Biodata Gottfried Wilhem Penemu Sistem Bilangan Biner dan Kalkulus

Biodata Gottfried Wilhem Penemu Sistem Bilangan Biner dan Kalkulus

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Gottfried Wilhem seorang penemu sistem bilangan biner dan kalkulus. Penasaran ingin tahu tentang penemu sistem bilangan biner dan kalkulus, simak penjelasannya berikut ini.

Gottfried Wilhem Leibniz adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Ia terutama terkenal karena faham Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna.

Faham Théodicée ini menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire. Selain seorang filsuf, Gottfried adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, fisikawan, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja.

Gottfried dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan.

Pendidikan

Gottfried Wilhem lahir pada tanggal 1 Juli 1646 di Kekaisaran Romawi Suci. Gottfried adalah anak seorang profesor filsafat moral, Friedrich Leibniz warganegara Jerman. Ibu Gottfried adalah Catharina Schmuck, anak seorang pengacara.

Ayahnya meninggal, saat Gottfried masih berusia 6 tahun dan dia dibesarkan oleh ibunya. Nilai moral dan religius memegang peran penting dalam kehidupan dan falsafah hidupnya, barangkali merupakan turunan dari ayahnya.

Setelah sekolah, Gottfried mulai mempelajari buku-buku peninggalan ayahnya, teristimewa buku-buku tentang metafisik dan theologi dari penulis-penulis Katholik maupun Protestan.

Gottfried tidak puas dengan sistem (filsafat) Aristoteles dan berusaha mengembangkan ide-idenya. Pada tahun 1661, saat umur 15 tahun (tergolong jenius), dia masuk universitas Leipzig dengan jalur minat hukum.

Dua tahun kuliah di bidang hukum ternyata tidak menarik hatinya dan waktunya lebih banyak digunakan untuk membaca buku-buku filsafat, meski akhirnya dia lulus dalam bidang hukum pada tahun 1663 sebelum pergi ke Jena.

Baca Juga :  Dua Cara Download Film pada laptop

Di Jena, di bawah bimbingan matematikawan sekaligus filsuf terkemuka, Erhard Weigel, Gottfried mulai memahami pentingnya pembuktian matematika terhadap logika dan filsafat. Weigel percaya bahwa bilangan adalah konsep paling dasar dari alam semesta dan ide-ide ini memberi pengaruh sangat mendalam bagi Gottfried.

Penemuan 

Untuk memberi impresi kepada Huygens, Gottfried memamerkan hasil-hasil penemuannya. Salah satu yang disebutkan adalah mesin penghitung yang dikatakannya jauh lebih hebat dibanding buatan Pascal, yang hanya dapat menangani tambah dan kurang, sedangkan mesin buatan Gottfried dapat menangani perkalian, pembagian dan menghitung akar bilangan.

Di bawah bimbingan Huygens, dengan cepat Gottfried menemukan jati dirinya. Gottfried lahir sebagai seorang matematikawan. “Pelajaran” dari Huygens sempat tertunda beberapa bulan saat Gottfried harus bertugas di London sebagai Atase.

Ketika di London, Gottfried bertemu dengan para matematikawan Inggris sambil memamerkan hasil-hasil karyanya. Seorang teman, matematikawan Inggris memperlihatkan hiperbola Mercator kepadanya, salah satu bukti mengapa Newton juga menemukan kalkulus, dimana kemudian hal ini memicu dirinya untuk menemukan kalkulus.

Perselisihan Gottfried Wilhem dan Newton

Newton memulai ide tentang kalkulus pada tahun 1660-an, tetapi karya-karya itu tidak diterbitkan selama hampir 20 tahun. Tidak ada yang mengetahui secara jelas, apakah Gottfried Wilhem pada usia 33 tahun menemukan karya-karya “terpendam” Newton pada saat melakukan kunjungan ke London, karena pada saat itu pula dia sedang mengembangkan kalkulus, meski dengan versi sedikit berbeda dari versi Newton, di mana temuan ini selalu diperdebatkan orang.

Keduanya memang pernah saling berkirim surat pada tahun 1670-an, sehingga sulit ditentukan siapa mempengaruhi siapa. Teori yang mereka kemukakan memberikan hasil akhir yang sama, namun notasi dan falsafah dasarnya – sangatlah berbeda.

Kalkulus

Newton tidak menyukai perubahan yang sangat kecil (infinitesimal) menuju ke tidak terhingga karena dianggapnya hanya “remah-remah.” Notasi os dari Newton, pada persamaan-persamaan tentang perubahan (fluxion), karena sekali waktu os beroperasi seperti halnya bilangan nol dan terkadang seperti bukan bilangan nol.

Perbedaan yang sangat kecil, lebih kecil dari bilangan positif yang dapat anda beri nama tetapi tetap lebih besar dari nol. Bagi matematikawan jaman itu, hal itu adalah konsep yang sangat aneh. Newton malu dengan persamaan-persamaan itu sehingga hal ini tetap disembunyikan rapat-rapat. Ternyata os pada perhitungan hanyalah ‘batu loncatan’ menuju penyelesaian suatu perhitungan.

Baca Juga :  Biodata John Frederic Daniell Penemu Sel Daniell

Sebaliknya, Gottfried Wilhem memperhatikan perubahan kecil ini, dan tetap terpakai dalam semua perhitungannya, akhirnya derivatif y terhadap x bukanlah merupakan nisbah bebas bilangan maha kecil ini dari perubahan (fluxion) yº/xº, tapi nisbah bilangan maha kecil dy/dx.

Kalkulus Gottfried Wilhem, dengan dy dan dx dapat dimanipulasi seperti layaknya angka biasa. Alasan ini kiranya dapat menjawab pertanyaan mengapa para matematikawan lebih suka menggunakan notasi kalkulus Gottfried Wilhem daripada notasi kalkulus Newton.

Pada diferensial Gottfried Wilhem ada “larangan” apabila terjadi 0/0, hal ini harus dihindari, dimana hal ini tidak terdapat pada fluxion Newton.

Newton tetap bersikeras bahwa kalkulus adalah temuannya, namun Gottfried Wilhem menyatakan bahwa dia mengembangkan kalkulus versinya sendirinya. Keduanya saling tuduh bahwa lainnya adalah seorang plagiat.

Komunitas matematika Inggris mendukung Newton dan menarik diri dari komunitas matematikawan benua Eropa yang mendukung Gottfried Wilhem. Akibatnya, Inggris mengadopsi notasi fluxion Newton daripada mengadaptasi notasi diferensial Gottfried Wilhem yang lebih “hebat.”

Akibatnya cukup fatal, kelak, pengembangan kalkulus di Inggris menjadi jauh tertinggal dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.

Polemik tentang penemu kalkulus terus berlanjut. Sampai akhirnya, akhir tahun 1713, Gottfried Wilhem mengeluarkan pamplet anonim, Charta Volans, yang menjelaskan posisinya sekaligus mengungkapkan kesalahan Newton dalam memahami derivatif kedua atau derivatif yang lebih besar lagi.

Pada tahun 1673, Gottfried Wilhem menyempurnakan notasi-notasi kalkulus versinya dan pada tahun 1675, dia menulis manuskrip dengan menggunakan notasi: ?f(x)dx untuk pertama kalinya. Pada tahun 1676, menemukan notasi: d(xn) = nxn?¹ dx untuk integral dan pangkat n, dimana sejak tahun ini pula dia menghabiskan sisa hidupnya di Hanover, kecuali pergi untuk kunjungan-kunjungan ilmiah.

Menelaah Biner (binary)

Pada tahun 1679, Gottfried Wilhem pertama kali mengenalkan sistem bilangan berbasis dua (biner). Berawal dari korespondensi dengan Pere Joachim Bouvet, seorang jesuit dan misionaris di Cina.

Baca Juga :  Biodata John Dewey, Psikolog Pembaharu Pendidikan

Lewat Bouvet ini, Gottfried Wilhem belajar I Ching (sudah ada 5000 SM), heksagram (permutasi garis lurus dan garis patah yang sebanyak 6 susun) yang terkait dengan sistem bilangan berbasis dua.

Yin dan yang pada heksagram yang dilambangkan garis putus dan garis lurus digantikan dengan angka 0 dan angka 1. Hasilnya heksagram dikonversi menjadi bilangan biner. Sistem bilangan ini kelak, menjadi fondasi revolusi komputer.

Ada versi lain yang mengatakan bahwa Gottfried Wilhem mengemukakan teori penciptaan alam semesta dari kehampaan (void) lebih dari sekedar Tuhan/0 dan kehampaan/0.

Istilah matematika Gottfried Wilhem dalam biner ini tergolong sangat kontroversial, barangkali pengaruh latar belakang keluarga dan pendidikannya sangat besar. Begitu pula sikapnya terhadap bilangan imajiner (i atau v-1).

Gottfried Wilhem sebenarnya memahami bahwa bilangan i akhirnya mengungkapkan hubungan antara nol dan bilangan tidak terhingga.

Mesin penghitung Leibniz

Mesin penghitung Goottfred Leibniz

Pada tahun 1667, Gottfried Wilhem tinggal di Frankfurt, bekerja pada Boineburg yang menjabat sebagai Sekretaris masyarakat alkimia Nurenburg. Di sini, selama bertahun-tahun, Gottfried Wilhem terlibat dengan berbagai poyek yang terkait dengan sains maupun politik.

Gottfried Wilhem memulai membuat mesin penghitung, dimana pada tahun 1673 ditemani keponakan Boineburg, dihadapan Royal Society (Inggris), guna mendemontrasikan mesin penghitung yang belum selesai.

Mesin penghitung versi Gottfried Wilhem merupakan penyempurnaan dari mesin penghitung ciptaan Pascal. Blaise Pascal menemukan mesin penjumlah pada tahun 1642 dan pada tahun 1673, Gottfried Wilhem menemukan mesin yang dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian.

Pada tahun 1678 hingga 1679, dia terlibat proyek pengeringan air yang mengenangi pertambangan di gunung Harz dengan menggunakan tenaga angin dan tenaga air untuk mengoperasikan pompa. Proyek ini gagal karena kekuatiran para pekerjanya, bahwa mesin-mesin ini mampu menggantikan pekerjaan mereka.

Disiplin ilmu geologi pertama kali muncul, yaitu saat Gottfried Wilhem merangkum hasil kompilasi atas pengamatannya di gunung Harz. Dia juga mengemukakan hipotesis-hipotesis bahwa bumi terbentuk dari materi yang awalnya berbentuk cairan.

Kematian 

wilhelm Goottfred Leibniz meninggal pada tanggal 14 November, 1716 saat berumur 70 tahun di Hanover, Kekaisaran Romawi Suci.

Penutup

Itulah biodata Gottfried Wilhem seorang penemu sistem bilangan biner dan kalkulus. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : Wikipedia

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski