Biodata Sukarni Kartodiwirjo, Tokoh Kemerdekaan

Biodata Sukarni Kartodiwirjo, Tokoh Kemerdekaan

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Sukarni Kartodiwirjo. Penasaran ingin tahu tentang biodata Sukarni Kartodiwirjo, simak penjelasannya berikut ini.

Sukarni Kartodiwirjo atau dikenal dengan nama Sukarni adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014.

Sukarni Kartodiwirjo lahir pada tanggal14 Juli 1916 di Desa Sumberdiren, Kecamatan Garum, Blitar, Jawa Timur. Anak keempat dari sembilan bersaudara ini meruapakan putera dari pasangan Kartodiwirjo dan Supiah.

Melalui gurunya Moh. Anwar yang juga tokoh pergerakan Indonesia, Sukarni belajar mengenai nasionalisme, saat bersekolah di Mardiswo Blitar. Karena rasa nasionalisme ini, ia sangat membenci Belanda.

Dia sering berkelahi dan menantang orang Belanda. Bersama teman-temannya, Sukarni suka mengirimkan surat tantangan ke anak muda Belanda untuk berkelahi.

Tantangan itu diterima oleh anak anak Belanda dan akhirnya terjadilah tawuran besar di kebun raya Blitar waktu itu. Tawuran tersebut dimenangkan oleh Sukarni dan teman-teman.

Salah satu perjuangan Sukarni untuk kemerdekaan Indonesia dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini dipicu karena Jepang kalah telak dari negara sekutu.

Hal itu membuat kaum muda berinisiatif agar secepat mungkin mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Indonesia, tetapi golongan tua lebih memilih menantikan perintah dari Jepang.

Alhasil, Soekarno dan bung Hatta pun “diculik” oleh Sukarni bersama teman-temannya menuju ke Rengasdengklok dengan tujuan melindungi Soekarno dari intimidasi Jepang. Daerah Rengasdengklok dipilih sebab jauh dari jangkauan Jepang.

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Namun Soekarno-Hatta menolak.

Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini Selasa 9 Agustus 2022

Akhirnya semua pihak kemudian bersepakat bahwa proklamasi kemerdekaan akan segera dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Setelah Proklamasi, Sukarni menghimpun kekuatan pemuda mendukung pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 3 September 1945 memprakarsai pengambialihan Jawatan Kereta Api, bengkel Manggarai dan stasiun-stasiun kereta api lainnya, juga memprakarsai pengambilalihan angkutan umum dalam kota dan stasiun radio.

Pada tanggal 19 September 1945 Sukarni dan kawan-kawan menyelenggarakan “rapat raksasa” di lapangan Ikada. Rapat ini menunjukkan kebulatan tekad rakyat mendukung Proklamasi 17 Agustus 1945 dan mendesak mengambilalih kekuasaan dari Pemerintah Jepang.

Tercatat, sejak tahun 1961 hingga Maret 1964, Sukarni menjadi Duta Besar Indonesia di Peking, ibukota RRT Republik Rakyat Tiongkok. Dia juga pernah ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung pada 1967.

Sukarni Kartodiwirjo meninggal pada tanggal 7 Mei 1971, beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Penutup

Itulah biodata Sukarni Kartodiwirjo. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.