Table of Contents
Biodata Khoirul Anwar Penemu Jaringan 4G
Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Khoirul Anwar seorang penemu jaringan 4G. Penasaran ingin tahu tentang penemu jaringan 4G, simak penjelasannya berikut ini.
Biodata Khoirul Anwar :
Lahir : 22 Agustus 1978 Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Orang tua : Sudjianto dan Siti Patmi
Pasangan : Sri Yayu Indriyani
Dikenal atas : penemu jaringan 4G
Khoirul Anwar adalah Ilmuwan asal Indonesia yang dikenal sebagai Penemu dari Teknologi Jaringan 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Professor Khoirul Anwar lahir pada 22 Agustus 1978 di Kediri, Jawa Timur.
Anwar merupakan Putra dari pasangan (almarhum) Sudjianto dan Siti Patmi seorang petani di kediri. Ayahnya meninggal karena sakit saat dia baru lulus SD tahun 1990. Ibunyalah lalu berusaha keras menyekolahkannya, walaupun kedua orang tuanya tidak ada yang lulus SD.
Sejak kecil, Khoirul hidup dalam kemiskinan. Namun ada saja jalan baginya untuk terus menuntut ilmu. Misalkan, ketika melanjutkan SMA di Kediri, tiba-tiba ada orang yang menawarkan kos gratis untuknya. Lalu Anwar meneruskan kuliah di ITB Bandung Jurusan Teknik Elektro lulus dengan predikat cum laude di tahun 2000.
Selama 4 tahun Anwar selalu mendapatkan beasiswa. Otaknya yang cerdas terus membawa Khoirul ke pendidikan yang lebih tinggi. Setelah itu dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 dari Panasonic di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang dan lulus pada tahun 2005, dan selanjutnya Anwar mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S3 dari perusahaan Jepang dikampus yang sama Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang.
Khoirul Anwar menikah dengan Sri Yayu Indriyani dan dikaruniai tiga orang putra, di Jepang Khoirul tinggal di Nomi, Ishikawa, tak jauh dari tempat kerjanya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, namun Khoirul menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia suatu hari nanti.
Penemu Jaringan 4G berbasis Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM)
Mengenai penemuannya yaitu teknologi jaringan 4G berbasis Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) adalah sebuah cara mengurangi daya transmisi pada sistem multicarrier seperti Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) dan Multi-carrier code division multiple access (MC-CDMA).
Caranya yaitu dengan memperkenalkan spreading code menggunakan Fast Fourier Transform sehingga kompleksitasnya menjadi sangat rendah. Dengan metode ini dia bisa mengurangi fluktuasi daya.
Dia mengurangi daya transmisi pada orthogonal frequency division multiplexing. Hasilnya, kecepatan data yang dikirim bukan menurun seperti lazimnya, melainkan malah meningkat. “Kami mampu menurunkan power sampai 5dB=100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya,” kata dia.
Maka peralatan telekomunikasi yang digunakan tidak perlu menyediakan cadangan untuk daya yang tinggi. Belakangan, temuan ini dia patenkan. Teknik ini telah dipakai oleh perusahaan satelit Jepang. Dan yang juga membuatnya heran, sistem 4G ternyata sangat mirip dengan temuan yang dia patenkan itu.
Khoirul mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada tahun 2007.
Teknologi 4G Terinspirasi dari Kartun Dragon Ball
Ide penemuan Khoirul Anwar terinspirasi dari film Dragon Ball Z, film animasi Jepang yang dia tonton. Saat Goku, tokoh utama Dragon Ball Z, hendak mengeluarkan jurus terdahsyatnya, ‘Genki Dama’ alias Spirit Ball, Goku akan menyerap semua energi mahluk hidup di alam, sehingga menghasilkan tenaga yang luar biasa.
khoirul memisalkan jurus Spirit Ball Goku sebagai Turbo Equalizer (dekoder turbo) yang mampu mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akibat interferensi gelombang.
“Konsep itu saya turunkan formula matematikanya untuk diterapkan pada penelitian saya,” kata Khoirul, kepada VIVAnews melalui surat elektroniknya, Jumat 13 Agustus 2010. Maka inspirasi itu kini mewujud menjadi sebuah paper bertajuk “A Simple Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval.”
Asisten Profesor berusia 31 tahun itu dapat mematahkan anggapan yang awalnya ‘tak mungkin’ di dunia telekomunikasi. Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval (GI) untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi.
Turbo equalizer-lah yang akan membatalkan interferensi sehingga receiver bisa menerima sinyal tanpa distorsi. Dengan mengenyahkan GI, dan memanfaatkan dekoder turbo, secara teoritis malah bisa menghilangkan rugi daya transmisi sebab tak perlu mengirimkan daya untuk GI.
Hilangnya GI juga bisa diisi oleh parity bits yang bisa digunakan untuk memperbaiki kesalahan akibat distorsi (error correction coding). Gagasan ini sendiri, dikerjakan Khoirul bersama Tadashi Matsumoto, profesor utama di laboratorium tempat Khoirul bekerja.
Saat itu Anwar dan Tadashi hendak mengajukan proyek ke Kinki Mobile Wireless Center. Setelah menurunkan formula matematikanya secara konkrit, Khoirul meminta rekannya Hui Zhou, untuk membuat programnya.
Metode ini bisa dibilang mampu memecahkan problem transmisi nirkabel. Apalagi dia bisa diterapkan pada hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk GSM (2G), CDMA (3G), dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah.
Tak heran bila temuan ini membesut penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan.
Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei Technology.
Sukses di negeri orang tak membuatnya lupa dengan tanah kelahirannya. “Suatu saat saya juga akan tetap pulang ke Indonesia. Setelah mendapatkan ilmu yang banyak di luar negeri,” kata Khoirul.
Penutup
Itulah biodata Khoirul Anwar seorang penemu jaringan 4G. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.
sumber : Biografiku