Mengapa kita bisa mendengar bunyi?

Mengapa kita bisa mendengar bunyi? Kita bisa mendengar bunyi karena bunyi merambat melalui medium (udara, air, atau benda padat) sebagai getaran, lalu ditangkap oleh telinga dan diterjemahkan menjadi sinyal yang dimengerti oleh otak. Berikut penjelasannya:

1. Bunyi Berasal dari Benda yang Bergetar

Semua bunyi muncul karena ada benda yang bergetar.
Contohnya:

• Gitar yang dipetik → senar bergetar

• Drum dipukul → membran bergetar

• Orang berbicara → pita suara bergetar

Getaran ini menyebabkan udara di sekitarnya ikut bergetar.

2. Getaran Merambat sebagai Gelombang Bunyi

Getaran tadi merambat melalui medium sebagai gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getaran).
Gelombang ini berpindah dari satu molekul ke molekul lainnya sampai akhirnya mencapai telinga kita.

Tanpa medium bunyi tidak bisa merambat, itulah sebabnya di ruang hampa udara tidak ada suara.

3. Telinga Menangkap Gelombang Bunyi

Ketika gelombang bunyi tiba di telinga:

• Daun telinga mengumpulkan bunyi.

• Gendang telinga bergetar mengikuti gelombang bunyi.

• Getaran tersebut diteruskan ke tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus, stapes).

• Lalu masuk ke koklea (rumah siput), yang berisi cairan dan rambut-rambut sensorik.

4. Otak Menerjemahkan Sinyal

Rambut sensorik di koklea mengubah getaran menjadi sinyal listrik.
Sinyal ini dikirim melalui saraf pendengaran ke otak.
Otak kemudian mengenali dan memaknai sinyal tersebut sebagai:

• suara manusia,

• musik,

• suara hewan,

• suara kendaraan,

• dan lain-lain.

Kesimpulannya:

Kita bisa mendengar bunyi karena getaran dari sumber bunyi merambat melalui medium, ditangkap oleh telinga, lalu diolah oleh otak menjadi suara yang kita pahami.