Table of Contents
Biodata Pong Tiku, Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan
Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Pong Tiku seorang Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan. Penasaran ingin tahu tentang seorang Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan, simak penjelasannya berikut ini.
Pong Tiku adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Pong Tiku sering juga dipanggil Nene Baso adalah pahlawan nasional yang berjuang melawan penjajahan kolonialisme Belanda di Toraja.
Pong Tiku lahir di Toraja, tahun 1846, Ia adalah putra penguasa Pangala. Setelah Tiku menduduki kerajaan Baruppu’, ia menjadi raja, lalu menguasai Pangala’ setelah ayahnya meninggal dunia.
Lewat perdagangan kopi dan persekutuan dengan Suku Bugis di dataran rendah, Tiku mendapatkan kekayaan, tanah, dan kekuasaan yang besar. Semasa Perang Kopi (1889–1890), kota Tondon diserang oleh penguasa lain, tetapi direbut kembali pada hari yang sama.
Perjuangan melawan penjajah
Pada bulan Maret 1906, Tana Toraja masih bersih dari tangan penjajah Belanda namun ancaman sebenarnya sudah dirasakan sejak pertengahan tahun 1905. Saat itu, serbuan serdadu Belanda sudah memasuki wilayah Duri, arah selatan Tana Toraja dan dari arah timur di Palopo.
Para pemuka masyarakat dan penguasa adat se Tana Toraja bermusyawarah untuk menyikapi kondisi ini. Mereka bertujuan menghilangkan benih perpecahan sekaligus menyatukan sikap dan kekuatan melawan pasukan Belanda.
Pertemuan dilaksanakan pada bulan September 1905 di Buntu Pune dekat Ke’te’ Kesu’. Sebagian Warga Toraja, mengenal dengan Ikrar Buntu Pune.
Pasukan kompeni Belanda dengan kekuatan 150 serdadu bersenjata lengkap dipimpin 3 perwira dibawah komando Kapten Infantri Kilian memasuki wilayah Tana Toraja dari arah timur atau Palopo tanpa menghadapi perlawanan pada pertengahan bulan Maret 1906.
Para penguasa adat dan tokoh masyarakat khususnya yang berdomisili di dataran rendah ternyata tidak konsisten pada Ikrar Buntu Pune. Namun tidak demikian bagi Pong Tiku yang berdomisili di punggung Bukit Lolai dan di balik Gunung Sesean.
Pong Tiku tetap kokoh pendiriannya melawan Belanda sebagaimana diikrarkan di Buntu Pune. Sebaliknya, ia memperkuat benteng pertahanannya yang tersebar di berbagai kampung.
Meskipun dipertahankan dengan gigih, gempuran artileri pasukan Belanda memaksa Pong Tiku meninggalkan bentengnya satu per satu dan akhirnya bertahan di benteng Buntu Batu yang tidak bisa ditembus.
Wafat
Dengan tipu muslihatnya, Belanda mengajak Pong Tiku berunding, Pong Tiku akhirnya ditangkap dan dieksekusi di Singki’ tahun 1907, Rantepao. Ini sekaligus menandai berakhirnya peperangannya melawan Belanda dalam kurun waktu 14 bulan.
Pong Tiku yang wafat di tepi sungai di Sa’dan, Rantepao pada tanggal 10 Juli 1907. Pong Tiku diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada tanggal 6 November 2002 dengan dikeluarkannya keppres No. 73/TK/2002.
Penutup
Itulah biodata Pong Tiku seorang Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.