Biodata Raden Mattaher, Pahlawan Nasional dari Jambi

Raden Mattaher

Biodata Raden Mattaher, Pahlawan Nasional dari Jambi

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Raden Mattaher seorang Pahlawan Nasional dari Jambi. Penasaran ingin tahu tentang biodata Raden Mattaher, simak penjelasannya berikut ini.

 

Raden Mattaher

 

Raden Mattaher adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Jambi. Raden Mattaher terlahir dengan nama Raden Mohammad Tahir lahir di dusun Sekamis, Kasau Melintang Pauh, Air Hitam, Batin VI, Jambi, 1871  dan wafat di dusun Muaro Jambi, pada tanggal 10 September 1907.

Raden Mattaher dikenal sebagai sosok panglima yang ditakuti oleh Belanda. Ayah beliau adalah Pangeran Kusin yang wafat di Mekkah. Ibunya adalah Ratumas Esa (Ratumas Tija) kelahiran Mentawak Air Hitam Pauh, dahulunya adalah daerah tempat berkuasanya Temenggung Merah Mato.

Raden Ma Tahir adalah seorang pemuda beranjak dewasa, beliau belum memikul suatu jabatan apapun di dalam kerajaan Jambi. Tetapi telah memperlihatkan sebagai seorang kesatria, berani, cerdas, dan pandai mengatur strategi.

Pasukan Raden Mat Tahir adalah pasukan bergerak dan menyerang secara tiba-tiba. Oleh karena itu pasukan Raden Mat Tahir tidak menempati suatu tempat tetap.

Raden Mattaher menamakan pasukannya sebagai Sabillillah. Sebelum pergi melakukan penyerangan atas pasukan Belanda, maka Raden Mat Tahir terlebih dahulu melakukan sholat agar mendapat petunjuk dan ridho Allah.

Saat melawan penjajahan Belanda, Raden Mattaher bertugas sebagai panglima perang yang beroperasi di wilayah Muara Tembesi hingga ke Muara Kumpeh.

Dalam berbagai penyerangan, Raden Mattaher dibantu oleh beberapa panglima yakni, Raden Perang, Raden Ahmad, Raden Kusen dan Raden Pamuk.

Dalam pergerakan tersebut, para panglima ini membuat kantong-kantong pertahanan, barisan pertahanan dan barisan perlawanan terhadap penjajah.

Baca Juga :  Ini Dia Tugas Pokok Palang Merah Indonesia

Penyerangan yang dilakukan difokuskan terhadap kantong-kantong pertahanan militer Belanda dan juga melakukan penyergapan terhadap kapal-kapal perang yang mengangkut personil, amunisi dan obat-obatan.Tidak tanggung-tanggung, mereka juga membunuh setiap pimpinan militer Belanda yang tertangkap.

Saat melakukan perang gerilya bersama dengan Panglima Tungguk Suto Alus, Raden Mattaher berhasil merampas peti baja milik bea cukai Belanda yang berisi 30 ribu Cap Tongkat, serta beberapa dokumen penting Belanda lainnya di Bayung Lincir, perbatasan antara Jambi dan Palembang.

Setelah perjungan ini, Raden Mattaher bersama Panglima Ambur Panjang (Raden Pamuk), Panglima Betung Besalai (Raden Seman) dan Tunggul Buto (Raden Perang) membantu pasukannya yang berasal dari Jambi Kecil, Jambi Tulo dan ada yang datang dari Pijoan guna menangkis serang musuh di Tarikan menuju Kumpeh.

Namun sayangnya, beberapa waktu kemudian, Raden Mattaher ini dapat dilumpuhkan oleh Belanda dengan beberapa tipu muslihat.

Perjuangan Raden Mattaher berakhir pada 10 September 1907. Ia ditembak mati di rumahnya sendiri dalam sebuah operasi militer Belanda.

Raden Mattaher dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Jambi di tepi Danau Sipin Kota Jambi. Selain itu jari kelingking Raden Mattaher juga dimakamkan di sebuah desa di Muaro Jambi.

Nama besar Raden Mattaher diabadikan menjadi nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Jambi, beberapa nama jalan, nama lapangan tembak dan nama yayasan di Kota Jambi.

Pada tanggal 10 November 2020, Raden Mattaher dianugerahi gelar pahlawan nasional dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Penutup

Itulah biodata Raden Mattaher seorang Pahlawan Nasional dari Jambi. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber :  biografi-tokoh-ternama.blogspot.com

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski