Biodata Thales, Filsuf dan Matematikawan Yunani

Biodata Thales, Filsuf dan Matematikawan Yunani

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Thales seorang filsuf dan matematikawan Yunani. Penasaran ingin tahu tentang seorang filsuf dan matematikawan Yunani, simak penjelasannya berikut ini.

Biodata Thales :

  • Lahir : 624–625 SM
  • Meninggal : 547–546 SM
  • Tradisi : Filsafat Ionian, Mazhab Miletos, Filsafat Alam
  • Minat utama : Etika, Metafisika, Matematika, Astronomi
  • Gagasan penting : Air adalah prinsip dasar segala sesuatu, Teorema Thales

 

Thales adalah seorang filsuf yang yang lahir antara tahun 624–625 SM dan meninggal sekitar tahun 547–546 SM. Ia dimasukkan ke dalam tradisi  Filsafat Ionian, Mazhab Miletos, dan Filsafat Alam.

Thales memiliki minat utama dalam Etika, Metafisika, Matematika, dan Astronomi. Selain itu Thales juga memiliki gagasan penting yakni, Air adalah prinsip dasar segala sesuatu dan Teorema Thales.

Thales mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia.

Thales juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi gelar ‘filsuf yang pertama’. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.

Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).

Baca Juga :  Biodata Slamet Sukirnanto, Sastrawan Indonesia

Riwayat Hidup

Thales lahir di kota Miletus yang merupakan tanah perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur memungkinkan orang-orang di sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala sesuatu.

Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat sehingga tidak mengherankan bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini. Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani.

Thales dikatakan dapat mengukur piramida dari bayangannya saja. Selain itu, Thales juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari pantai. Lalu Thales menjadi terkenal setelah berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM.

Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.

Di dalam bidang politik, Thales pernah menjadi penasihat militer dan teknik dari Raja Krosus di Lydia. Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat politik bagi dua belas kota Iona.

Pemikiran Thales

Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu

Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.

Argumentasi Thales terhadap pandangan itu ialah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.

Baca Juga :  Hormon Penguat Buah Jambu Air

Selain itu, Thales juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.

Pandangan tentang Jiwa

Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.

Teorema Thales

Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran aslinya.

Jika AC adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah selalu sudut siku-siku.

Teorema Thales berisi sebagai berikut:

  1. Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.
  2. Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar.
  3. Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling berlawanan akan sama.
  4. Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
  5. Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.

Pandangan Politik

Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SM.

Thales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia.

Di dalam sistem itu, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia. Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah polis yang bersatu dan tersentralisasi.

Penutup

Itulah biodata Thales seorang filsuf dan matematikawan Yunani. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

Baca Juga :  Biodata Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī, Ilmuwan Muslim Penemu Angka Nol

sumber : Thales – Wikipedia

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski