Biodata Jan Koum dan Brian Acton Penemu Aplikasi Whatsapp

Biodata Jan Koum dan Brian Acton Penemu Aplikasi Whatsapp

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Brian Acton dan Jan Koum penemu aplikasi whatsapp. Penasaran ingin tahu tentang penemu aplikasi whatsapp, simak penjelasannya berikut ini.

WhatsApp adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip BlackBerry Messenger. WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan pengguna bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain.

Aplikasi WhatsApp Messenger menggunakan koneksi 3G atau WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, pengguna dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain-lain.

Sejarah Penemuan WhatsApp

Pada awalnya, WhatsApp dibuat untuk pengguna iPhone, lalu seiring dengan perkembangannya, aplikasi WhatsApp tersedia juga untuk versi BlackBerry, Android, Windows Phone dan Symbian.

Sampai pada bulan November 2010, WhatsApp menduduki posisi peringkat ke 3, aplikasi paling laku yang diunduh melalui nokia Ovi Store, setelah Swype dan NHL game center premium.

Jan Koum

WhatsApp Inc didirikan pada tahun 2009 oleh dua orang pria bernama Brian Acton dan Jan Koum. Keduanya adalah mantan pekerja senior di raksasa online Yahoo. Keduanya sudah bekerja di Yahoo dalam waktu sekitar 20 tahun. Jan Koum yang awalnya punya ide menciptakan sebuah aplikasi yang bisa membroadcast status ketika seseorang tidak dapat dihubungi karena alasan tertentu.

Jan Koum pun mengajak Acton untuk bekerja sama dengannya. Jadilah mereka menciptakan perusahaan start up teknologi bernama WhatsApp Inc yang berlokasi di Santa Clara, California. Namun aplikasi broadcast status tersebut hanya menarik perhatian sedikit orang. Barulah ketika mereka mennambahkan fungsi messaging pada paruh kedua 2009, WhatsApp pun meledak.

Baca Juga :  Biodata Kiai Haji Noer Alie

Jan Koum menjalani masa kecil yang sangat memprihatinkan di sebuah desa di pinggiran Ukraina, Koum menjelma menjadi miliuner di usia 37 tahun.

Namun, kemapanan Koum berbanding terbalik dengan yang dialaminya saat masih kanak-kanak. Jan Koum bersekolah di mana sekolah itu tak punya kamar mandi di dalam. Dengan suhu Ukraina yang mencapai -20 derajat celcius, para murid harus menahan dingin hanya untuk pergi ke kamar mandi.

Layaknya negara komunis, Koum juga merasakan susahnya menjalin komunikasi. Pasalnya, saat itu Uni Soviet memang menerapkan sistem komunis. Saking miskinnya, Koum tak memiliki komputer. Kehidupan bermasyarakat benar-benar tertutup. Jan Koum bahkan tak memiliki komputer hingga usia 19 tahun.

Brian Acton

WhatsApp Inc kabarnya hanya mempekerjakan sekitar 20 orang. Di mana sebagian besar di antaranya adalah teknisi. Data terbaru pada bulan Agustus 2012, WhatsApp mengirimkan 10 miliar pesan per hari dari penggunanya di seluruh dunia. Padahal bulan April 2012, ‘baru’ 2 miliar pesan dikirimkan.

WhatsApp tersedia untuk semua sistem operasi mobile yang masih eksis. Dari iOS, Android, BlackBerry OS, BlackBery 10, Nokia Symbian, Nokia Series 40 dan juga Windows Phone. WhatsApp sejatinya tidak sepenuhnya gratis. Aplikasi WhatsApp di iPhone bisa digunakan cuma-cuma selama setahun, lalu diwajibkan membayar. Demikian juga di platform lainnya.

Pihak WhatsApp menyatakan pihaknya memang sengaja menarik ongkos dengan imbalan sebuah produk yang bisa diandalkan dan tanpa iklan. Sejak awal, aplikasi ini sudah dirancang berbayar sehingga tim WhatsApp bisa fokus mengembangkan produk.

WhatsApp yang didirikan pada tahun 2009 baru saja dibeli Facebook pada bulan Februari 2014 dengan nilai USD 19 miliar atau sekitar Rp 282 triliun (USD= Rp 12.108).

Baca Juga :  Biodata Ayub S. Pranata Penemu Bakteri Kompos Organik

Penutup

Itulah biodata Brian Acton dan Jan Koum penemu aplikasi whatsapp. Semoga dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : wikipedia.org & Blog Penemu

 

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski