Biodata Rosalind Franklin Penemu DNA Heliks Ganda

Biodata Rosalind Franklin Penemu DNA Heliks Ganda

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Rosalind Franklin seorang penemu DNA Heliks Ganda. Penasaran ingin tahu tentang penemu DNA Heliks Ganda, simak penjelasannya berikut ini.

Biodata Rosalind Franklin :

Lahir : 25 Juli 1920 Notting Hill, London
Meninggal : 16 April 1958 (umur 37) London, Inggris akibat Kanker ovarium
Kebangsaan : Inggris
Bidang : Kimia fisika, Kristalografi sinar-X
Dikenal atas : penemu DNA Heliks Ganda, Struktur halus dari batubara dan grafit, Struktur virus
Rosalind Elsie Franklin ialah seorang Inggris ahli kimia dan crystallographer Sinar-X yang sangat berperan besar dalam penemuan struktur  molekul halus DNA (deoxyribonucleic acid), RNA, virus, batubara, dan grafit.
Penelitian DNA membuatnya terkenal karena DNA berperan penting dalam metabolisme sel dan genetika, dan penemuan struktur membantu rekan-rekan kerjanya memahami bagaimana informasi genetik diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
Bersama dengan Francis Crick, James Watson dan Maurice Wilkins, Franklin meneliti struktur DNA dengan difraksi sinar X.
Franklin terkenal karena karyanya pada gambar difraksi sinar-X dari DNA yang menyebabkan penemuan DNA heliks ganda. Menurut Francis Crick datanya merupakan kunci dalam menentukan struktur dan merumuskan Model Crick dan Watson 1953 mengenai struktur DNA.
Gambar Franklin dari difraksi Sinar X mengkonfirmasikan struktur heliks DNA yang ditampilkan untuk Watson  tanpa persetujuannya atau pengetahuan. Gambar ini memberikan wawasan yang berharga ke dalam struktur DNA, tetapi kontribusi ilmiah Franklin pada penemuan double helix sering diabaikan.

Pendidikan dan karir

Rosalind Elsie Franklin lahir pada tanggal 25 Juli 1920 di Notting Hill, London. Sejak dini, Franklin mengenyam pendidikan di sekolah khusus wanita yang mengajarkan tentang fisika dan kimia.

Baca Juga :  Biodata Thomas Alva Edison Penemu Lampu

Awalnya sang ayah menolak untuk membiayai pendidikannya. Tetapi, bibi Franklin akhirnya turun tangan dan bersedia menanggung semua biaya pendidikannya.

Disebabkan Ibu Franklin sependapat dengan sang bibi yang katakan bahwa Franklin berhak dan harus mendapatkan pendidikan tinggi, akhirnya seiring berjalannya waktu ayahnya mengijinkannya untuk melanjutkan sekolah.

Pada tahun 1938 Franklin terdaftar menjadi mahasiswa Newnham College, Chambridge dan lulus pada tahun 1941. Lalu Franklin mendapatkan graduate fellowship selama setahun.

Tetapi pada tahun 1942 Franklin memutuskan menjadi research assistant officer di British Coal Utilisation Research Assosiation (BCURA). Di sana akhirnya dia belajar tentang karbon dan graphite microstructures sebagai thesis doctoral yang mengambil tema tentang kimia fisika.

Pada tahun 1945 akhirnya Franklin menyelesaikan studinya dari Chambridge University. Setelah lulus, selama 3 tahun Franklin mempelajari teknik difraksi X-Ray di  Laboratoire Central des Services Chimiques de L’Etat, Paris. Pada tahun 1951, Franklin kembali ke Inggris dan menjadi research associate di John Randall’s lab, King’s College, London.

Penelitian

Eksperimen DNA dimulai Ketika Franklin bekerja di King’s College, meskipun sebelumnya Franklin hanya fokus di bidang Sinar -X pada protein dan lemak.

Awalnya sebelum Franklin datang ke King’s College, sudah ada Maurice Wilkins dan Raymond Gosling yang mengerjakan proyek DNA tersebut.

Akan tetapi, tanpa sepengetahuan Wilkins, Randall meminta Franklin untuk membimbing Gosling dalam menyelesaikan thesis doktoralnya tentang difraksi DNA. Berawal dari situlah, hubungan antara Franklin dan Wilkins menjadi tidak harmonis dan sering terjadi kesalahpahaman.

Pada saat itu ditemukan bahwa pada 2 bentukan DNA, yaitu pada saat basah serat DNA akan menjadi panjang dan tipis. Sedangkan pada saat kering serat DNA akan berbentuk pendek dan berisi.

Baca Juga :  Biodata Joe Hin Tjio Penemu 23 Pasang Kromosom Manusia

Dua macam data DNA itu diistilahkan sebagai DNA ‘A’ dan ‘B’. Sehingga Franklin dan Wilkins membagi pekerjaan tersebut, Franklin memilih data DNA ‘A’ sedangkan Wilkins adalah DNA ‘B’.

Lalu pada akhirnya Franklin dan Gosling berhasil mendapatkan data gambar hasil difraksi X-Ray DNA ‘A’ itu. Hingga seorang ilmuwan J. D. Bernal berpendapat bahwa, “The most beautiful X-ray photographs of any substance ever taken.” Dan foto ini terkenal dengan nama “Photo 51”.

Dikarenakan suatu hal, akhirnya kelompok ilmuwan yang juga terdapat Franklin di dalamnya harus berantakan. Akhirnya dia memimpin kelompok risetnya sendiri di Birkbeck College London. Dari situlah, penemuan Franklin dan kelompok ilmuwannya dijadikan dasar ilmu virologi struktural.

Karya lainnya

Selain penelitian, Franklin juga menerbitkan sejumlah buku panduan penelitian. Dia juga menjadi pelopor penggunaan metode difraksi sinar X untuk membuat gambar zat padat yang dikristalkan dan dengan metode ini, ilmuwan juga dapat menganalisis bahan yang rumit dan tidak teratur seperti molekul biologis besar.

Kematian

Di usia yang ke-37 tahun, Franklin divonis terkena kanker rahim. Walaupun begitu, kanker tidak pernah menyurutkannya dalam melakukan penelitian dan berkarya.

Rosalind Elsie Franklin meninggal dunia pada tanggal 16 April 1958 di London, Inggris akibat Kanker ovarium.

Penutup

Itulah biodata Rosalind Franklin seorang penemu DNA Heliks Ganda. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : wikipedia.org