Aquarium Biotope, Replika Habitat Asli dalam Aquarium

aquarium biotope

Aquarium Biotope, Replika Habitat Asli dalam Aquarium – Sobat Waca Berita terutama pehobi dunia air yaitu aquarium pernah melihat atau minimal mengetahui ternyata ada banyak jenis dekorasi dunia air seperti aquarium. Dekorasi aquarium tersebut terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk, tujuan dan cara pembuatannya.

Salah satu yang terkenal dan bisa sobat coba adalah aquarium biotope. Aquarium biotope selema beberapa tahun terakhir telah menjadi semakin populer. Seperti apa sebenarnya aquarium biotope ini? Simak penjelasannya.

Mengenal Aquarium Biotope

Aquarium berasal dari bahasa latin Aqua yang berarti “Air”, dan sufiks -arium yang berarti “tempat yang terkait dengan”. Aquarium merupakan tempat dengan sisi yang transparan, bisa dari gelas atau plastik berkekuatan tinggi. Di dalamnya satwa dan tumbuhan air, biasanya ikan, tetapi dapat juga ditemukan invertebrata, amfibi, mamalia laut dan reptil yang ditampung, dan digunakan untuk display publik.

Sementara itu biotope “hampir” mirip dengan arti Habitat , hanya saja kata habitat lebih umum digunakan di negara2 berbasis bahasa inggris. Namun, di beberapa negara kedua istilah ini dibedakan: subjek habitat adalah populasi, subjek biotope adalah sebuah biocoenosis atau komunitas biologis.

Berasal dari bahasa Yunani bios = ‘hidup’ atau ‘organisme’ dan topos = ‘tempat’.

Kata biotope, secara harfiah diterjemahkan, berarti daerah di mana ada kehidupan.

Konsep aquarium biotope sebuah pertama kali dianjurkan oleh Ernst Haeckel (1834-1919), seorang ahli zoologi Jerman yang terkenal untuk teori rekapitulasi. Dalam bukunya General Morfologi (1866), yang mendefinisikan istilah “ekologi”, ia menekankan pentingnya konsep habitat sebagai prasyarat untuk keberadaan organisme. Haeckel juga menjelaskan bahwa dengan satu ekosistem, biota yang dibentuk oleh faktor lingkungan (seperti air, tanah, dan fitur geografis) dan interaksi antara makhluk hidup; ide asli dari biotope sebuah erat kaitannya dengan teori evolusioner. Berikut ini, F. Dahl, seorang profesor di Berlin Zoological Museum, disebut sistem ekologi ini sebagai “biotope” (Biotop) (1908).

Baca Juga :  Keunikan Daerah Istimewa Yogyakarta

Istilah “biotope” juga digunakan oleh penggemar akuarium untuk menggambarkan setup aquarium yang mencoba untuk mensimulasikan habitat alami ikan tertentu. Idenya adalah untuk meniru kondisi seperti parameter air, tanaman alami, jenis air (segar, garam atau payau), pencahayaan, dan termasuk ikan asli lainnya yang biasanya hidup bersama di alam dan dengan demikian, merupakan tertentu biotope dunia nyata.

Contoh dari satu jenis biotope Amerika Selatan mungkin banyak rawa-kayu, beberapa tanaman asli, substrat gelap dan lampu tenang dengan tanaman mengambang, bersama dengandiscus,angel fish, kardinal tetra,neon tetra, otos, Corys dan plecostomus.

Sejarah Aquarium Biotope

Pada zaman Romawi Kuno, ikan pertama yang dipelihara ke dalam ruangan adalah ikan dari genus Barbus yang diletakkan di kolam kecil di bawah kamar tidur tamu. Dengan berkembangnya teknologi kaca, salah satu dinding dari kolam ini diganti dengan kaca untuk meningkatkan cara pandang ke kolam ikan tersebut.

Pada tahun 1369, Kaisar Tiongkok Hóngwǔ mendirikan perusahaan produsen porselen untuk membuat tabung porselen sebagai tempat pemeliharaan ikan mas hias. Bentuk tabung lalu berkembang menjadi mangkuk bola.

Aquarium Biotope Berbeda Aquascape

Perbedaan Aquarium Biotope dengan aquascape terletak pada cara pembuatannya. Jika aquascape karakternya bisa fleksibel baik dalam perancangan lingkungan dan kelengkapan unsur biotik dan abiotiknya. Sedangkan akuarium biotope seperti tertulis di atas harus sama persis dengan kondisi pada alam aslinya, termasuk jenis ikannya tidak boleh dicampur dengan ikan dari habitat lain.

Sebagai contoh perancang akuarium biotope Taufik Widjaja yang mengangkat keindahan bawah air Leka, Republik Kongo.

Taufik Widjaja terpesona menyaksikan keindahan ekosistem Sungai Leka di Republik Kongo. Ia tergugah untuk menghadirkan indahnya suasana sungai kecil bagian dari Sungai Kongo itu dalam sebuah aquarium. Taufik menyajikan keindahan pemandangan di dalam sungai itu dengan konsep akuarium biotope. “Biotope adalah konsep penataan akuarium berdasarkan kondisi alam sesungguhnya, termasuk komunitas organisme khas yang hidup di dalamnya,” katanya.

Baca Juga :  Penerapan Sistem Filter Aquaponik yang Baik

Taufik menuturkan jika hendak membuat akuarium biotope, perancang harus rajin membaca literatur atau menyelam langsung ke lingkungan yang akan dijadikan objek. Boleh dibilang aquarium biotope ibarat replika habitat asli karena panorama dan kondisinya dibuat semirip mungkin seperti aslinya di alam.

Biotope, Habitat Asli dalam Aquarium

Sekilas pembuatan aquarium biotope terkesan rumit karena pehobi wajib menghadirkan kondisi semirip mungkin dengan alam. Namun, lewat biotope pehobi justru bisa mengenal lebih dekat dengan beragam biota air dari kawasan tertentu.

Maka dari itu jika kamu berminat membuat aquarium biotope, kamu dianjurkan untuk sering membaca literatur dan mempelajari tentang ikan dan kondisi alam pada habitat aslinya agar akuarium yang kamu buat menjadi indah.

Semoga bermanfaat.

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski