Biodata Sariamin Ismail, Novelis Perempuan Pertama di Indonesia
Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Sariamin Ismail seorang Novelis Perempuan Pertama di Indonesia. Penasaran ingin tahu tentang biodata Sariamin Ismail, simak penjelasannya berikut ini
Sariamin Ismail adalah seorang perempuan pertama yang berhasil menjadi novelis. Beliau lahir di Pasaman Barat, Sumatera Barat pada tanggal 31 Juli 1909.
Sariamin lahir dengan nama asli yaitu Basariah. Sariamin mengenyam pendidikan dasarnya di dekat rumah dan berhasil selesai pada tahun 1921. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di Padang Panjang yaitu sekolah untuk Calon Guru khusus perempuan.
Setelah lulus pada tahun 1925, Sariamin kemudian aktif mengajar di Bengkulu. Akan tetapi ia kembali ke Padang Panjang pada tahun 1930 kemudian berpindah lagi ke Aceh dan Bukit Tinggi.
Pada tahun 1941 Sariamin kembali berpindah ke Kuantan, Riau. Meski aktif menjadi guru, di sela-sela kesibukannya beliau menuangkan buah pikirannya ke dalam berbagai tulisan.
Kegemaran terhadap seni sastranya sudah terlihat sejak kecil bahkan ia sudah aktif menulis pada usianya yang ke 10 tahun.
Sariamin kerap mengirimkan hasil-hasil tulisannya berupa artikel dan karangan untuk majalah sastra Poedjangga Baroe, Pandji Poestaka, Asyara, Sunting Melayu, dan Bintang Hindia.
Bakatnya dalam bercerita membuahkan hasil dengan terbitnya novel pertama beliau pada tahun 1933. Novel tersebut berjudul “Kalau Tak Untung” yang diterbitkan oleh penerbit milik pemerintah yakni Balai Pustaka.
Karya tersebut menjadikan Sariamin Ismail perempuan pertama yang berhasil menerbitkan sebuah karya sastra novel.
Novel lainnya yang merupakan hasil karya dari Sariamin diantaranya adalah Panca Juara, Bujang Jauh, Musibah Membawa Bahagia, Pengaruh Keadaan dan Kembali ke Pangkuan Ayah sebagai novel terakhirnya.
Dalam menulis, Sariamin banyak menggunakan nama pena seperti Seliguri, Sri Gunung, Sri Tanjung, Ibu Sejati, Bundo Kanduang, dan Mande Rubiah.
Sedangkan nama “Ismail” diambil dari nama sang suami. Nama-nama tersebut digunakan sesuai dengan jenis tulisan seperti Selasih digunakan untuk karya sastranya. Tetapi untuk karya media massa ia menggunakan nama Ibu Sejati.
Nama-nama tersebut selalu berganti apabila Sariamin pindah tempat tinggal. Dari sekian banyak nama tersebut yang paling dikenal masyarakat adalah Selasih dan Seliguri yang diambil dari nama bunga.
Karya-karya nya banyak dibahas maupun di surat kabar meskipun pada saat itu belum banyak yang tahu bahwa dia lah pengarangnya.
Pada tahun 1928 hingga tahun 1930 Sariamin dipercaya untuk memimpin organisasi Islam Jong Islamieten Bond bagian perempuan.
Sariamin ditunjuk untuk menjadi ketua dalam majalah perempuan yaitu 7 Soeara Kaoem Iboe Soematra. Kemerdekaan Indonesia Sariamin bergabung dengan Dewan Perwakilan Rakyat di Riau meski hanya sampai dua tahun.
Sariamin kemudian memutuskan untuk pensiun pada tahun 1968. Di masa pensiunnya ini, Sariamin menciptakan puisi dan karya fiksi lainnya. Karya-karya tersebut adalah permintaan langsung dari Menteri Pendidikan pada saat itu.
Beberapa puisi hasil karya Sariamin antara lain yaitu Kebesaran Hari Raya tahun 1993, Kecewa, Lapar, Ucapan Terima Kasih pada tahun 1933, Cinta yang Suci, Kepada Angin Pematah, Kepada Tuan Putri Yuliana dan Prince Bernhard, Peminta-minta, Petaruh Ibu terbit tahun 1937, Siapa Menyangka dan Bertemu Pandang tahun 1940, dan Anakku Tab tahun 1986.
Sariamin Ismail wafat pada tanggal 15 Desember 1995 diusia ke 86 tahun. Beliau wafat di Rumah Sakit Umum Pekanbaru, Riau.
Penutup
Itulah biodata Sariamin Ismail seorang Novelis Perempuan Pertama di Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.
sumber : haloedukasi.com/biografi-sariamin-ismail