Biodata Ibnu Sina, Bapak Pengobatan Modern

Biodata Ibnu Sina, Bapak Pengobatan Modern

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Ibnu Sina seorang yang dijuluki bapak pengobatan modern. Penasaran ingin tahu tentang seorang yang dijuluki bapak pengobatan modern, simak penjelasannya berikut ini.

Biodata Ibnu Sina :

  • Lahir : 980 di Afsyahnah (Asfshana) daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia)
  • Meninggal : 428 H / 1037 M (58 tahun)
  • Bidang : Filsafat, kedokteran
  • Karya terkenal : Qanun fi Thib (Canon of Medicine) (Terjemahan bebas : Aturan Pengobatan), Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan), An Najat, Mantiq, Al masyriqin (logika timur)

 

Ibnu Sina atau di Dunia Barat dikenal sebagai Avicenna adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan.

karya-karyanya di bidang kedokteran sangat terkenal salah satunya adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Biografi

Ibnu Sina bernama lengkap Abu ‘Ali al-Husayn bin ‘Abdullah bin Sina. Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah (Asfshana) daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia).

Orangtuanya adalah seorang pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Saman. Di Bukhara ia dibesarkan serta belajar falsafah kedokteran dan ilmu-ilmu agama Islam. Ketika usia sepuluh tahun ia telah banyak mempelajari ilmu agama Islam dan menghafal Al-Qur’an seluruhnya.

Dari mutafalsir Abu Abdellah Natili, Ibnu Sina mendapat bimbingan mengenai ilmu logika yang elementer untuk mempelajari buku Isagoge dan Porphyry, Eucild dan Al-Magest-Ptolemus.

Baca Juga :  Biodata Gilbert Newton Lewis Penemu Ikatan Kovalen

Dan sesudah gurunya pindah ia mendalami ilmu agama dan metafisika, terutama dari ajaran Plato dan Arsitoteles yang murni dengan bantuan komentator – komentator dari pengarang yang otoriter dari Yunani yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Arab.

Ibnu Sina merupakan murid dari Al-Farabi. Karya Al-Farabi yang dibacanya adalah Agradhu kitab ma waraet thabie’ah li li Aristho-nya Al-Farabi (870 – 950 M). Ketika berusia enam belas tahun, kemahirannya dalam ilmu kedokteran sudah dikenal orang, bahkan banyak orang yang berdatangan untuk berguru kepadanya.

Saat berusia 17 tahun Ibnu Sina telah dikenal sebagai dokter dan atas panggilan Istana pernah mengobati pangeran Nuh Ibn Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya.

Sejak itu, Ibnu Sina mendapat sambutan baik sekali, dan dapat pula mengunjungi perpustakaan yang penuh dengan buku – buku yang sukar didapat, kemudian dibacanya dengan segala keasyikan.

Karena sesuatu hal, perpustakaan tersebut terbakar, maka tuduhan orang ditimpakan kepadanya, bahwa ia sengaja membakarnya, agar orang lain tidak bisa lagi mengambil manfaat dari perpustakaan tersebut.

Kedokteran

Dalam bidang kedokteran Ibnu Sina mempersembahkan Al-Qanun fit-Thibb-nya, dimana ilmu kedokteran modern mendapat pelajaran, sebab kitab ini selain lengkap, disusunnya secara sistematis.

Dalam bidang materia medeica, Ibnu Sina telah banyak menemukan bahan nabati baru Zanthoxyllum budrunga – dimana tumbuh – tumbuhan banyak membantu terhadap beberapa penyakit tertentu seperti radang selaput otak (miningitis).

Ibnu Sina juga sebagai orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia pulalah yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusarnya.

Ibnu Sina jugalah yang mula-mula mempraktekkan pembedahan penyakit – penyakit bengkak yang ganas, dan menjahitnya. Ibnu Sina juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa dengan cara-cara modern yang kini disebut psikoterapi.

Baca Juga :  Biodata Christopher Latham Sholes Penemu Mesin Ketik QWERTY

Filsafat

Dibidang filsafat, Ibnu Sina dianggap sebagai imam para filosof di masanya, bahkan sebelum dan sesudahnya.  Selain kepandaiannya sebagai flosof dan dokter, iapun penyair. Ilmu-ilmu pengetahuan seperti ilmu jiwa, kedokteran dan kimia ada yang ditulisnya dalam bentuk syair.

Begitu pula didapati buku – buku yang dikarangnya untuk ilmu logika dengan syair. Kebanyakan buku-bukunya telah disalin kedalam bahasa Latin. Ketika orang-orang Eropa diabad tengah, mulai mempergunakan buku-buku itu sebagai textbook, diberbagai universitas.

Oleh sebab itu nama Ibnu Sina dalam abad pertengahan di Eropah sangat berpengaruh. Dalam dunia Islam kitab-kitab Ibnu Sina terkenal, bukan saja karena kepadatan ilmunya, akan tetapi karena bahasanya yang baik dan caranya menulis sangat terang.

Selain menulis dalam bahasa Arab, Ibnu Sina juga menulis dalam bahasa Persia. Buku – bukunya dalam bahasa Persia, telah diterbitkan di Teheran dalam tahun 1954.

Karya – karya Ibnu Sina yang ternama dalam lapangan Filsafat adalah As-Shifa, An-Najat dan Al Isyarat. An-Najat adalah resum dari kitab As-Shifa. Al-Isyarat, dikarangkannya kemudian, untuk ilmu tasawuf.

Selain dari pada itu, Ibnu Sina banyak menulis karangan-karangan pendek yang dinamakan Maqallah. Kebanyakan maqallah ini ditulis ketika ia memperoleh inspirasi dalam sesuatu bentuk baru dan segera dikarangnya.

Salah satu karya Ibnu Sina yang paling masyhur adalah “Qanun” yang merupakan ikhtisar pengobatan Islam dan diajarkan hingga kini di Timur. Buku ini dterjemahkan ke bahasa Latin dan diajarkan berabad lamanya di Universitas Barat.

Karya keduanya adalah ensiklopedinya yang monumental “Kitab As-Syifa”. Karya ini merupakan titik puncak filsafat paripatetik dalam Islam.

Wafat

Ibnu Sina Wafat di usia 58 tahun (428 H / 1037 M) dan dimakamkan di Hamazan.

Baca Juga :  Biodata Adinegoro, Sastrawan Indonesia

Penutup

Itulah biodata Ibnu Sina seorang yang dijuluki bapak pengobatan modern. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : wikipedia.org & Blog Penemu

 

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski