Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik

Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik

Transportasi adalah proses perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada masa awal peradaban, manusia menggunakan cara paling sederhana untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Mereka mengandalkan kemampuan tubuh dengan berjalan kaki serta menjinjing atau memikul barang bawaan di bahu. Cara ini hanya memungkinkan untuk membawa barang yang tidak terlalu berat. Saat itu, barang utama yang dibawa adalah hasil buruan. Untuk hewan buruan yang lebih berat, manusia mengikatkan kaki hewan pada sebatang kayu, lalu memikulnya berdua. Cara lain adalah menempatkan barang di atas batang-batang kayu dan menariknya.

Seiring waktu, manusia mulai memanfaatkan tenaga hewan sebagai alat transportasi darat. Perkembangan peradaban mendorong manusia terus berinovasi menciptakan berbagai alat transportasi sesuai kebutuhan dan memanfaatkan bahan di lingkungan sekitar. Untuk mengarungi sungai, bangsa Mesir membuat perahu dari batang tumbuhan Papyrus. Sementara itu, masyarakat di wilayah hutan tropis membuat perahu dari batang pohon kayu keras, dan bangsa-bangsa di Asia memanfaatkan bambu untuk membuat rakit.

Teknologi transportasi terus berkembang setelah ditemukannya roda sekitar 3.500 tahun Sebelum Masehi, diikuti teknologi layar pada 3.100 tahun Sebelum Masehi, serta teknologi sambungan kayu. Penemuan-penemuan berikutnya mencakup teknologi pembuatan jalan dan kanal laut, balon udara, mesin uap, rel kereta api, pesawat udara, dan inovasi lainnya.

Pada abad ke-14, menurut Lontarak I Babad La Lagaligo, masyarakat Ara, Tanah Lemo, dan Bira di Indonesia telah membuat perahu Pinisi—perahu layar yang digunakan untuk perdagangan antarpulau serta mengarungi samudra hingga ke China dan Mesir. Pada awal abad ke-19, teknologi kapal uap mulai digunakan sehingga pergerakan kapal tidak lagi bergantung pada angin, melainkan pada tenaga uap yang menggerakkan kincir pendayung. Pada masa yang sama, lokomotif uap mulai dimanfaatkan untuk transportasi bahan tambang dan manusia.

Baca Juga :  Latihan Pemahaman Topik 7 Modul 7 Dimensi Kreatif

Memasuki abad ke-19 dan awal abad ke-20, teknologi sepeda, motor, mobil, dan pesawat terbang berkembang pesat. Kebutuhan perpindahan manusia yang terus meningkat, didukung oleh kemajuan teknologi mekanik, elektronik, dan digital, mendorong terciptanya sistem transportasi modern yang kita gunakan hingga saat ini.

Transportasi pada prinsipnya adalah proses perpindahan orang atau barang. Perpindahan dapat mencakup jarak dekat, sedang, maupun jauh. Contoh alat transportasi jarak jauh telah dibahas sebelumnya, seperti perpindahan dari tempat berburu ke tempat tinggal, dari satu kota ke kota lain, hingga antarnegara. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat pula alat transportasi jarak sedang seperti tangga berjalan (eskalator), ban berjalan, atau papan luncur yang digunakan untuk berpindah dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah.

Sekarang, mari perhatikan perpindahan jarak dekat yang terjadi di sekitar kita. Untuk jarak pendek, manusia dapat berpindah dengan berjalan, sedangkan barang tidak bisa berpindah sendiri. Artinya, meskipun jaraknya sangat dekat, barang tetap memerlukan sarana transportasi agar dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Contoh sederhana adalah membawa beberapa gelas berisi air dari dapur ke ruang tamu menggunakan baki. Dalam hal ini, baki menjadi sarana transportasi yang memindahkan gelas secara horizontal. Sementara itu, pada kegiatan menimba air dari sumur, wadah air yang diikat dengan tali dan diangkat menggunakan katrol merupakan sarana transportasi vertikal.

Pada dasarnya, perpindahan objek melibatkan beberapa unsur utama: objek yang dipindahkan, wadah atau tempat objek, medan yang dilalui, sistem yang digunakan, sumber tenaga, dan pengendali perpindahan. Misalnya, saat membawa cangkir dengan baki, objeknya adalah cangkir berisi air, bakinya adalah wadah, lantai rumah menjadi medan, sementara tenaga dan pengendali berasal dari orang yang membawa baki.

Baca Juga :  Kunci Ayo Duga Aktivitas 7.7 halaman 215 Pengaruh Gerak Bumi IPA SMP Kelas 7

Contoh lain adalah pedagang telur yang memindahkan satu peti telur dari tokonya ke mobil. Telur adalah objek yang dipindahkan, peti adalah wadah, medan yang dilalui adalah jalan, dan tenaga manusia digunakan untuk memindahkannya. Ketika telur dibawa dengan mobil menuju rumah pembeli, mobil menjadi sarana transportasi, medan yang dilalui tetap jalan, dan sumber tenaga berasal dari mesin mobil dengan pengendali manusia.

Karakter atau keadaan setiap unsur sangat memengaruhi cara kerja sistem transportasi secara keseluruhan. Cangkir berisi air memiliki risiko tumpah sehingga harus dibawa dengan sangat hati-hati, berbeda dengan air minum kemasan yang lebih aman sehingga dapat dipindahkan tanpa baki, misalnya dengan ditumpuk dalam kardus. Perpindahan telur juga membutuhkan perhatian khusus karena sifatnya yang ringkih. Jika telur dipindahkan menggunakan gerobak melalui jalan berbatu, telur harus ditempatkan dalam wadah yang mampu meredam goncangan agar tetap utuh sampai tiba di tujuan.

Artikel Terkait