Table of Contents
Biodata Untung Suropati, Pahlawan Nasional
Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Untung Suropati seorang Pahlawan Nasional. Penasaran ingin tahu tentang biodata Untung Suropati, simak penjelasannya berikut ini.
Untung Suropati adalah seorang tokoh dalam sejarah Nusantara yang dicatat dalam Babad Tanah Jawi. Kisahnya menjadi legendaris karena mengisahkan seorang anak rakyat jelata dan budak VOC yang menjadi seorang bangsawan dan Tumenggung (Bupati) Pasuruan.
Untung Surapati adalah Pahlawan Nasional dan telah ditetapkan melalui S.K. Presiden no. 106/tk/1975. Untung Surapati yang bernama asli Surawiraaji beliau lahir di Bali pada tahun 1660 dan wafat di Bangil, Jawa Timur pada tanggal 5 Desember 1706 pada umur 45/46 tahun.
Menurut Babad Tanah Jawi beliau berasal dari Bali yang ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makasar.
Kapten van Beber kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak baru, karier dan kekayaan Moor meningkat pesat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama “Si Untung”.
Pada saat Untung berusia 20 tahun, ia dimasukkan penjara oleh Moor karena menjalin hubungan dengan putrinya yang bernama Suzane. Untung kemudian menghimpun para tahanan dan berhasil kabur dari penjara dan menjadi buronan.
Mendapatkan nama Surapati
Pada tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa raja Banten dikalahkan VOC. Putranya yang bernama Pangeran Purbaya melarikan diri ke Gunung Gede. Ia memutuskan menyerah tetapi hanya mau dijemput perwira VOC pribumi.
Kapten Ruys (pemimpin benteng Tanjungpura) berhasil menemukan kelompok Untung. Mereka ditawari pekerjaan sebagai tentara VOC daripada hidup sebagai buronan.
Untung dilatih ketentaraan, diberi pangkat letnan, dan ditugaskan menjemput Pangeran Purbaya. Untung pun menemui Pangeran Purbaya untuk dibawa ke Tanjungpura, namun istrinya, Gusik Kusuma, meminta Untung untuk mengantarnya pulang ke Kartasura.
Untung kembali menjadi buronan. Pada proses pengejaran, Untung pernah menghancurkan pasukan Jacob Couper, pasukan VOC, di Desa Rajapalah. PADA Saat melewati Kesultanan Cirebon, ia berseteru dengan Raden Surapati.
Setelah diadili, terbukti bahwa yang bersalah adalah Surapati. Ia pun dihukum mati. Sejak saat itu nama Surapati pun oleh Sultan Cirebon diserahkan kepada Untung.
Perjuangan
Untung alias Surapati tiba di Kartasura mengantarkan Raden Ayu Gusik Kusuma pada ayahnya, yaitu Patih Nerangkusuma.
Nerangkusuma adalah tokoh anti VOC yang gencar mendesak Amangkurat II agar membatalkan perjanjiannya dengan bangsa Belanda tersebut. Nerangkusuma juga menikahkan Gusik Kusuma dengan Surapati.
Kapten François Tack (perwira VOC senior yang ikut berperan dalam penumpasan Trunajaya dan Sultan Ageng Tirtayasa) tiba di Kartasura bulan Februari pada tahun 1686 untuk menangkap Surapati. Amangkurat II yang telah dipengaruhi Nerangkusuma, pura-pura membantu VOC.
Pertempuran pun meletus di halaman keraton. Pasukan VOC hancur. Sebanyak 75 orang Belanda tewas. Kapten Tack sendiri tewas di tangan Untung. Tentara Belanda yang masih hidup menyelamatkan diri ke benteng mereka.
Amangkurat II takut pengkhianatannya terbongkar. Ia merestui Surapati dan Nerangkusuma merebut Pasuruan. Di kota itu, Surapati mengalahkan bupatinya, yaitu Anggajaya, yang kemudian melarikan diri ke Surabaya.
Bupati Surabaya bernama Adipati Jangrana tidak melakukan pembalasan karena ia sendiri sudah kenal dengan Surapati di Kartasura.
Untung Surapati pun mengangkat diri menjadi bupati Pasuruan dan bergelar Tumenggung Wiranegara.
Pada tahun 1690 Amangkurat II pura-pura mengirimkan pasukan untuk merebut Pasuruan.
Tentu saja pasukan ini mengalami kegagalan karena pertempurannya hanya bersifat sandiwara sebagai usaha mengelabui VOC.
Akhir Hidup
Pada tahun 1703, Amangkurat wafat. Setelah itu, terjadilah perebutan takhta Kartasura antara Amangkurat III melawan Pangeran Puger, raja Kasunanan Kartasura.
Pada tahun 1704, Pangeran Puger, mengangkat dirinya menjadi Pakubuwana I dengan didukung VOC. Pada September 1706, gabungan pasukan VOC, Kartasura, Madur, dan Surabaya dipimpin oleh Mayor Goovert Knole menyerbu Pasuruan. Di dalam pertempuran inilah Untung Surapati tewas,pada tanggal 17 Oktober 1706.
Akantetapi ia berwasiat agar kematiannya dirahasiakan. Makam Surapati pun dibuat rata dengan tanah. Perjuangan dilanjutkan putra-putranya dengan membawa tandu berisi Surapati palsu.
Pada tanggal 18 Juni 1707 Herman de Wilde memimpin ekspedisi mengejar Amangkurat III. Ia menemukan makam Surapati yang segera dibongkarnya. Jenazah Surapati pun dibakar dan abunya dibuang ke laut.
Penutup
Itulah biodata Untung Suropati seorang Pahlawan Nasional. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.
Sumber : biografi-tokoh-ternama.blogspot.com