Biodata Mahbub Junaidi, Sastrawan dan Ketua PMII Tiga Periode

Mahbub Junaidi

Biodata Mahbub Junaidi, Sastrawan dan Ketua PMII Tiga Periode

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Mahbub Junaidi seorang Sastrawan dan Ketua PMII Tiga Periode. Penasaran ingin tahu tentang biodata Mahbub Junaidi, simak penjelasannya berikut ini.

Mahbub Junaidi

Mahbub Junaidi adalah seorang jurnalis, esais, sastrawan, penerjemah dan politikus. Mahbub merupakan salah satu aktivis yang membidani kelahiran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sekaligus ketua pertamanya, juga sempat menjabat di GP Ansor dan PB NU.

Pernah menjadi Ketua Umum PWI Pusat (1955-1970), di bidang jurnalistik beliau meraih popularitasnya sebagai penulis esai kelas wahid di Indonesia.

Mahbub Junaidi pernah menjadi kolumnis tetap di Tempo dan Kompas. Ciri khas tulisannya adalah humor, kreativitas berbahasa, serta mampu menyajikan persoalan dengan sederhana.

Mahbub Junaidi juga menulis novel “Dari Hari ke Hari”, serta “Angin Musim”. Tahun 1974 “Dari Hari ke Hari” meraih penghargaan Roman Terbaik dari Dewan Kesenian Jakarta.

Mahbub lahir di Jakarta pada tanggal 27 juli 1933. Mahbub adalah anak pertama dari 13 Saudara kandungnya. Ayahanya, H. Djunaidi adalah tokoh NU dan pernah jadi anggota DPR hasil Pemilu pada tahun 1955.

Keluarganya harus mengungsi ke Solo karena kondisi yang belum aman pada saat awal kemerdekaan. Di Solo, Mahbub menempuh pendidikan di Madrasah Mambaul Ulum.

Di Madrasah Mambaul Ulum itu Mahbub diperkenalkan tulisan-tulisan Mark Twain, Karl May, Sutan Takdir Alisjahbana, dan lain-lain.

Pada tahun 1948, saat Belanda menduduki Solo, Mahbub Junaidi dan keluarganya kembali ke Jakarta. Di sana Mahbub kemudian melanjutkan pendidikannya, masuk ke SMA Budi Utomo.

Di sekolah barunya bakat menulis yang dimilikinya semakin terasah. Mahbub sering menulis sajak, cerpen, dan esei. Tulisan-tulisannya banyak dimuat majalah Siasat, Mimbar Indonesia, Kisah, Roman dan Star Weekly.

Baca Juga :  Biodata Adi Rahman Adiwoso Penemu Teknologi Baru dalam Telepon Bergerak Berbasis Satelit

Bakatnya ini terus berlanjut hingga Mahbub menjadi mahasiswa, organisatoris, kolumnis, sastrawan, jurnalis, agawaman, poltisi dan sebagainya.

Kepiawaiannya dalam menulis pernah teruji saat dirinya menerjemahkan buku 100 Tokoh Yang Berpengaruh di Dunia karangan Michael H. Hart.

Dalam menulis kolom, Mahbub sangat terkenal dengan bahasa satire dan bahasanya yang humoris. Bahkan, Bung Karno samapai terkesan dengan tulisan beliau, karena Mahbub mengatakan Pancasila lebih agung dari Declaration of Independence.

Pada sebuah pertemuan wartawan di Vietnam, Mahbub menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi ia juga cukup fasih berbahasa Inggris atau Prancis. Salah satu ciri dari tulisan Mahbub adalah kepandaiannya dalam memasukkan unsur humor.

Humor adalah cara dari Mahbub untuk mengajak seseorang masuk kedalam suatu masalah, karena salah satu kebiasaan dari orang Indonesia adalah suka tertawa, maka untuk mengkritik dengan cara yang enak adalah lewat humor.

Sebagai kolumnis, tulisan Mahbub Junaidi kerap dimuat harian Kompas, Sinar Harapan, Pikiran Rakyat, Pelita, dan TEMPO.

Akibat dari tulisannya yang tajam, Mahbub pernah ditahan selama satu tahun pada tahun 1978. Jeruji besi dan gelapnya penjara tak menghambat nalar menulisnya di dalam penjara Mahbub menerjemahkan Road to Ramadhan, karya Heikal, dan menulis sebuah novel Maka Lakulah Sebuah Hotel. Jaya pada tahun 1975.

Dalam kariernya sebagai aktivis mahasiswa, Haji Mahbub Junaidi bersama sahabat-sahabatnya membentuk Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada tanggal 17 April 1960

Pada saat itu juga Mahbub Junaidi terilih sebagai ketua umum. Jabatannya sebagai Ketua Umum PP.PMII diembannya selama tiga periode, yaitu periode 1960 hingga 1961, hasil Musyawarah Mahasiswa Nahdliyin pada saat PMII pertama kali didirikan di Surabaya Jawa Timur.

Baca Juga :  Apa menurutmu kerukunan itu Apakah gambar di atas mencerminkan kerukunan?Jawaban Buku Siswa Kelas 5 Tema 9 Halaman 45

Periode 1961-1963, Hasil Kongres I PMII di Tawangmangu Jawa Barat. Dan Periode 1963-1967, hasil Kongres PMII II di Kaliurang Yogjakarta.

Wafat

Mahbub Djunaidi tutup usia pada tanggal 1 Oktober 1995. Beliau dimakamkan di Jalan Soekarno – Hatta Gang Assalam No.41, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat.

 

Penutup

Itulah biodata Mahbub Junaidi seorang Sastrawan dan Ketua PMII Tiga Periode. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

Sumber : biografi-tokoh-ternama.blogspot.com

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski