Mengapa kita tidak selalu mendengar gema/gaung walaupun ada benda padat, seperti tembok di sekitar kita?
Table of Contents
Mengapa kita tidak selalu mendengar gema/gaung walaupun ada benda padat, seperti tembok di sekitar kita? Kita tidak selalu mendengar gema atau gaung meskipun ada benda padat seperti tembok di sekitar kita karena beberapa syarat terbentuknya gema tidak terpenuhi. Berikut penjelasannya:
1. Jarak antara sumber bunyi dan bidang pantul terlalu dekat
Untuk mendengar gema, bunyi harus memantul dan kembali ke telinga setelah sekitar 0,1 detik. Ini membutuhkan jarak kira-kira 17 meter atau lebih antara sumber bunyi dan benda pemantul.
Tembok di sekitar kita biasanya terlalu dekat, sehingga bunyinya kembali terlalu cepat dan bercampur dengan bunyi asli. Akibatnya tidak terdengar sebagai gema, hanya terdengar seperti bunyi biasa.
2. Ada banyak benda yang menyerap suara
Rumah atau ruangan biasanya memiliki benda seperti sofa, tirai, karpet, lemari, atau manusia. Benda-benda itu menyerap sebagian besar bunyi, sehingga pantulannya menjadi lemah dan tidak cukup kuat untuk terdengar sebagai gema.
3. Ruangan tidak memiliki permukaan yang memantulkan suara dengan baik
Untuk menghasilkan gema, permukaan harus keras, luas, dan datar (misalnya dinding gua, bangunan besar, tebing).
Di sekitar kita, permukaan di ruangan biasanya tidak cukup luas atau tidak berada pada posisi yang tepat untuk memantulkan bunyi kembali dengan jelas.
4. Banyak hambatan yang menghalangi rambatan bunyi
Barang-barang di sekitar dapat menghalangi bunyi sehingga pantulannya pecah dan lemah, sehingga tidak terdengar sebagai gema.
Kesimpulan
Kita tidak selalu mendengar gema karena jarak pemantul terlalu dekat, benda-benda menyerap suara, dan pantulan bunyi tidak cukup kuat atau jelas. Gema biasanya baru terdengar di tempat yang luas, kosong, keras, dan jauh, seperti lapangan luas, tebing, atau bangunan besar.