Biodata Abdul Hadi WM, Sastrawan, Budayawan dan Filsuf Indonesia

Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM, Sastrawan, Budayawan dan Filsuf Indonesia

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Abdul Hadi WM yang merupakan seorang Sastrawan, Budayawan dan Filsuf Indonesia. Penasaran ingin tahu tentang biodata Abdul Hadi WM, simak penjelasannya berikut ini.

Abdul Hadi WM

Prof. Dr. Abdul Hadi Wiji Muthari atau yang lebih dikenal dengan Prof. Dr. Abdul Hadi WM adalah salah satu sastrawan, budayawan dan ahli filsafat Indonesia. beliau dikenal melalui karya-karyanya yang bernafaskan sufistik, penelitian-penelitiannya dalam bidang kesusasteraan Melayu Nusantara dan pandangan-pandangannya tentang Islam dan pluralisme.

Sastrawan ini lahir di Sumenep, pada tanggal 24 Juni 1946, beliau terlahir dengan nama Abdul Hadi Wijaya. Ketika dewasa ia mengganti nama Wijaya menjadi Wiji.

Ia lahir dari garis keturunan peranakan Tionghoa di wilayah Sumenep, Madura. Ayahnya merupakan  saudagar dan guru bahasa Jerman bernama K. Abu Muthar, dan ibunya merupakan putri keturunan Mangkunegaran bernama RA Sumartiyah atau Martiyah.

Mereka dikaruniai sepuluh orang anak dan Abdul Hadi adalah putra ketiga. tetapi kedua kakaknya dan empat adiknya yang lain meninggal dunia ketika masih kecil.

Anak sulung dari empat bersaudara (semua laki-laki) ini pada masa kecilnya sudah berkenalan dengan bacaan-bacaan yang berat dari pemikir-pemikir seperti Plato, Sokrates, Imam Ghazali, Rabindranath Tagore, dan Muhammad Iqbal.

Sejak kecil pula ia telah mencintai puisi dan dunia tulis menulis. Penulisannya dimatangkan terutama oleh karya-karya Amir Hamzah dan Chairil Anwar.

Bersama teman-temannya Zawawi Imron dan Ahmad Fudholi Zaini, Hadi mendirikan sebuah pesantren di kota kelahirannya pada tahun 1990 yang diberi nama “Pesantren An-Naba”, yang terdiri dari masjid, asrama, dan sanggar seni tempat para santri diajari sastra, seni rupa (berikut memahat dan mematung), desain, kaligrafi, mengukir, keramik, musik, seni suara, dan drama.

Baca Juga :  Kesimpulan informasi penting tentang isi iklan elektronik pada gambar Jawaban Buku Siswa Kelas 5 Tema 9 Halaman 104 dan 105

Beliau memulai pendidikan dasar dan sekolah menengah pertamanya diselesaikan di kota kelahirannya. Pada saat memasuki sekolah menengah atas, Abdul Hadi meninggalkan kota kelahirannya, pergi ke Surabaya untuk menuntut ilmu di kota itu.

Ia kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta hingga tingkat sarjana muda, kemudian pindah ke studi Filsafat Barat di universitas yang sama hingga tingkat doktoral, namun tidak diselesaikannya.

Ia beralih ke Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Bandung dan mengambil program studi Antropologi. Selama setahun sejak tahun 1973 hingga tahun 1974 Hadi bermukim di Iowa, Amerika Serikat untuk mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa

Kemudian di Hamburg, Jerman selama beberapa tahun untuk mendalami sastra dan filsafat. Pada tahun 1992 ia mendapatkan kesempatan studi dan mengambil gelar master dan doktor Filsafat dari Universiti Sains Malaysia di Penang, Malaysia, di mana pada saat yang bersamaan ia menjadi dosen di universitas tersebut.

Sekembalinya ke Indonesia, Hadi menerima tawaran dari teman lamanya Nurcholis Madjid untuk mengajar di Universitas Paramadina, Jakarta, universitas yang sama yang mengukuhkannya sebagai Guru Besar Falsafah dan Agama pada tahun 2008.

Karir

  • Redaktur Gema Mahasiswa UGM (1967-1968)
  • Redaktur Mahasiswa Indonesia Edisi Jawa Tengah (1969-1970)
  • Redaktur Mahasiswa Indonesia Edisi Jawa Barat (1971-1974)
  • Redaktur Pelaksana Budaya Jaya (1977-1978)
  • Redaktur majalah Kadin (1979-1981)
  • Redaktur Balai Pustaka (1981-1983)
  • Redaktur jurnal kebudayaan Ulumul Qur’an
  • Redaktur Budaya Berita Buana (1979-1990)
  • Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (1983)
  • Anggota Lembaga Sensor Film (2000)
  • Ketua Dewan Kurator Bayt al-Qur’an dan Museum Istiqlal
  • Ketua Majlis Kebudayaan Muhammadiyah
  • Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
  • Anggota Dewan Penasihat PARMUSI (Persaudaraan Muslimin Indonesia)
  • Dosen Universitas Paramadina (sekarang)
  • Dosen luar biasa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (sekarang)
  • Dosen pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (sekarang)
  • Dosen pascasarjana The Islamic College for Advanced Studies (ICAS) London kampus Jakarta (sekarang)
Baca Juga :  Tanaman Keladi Hibrida Unik dan Istimewa

Karya Abdul Hadi WM

  • Laut Belum Pasang, Litera, 1971
  • Potret Panjang Pengunjung Pantai Sanur, Pustaka Jaya, 1975
  • Meditasi, Budaya Jaya, 1976 (mendapat hadiah Buku Puisi Terbaik DKJ)
  • Tergantung Pada Angin (1977)
  • Anak Laut Anak Angin, Harapan, 1983
  • Modin Karok, (Cerita Rakyat Madura), Balai Pustaka, 1983
  • Keluarga Tikus (cerita anak-anak), Balai Pustaka, 1984
  • Kembali ke Akar Kembali ke Sumber: Esai-esai Sastra Profetik dan Sufistik (Pustaka Firdaus, 1999)
  • Islam: Cakrawala Estetik dan Budaya (Pustaka Firdaus, 1999)
  • Tasawuf Yang Tertindas

Penghargaan

  • Hadiah Puisi Terbaik II Majalah Sastra Horison (1969)
  • Hadiah Buku Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta (1978)
  • Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1979)
  • South-East Asia (SEA) Write Award, Bangkok, Thailand (1985)
  • Anugerah Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) (2003)
  • Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)

Penutup

Itulah biodata Abdul Hadi WM yang merupakan seorang Sastrawan, Budayawan dan Filsuf Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : id.wikipedia.org

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski