Biodata Ibnu Al-Baitar, Ilmuwan Farmasi Muslim

Biodata Ibnu Al-Baitar, Ilmuwan Farmasi Muslim

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Ibnu Al-Baitar seorang ilmuwan farmasi muslim. Penasaran ingin tahu tentang seorang ilmuwan farmasi muslim, simak penjelasannya berikut ini.

Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Al-Baitar adalah ahli botani (tetumbuhan) dan farmasi (obat-obatan) pada abad pertengahan. Ia juga seorang dokter dan ilmuwan. Ibnu Al-Baitar juga telah mengungkapkan tentang potasium nitrat pada tahun 1240 M.

Biografi

Ibnu Al-Baitar lahir pada akhir abad 12 (1197) di kota Malaga (Spanyol), Ibnu Al-Baitar menghabiskan masa kecilnya di tanah Andalusia tersebut. Minatnya pada tumbuh-tumbuhan sudah tertanah sejak kecil.

Beranjak dewasa, dia pun belajar banyak mengenai ilmu botani kepada Abu al-Abbas al-Nabati yang pada masa itu merupakan ahli botani terkemuka. Dari sinilah, al-Baitar pun lantas banyak berkelana untuk mengumpulkan beraneka ragam jenis tumbuhan.

Pada tahun 1219, Al-Baitar meninggalkan Spanyol untuk sebuah ekspedisi mencari ragam tumbuhan. Bersama beberapa pembantunya, al-Baitar menyusuri sepanjang pantai utara Afrika dan Asia Timur Jauh.

Tidak diketahui apakah jalan darat atau laut yang dilalui, namun lokasi utama yang pernah disinggahi antara lain Bugia, Qastantunia (Konstantinopel), Tunisia, Tripoli, Barqa dan Adalia.

Setelah tahun 1224 al-Baitar bekerja untuk al-Kamil, gubernur Mesir, dan dipercaya menjadi kepala ahli tanaman obat.  Pada tahun 1227, al-Kamil meluaskan kekuasaannya hingga Damaskus dan al-Baitar selalu menyertainya di setiap perjalanan. Ini sekaligus dimanfaatkan untuk banyak mengumpulkan tumbuhan.

Baca Juga :  Biodata Grace Murray Hopper, Pencetus Ide Bahasa Pemrograman Komputer

Ketika tinggal beberapa tahun di Suriah, Al-Baitar berkesempatan mengadakan penelitian tumbuhan di area yang sangat luas, termasuk Saudi Arabia dan Palestina, di mana dia sanggup mengumpulkan tanaman dari sejumlah lokasi di sana.

Kitab al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrad (kitab mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab)

Sumbangsih utama Al-Baitar adalah Kitab al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada. Buku ini sangat populer dan merupakan kitab paling terkemuka mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab. Kitab ini menjadi rujukan para ahli tumbuhan dan obat-obatan hingga abad 16.

Ensiklopedia tumbuhan yang ada dalam kitab ini mencakup 1.400 item, terbanyak adalah tumbuhan obat dan sayur mayur termasuk 200 tumbuhan yang sebelumnya tidak diketahui jenisnya. Kitab itu pun dirujuk oleh 150 penulis, kebanyakan asal Arab, dan dikutip oleh lebih dari 20 ilmuwan Yunani sebelum diterjemahkan ke bahasa Latin serta dipublikasikan tahun 1758.

Kitab al-Mughni fi al-adwiya al-mufrada (ensiklopedia obat-obatan dan khasiat tanaman)

Karya fenomenal kedua Al-Baitar adalah Kitab al-Mlughni fi al-Adwiya al-Mufrada yakni ensiklopedia obat-obatan. Obat bius masuk dalam daftar obat terapetik. Ditambah pula dengan 20 bab tentang beragam khasiat tanaman yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Pada masalah pembedahan yang dibahas dalam kitab ini, Al-Baitar banyak dikutip sebagai ahli bedah Muslim ternama, Abul Qasim Zahrawi.

Selain bahasa Arab, Baitar pun kerap memberikan nama Latin dan Yunani kepada tumbuhan, serta memberikan transfer pengetahuan. Kontribusi Al-Baitar itu merupakan hasil observasi, penelitian serta pengklasifikasian selama bertahun-tahun.

Dan karyanya tersebut di kemudian hari amat mempengaruhi perkembangan ilmu botani dan kedokteran baik di Eropa maupun Asia. Meski karyanya yang lain yakni kitab Al-Jami baru diterjemahkan dan dipublikasikan ke dalam bahasa asing, namun banyak ilmuwan telah lama mempelajari bahasan-bahasan dalam kitab ini dan memanfaatkannya bagi kepentingan umat manusia.

Baca Juga :  Pekerjaan yang Berkaitan Dengan Kegiatan Ekonomi

Karya Al-Baitar lain

  • Mizan al-Tabib.
  • Risalah fi’l-aghdhiya wa-adwiya.
  • Maqāla fi’l-laymūn, Risalah tentang Lemon, juga telah dikaitkan dengan Ibn Jumac ; diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Andrea Alpago.
  • Tafsir Kitab Diyusqūrīdis, sebuah komentar pada empat buku pertama Dioscorides.

Wafat

Ibnu Al-Baitar meninggal dunia di Damaskus pada tahun 1248. Dunia mengenangnya sebagai seorang yang paling berjasa dalam bidang ilmu tumbuh-tumbuhan, dan berpengaruh penting dalam perkembangan ilmu botani.

Sebagian besar buku karya Ibnu al-Baitar berasal dari hasil penelitiannya selama beberapa tahun terhadap berbagai jenis tumbuhan. Tak hanya berisi hasil penelitian, buku tersebut juga di lengkapi penjelasan & komentar panjang.

Di kemudian hari, karya-Karya Ibnu al-Baitar menjadi buku rujukan ilmu botani yang sangat penting. Kontribusi Ibnu al-Baitar tersebut sangat mempengaruhi perkembangan ilmu botani & kedokteran selanjutnya, baik di Eropa maupun Asia.

Penutup

Itulah biodata Ibnu Al-Baitar seorang ilmuwan farmasi muslim. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : wikipedia.org & Blog Penemu