dia meninggalkan satu putra dan satu putri, anak tertuanya telah meninggal karena tuberkulosis pada usia 21 tahun.

Ratusan tahun sejak  keberhasilan Jenner, vaksin telah digunakan untuk terapi berbagai penyakit. Dengan vaksin pula, beberapa penyakit besar yang melanda umat manusia dapat dikontrol atau dibatasi penyebarannya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat beberapa jenis vaksin pertama yang digunakan manusia, yaitun cacar pada 1798, rabies (1885), pes (1897), difteri (1923), pertusis (1926), tuberkolosis (1927), tetanus (1927), dan yellow fever (1935).

Setelah Perang Dunia ke II, pengembangan vaksin mengalami percepatan. Vaksin polio suntik pertama diaplikasikan pada manusia pada 1955, lalu polio oral (1962), campak (1964), mumps (1967), rubella (1970), dan hepatitis B (1981).

Penutup

Itulah biodata Edward Jenner seorang penemu vaksin cacar pertama di dunia, semoga bisa bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

baca juga : Biodata Diophantus Penemu Aljabar (Bapak Aljabar)

sumber : Biografi.penemu

Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini Rabu 31 Agustus 2022

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski