Biodata Francis Harry Compton Crick Penemu Struktur DNA

Biodata Francis Harry Compton Crick Penemu Struktur DNA

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Francis Harry Compton Crick seorang penemu struktur DNA. Penasaran ingin tahu tentang penemu struktur DNA, simak penjelasannya berikut ini.

Biodata Francis Harry Compton Crick :

  • Lahir : 8 Juni 1916 Weston Favell, Northamptonshire, Inggris, UK
  • Meninggal : 28 Juli 2004 (umur 88) San Diego, California, AS
  • Kebangsaan : Inggris
  • Bidang : Fisika, Biologi molekuler
  • Lembaga : University of Cambridge, Laboratorium Cavendish, Laboratorium Biologi Molekuler (LMB), Salk Institute untuk Studi Biologi
  • Alma mater : Northampton Grammar School, Mill Hill School, University College London (BSc), Universitas Cambridge (PhD)
  • Dikenal sebagai : Penemu X-Ray Crystallography (1949-1950), Penemu DNA (1951-1953), Adaptor hipotesis
  • Penghargaan : Gairdner Yayasan Penghargaan Internasional (1962), Nobel Prize (1962), Royal Medal (1972), Copley Medal (1975), Albert Medal (1987), OM (1991), FRS
  • Orang tua : Harry Crick dan Annie Elizabeth Wilkins
  • Pasangan : Ruth Doreen Crick (née Dodd) (m. 1940); Odile Crick (Kecepatan née) (m. 1949)

 

Francis Harry Compton Crick ialah seorang ahli biologi molekul berkebangsaan Inggris, yang dikenal sebagai ahli biofisika, dan neurosains. Crick, bersama dengan Watson, dan Maurice Wilkins mendapatkan Nobel Prize dalam Fisiologi atau Obat-obatan setelah temuan mereka yang berhubungan struktur molekul asam acid dan signifikansinya untuk kehidupan.

Francis Crick juga dikenal sebagai salah satu dari dua penemu struktur DNA. Dalam mengembangkan penelitian tersebut, Crick berkolaborasi dengan James D Watson.

Biografi

Francis Crick lahir pada tanggal 8 Juni 1916, di sebuah desa kecil bernama Weston Favell di Northampton, England. Crick merupakan anak sulung dari pasangan Harry Crick dan Annie Elizabeth Wilkins.

Baca Juga :  Jawaban Bacaan Cita cita Besar Patih Gajah Mada

Sejak kecil Crick tertarik untuk mempelajari sains dan mempelajari apapun dari buku yang dia baca. Lalu, saat dia berusia 12 tahun, dia tidak lagi mengunjungi gereja karena dia tertarik untuk kebenaran mengenai kepercayaannya dari sudut pandang sains.

Ketika berumur 14 tahun, Crick memulai pendidikannya dengan hijrah ke London untuk menempuh pendidikan di Grammar School and Mill Hill School. Saat Crick berumut 21 tahun, dia mendapatkan gelar B.Sc dari jurusan fisika murni dari University College London.

Lalu, Crick memulai penelitiannya untuk memperoleh gelar Ph.D dengan dibimbing oleh Profesor E.N. da C. Andrade. Sayangnya, penelitian itu terganggu oleh awal Perang Dunia II pada tahun 1939, sehingga dia bekerja sebagai ilmuwan untuk Angkatan Laut Inggris di spesialisasi ilmu kemagnetan dan acoustic mines.

Setelah perang dunia berakhir, pada tahun 1947, dia meninggalkan Angkatan Laut dan mulai mempelajari ilmu biologi. Dengan dukungan material dari Medical Research Counsil dan keluarga, Crick menimba ilmu di Universitas Cambridge, dan bekerja di Strangeways Research Laboratory.

Kemudian, pada tahun 1949, Crick bergabung dan menjadi anggota tetap dengan Medical Research Council yang dipimpin oleh M.F. Perutz. Satu tahun kemudian, Crick kembali mengadakan penelitian lagi untuk studinya, dan mendapatkan gelar Ph,D itu pada tahun 1950, dengan menulis thesis yang berjudul X-Ray Diffraction; Polypeptides and Proteins.

Sebagai ahli biologi molekul, fisika, dan neurosains, Crick mendapatkan banyak pujian dan kritikan. Crick mendapatkan banyak penghargaan, beberapa nobel, dan pujian yang luas terhadap jasanya dalam sains. Tetapi, Crick juga mendapatkan beberapa kritik mengenai karyanya, dan juga merupakan sosok kontroversial dalam kristiani, karena dia mempunyai pandangan yang berbeda.

Baca Juga :  Apa Akibat jika Menebang Hutan Secara Sembarangan Jawaban Buku Siswa Kelas 4 Tema 9 Halaman 141 dan 142

Francis Harry Compton Crick meninggal akibat kanker usus besar pada pagi hari 28 Juli 2004 di University of California, San Diego (UCSD) Rumah Sakit Thornton di La Jolla, ia dikremasi dan abunya disebar ke Samudera Pasifik.

Penelitian

Francis Crick tertarik pada dua masalah yang belum terpecahkan dalam hal yang mendasar dalam biologi. Pada waktu itu, Crick sendiri giat mengadakan penelitian untuk meraih gelar Ph. D, di bawah bimbingan Max Perutz.

Penelitiannya adalah tentang penentuan struktur protein dengan kristalografi sinar X. Penelitiannya itu berusaha menyingkapkan bagaimana struktur suatu kristal molekul dengan bantuan paparan sinar X. Dari situ Crick ingin mengetahui bagaimana posisi atom dalam sebuah molekul.

Crick mulai intensif melakukan penelitian tentang struktur DNA sejak ia berjumpa dengan James Watson, seorang ilmuwan genetika dari Amerika Serikat yang sedang melakukan penelitiannya di Inggris.

Pada awal tahun 1950-an, para peneliti DNA sudah mengetahui, bahwa gen merupakan bagian terkecil organisme yang mengandung ‘informasi’ genetik yang dapat diwariskan kepada keturunan generasi berikutnya.

Akan tetapi, mereka belum mengetahui secara pasti, seperti apa sebenarnya bentuk gen tersebut baik secara struktur maupun unsur kimianya, serta bagaimana cara gen tersebut menurunkan setiap ‘informasi’ kepada keturunannya.

Crick dan Watson menyadari, bahwa untuk mendapatkan hasil yang rinci dari struktur DNA, mereka harus menggabungkan berbagai macam cabang ilmu pengetahuan, seperti genetika, biokimia, kimia, kimia fisik, dan kristalografi sinar X. Maka, mereka pun berkolaborasi.

Keduanya menggabungkan berbagai informasi yang mereka peroleh, ditambah dengan bekal latar belakang ilmu pengetahuan yang mereka punya. Pada waktu itu Crick mempunyai pengetahuan dalam bidang fisika dan kristalografi sinar X, sedangkan Watson mempunyai pengetahuan dalam bidang genetika virus dan bakteri.

Baca Juga :  Biodata James T. Russell Penemu Compact Disc

Penelitian mereka baru menemukan titik terang setelah melihat hasil foto sinar X kristal molekul biologis yang diambil oleh seorang ilmuwati bernama Rosalind Franklin. Foto itu menampakkan bentuk DNA yang sesungguhnya. Dan foto itu mereka dapatkan dari Maurice Wilkins.

Berdasarkan foto kristal dari Franklin itulah, Crick dan Watson memantapkan teori mereka tentang struktur DNA, yang menyatakan bahwa struktur DNA itu berupa double-helix, atau spiral ganda yang berpilin. Spiral ganda berpilin itu merupakan susunan dari kode-kode gen yang disebut ‘Adenine/Adenin’ (A), ‘Thymine/Tiamin’ (T), ‘Guanine/Guanin’ (G), dan ‘Cytosine/Sitosin’ (C). Mereka mempublikasikan teori mereka di Jurnal Nature, pada tahun 1953.

Teori double-helix sangat populer waktu itu. Teori itu dinyatakan sebagai ‘Penemuan Rahasia Kehidupan’. Karena jika kode-kode gen DNA itu dapat diterjemahkan, maka kita dapat mengetahui informasi mengenai segala hal tentang tubuh kita. Baik itu warna (mata, rambut, kulit), bentuk fisik, maupun penyakit keturunan.

Atas penemuan struktur DNA tersebut, Crick dan Watson bersama dengan Wilkins mendapat hadiah Nobel untuk kategori kedokteran pada tahun 1962.

Penutup

Itulah biodata Francis Harry Compton Crick seorang penemu struktur DNA. Semoga dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber :

  • https://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Crick
  • https://tasyaassyifa.wordpress.com/tag/francis-crick/

 

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski