Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Fase E SMA/SMK: Materi, Elemen, dan Capaian Belajar Kurikulum Nasional 2025

wacaberita.com – Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Fase E SMA/SMK: Materi, Elemen, dan Capaian Belajar Kurikulum Nasional 2025. Kurikulum Nasional 2025 menempatkan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) sebagai bagian strategis dari pembelajaran di jenjang menengah, khususnya pada Fase E atau kelas 10 SMA/SMK. Pembelajaran pada fase ini dirancang bukan hanya untuk melanjutkan pengenalan yang telah diberikan pada fase sebelumnya, melainkan juga untuk menguatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, kemampuan pemrograman, serta literasi dan etika teknologi yang sesuai dengan kebutuhan abad ke-21. Koding dan KA dalam Fase E tidak diajarkan secara terpisah, melainkan terintegrasi dengan mata pelajaran Informatika. Pengintegrasian ini menciptakan sinergi antara kemampuan komputasional, pemahaman data, dan pemanfaatan teknologi berbasis AI yang semakin relevan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja masa depan.

Tujuan Pembelajaran Fase E

  • Meningkatkan kapasitas berpikir logis dan sistematis melalui berpikir komputasional

  • Mendorong kreativitas dan literasi digital dalam produksi dan evaluasi konten

  • Memberikan penguasaan praktik pemrograman dan pemahaman data

  • Mengenalkan prinsip-prinsip kerja dan etika penggunaan kecerdasan artifisial

  • Membiasakan peserta didik dengan proses desain sistem berbasis AI

Elemen dan Materi Pembelajaran Koding dan KA Fase E

1. Berpikir Komputasional

Materi Informatika:

  • Struktur data kompleks

  • Pengolahan data menengah

  • Algoritma dasar

  • Pemrograman (pseudocode dan bahasa pemrograman)

Baca Juga :  Tantangan Kesiapan dan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial di Sekolah

Materi Koding dan KA:

  • Praktik berpikir komputasional untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari

Capaian Belajar:
Peserta didik mampu merancang solusi logis dan efisien terhadap masalah kompleks dengan pendekatan berpikir komputasional.

2. Literasi Digital

Materi Informatika:

  • Kualitas dan validitas informasi digital

  • Penggunaan internet dan mesin pencari

  • Ekosistem cek fakta dan membaca lateral

  • Etika digital, hak kekayaan intelektual, dan keamanan data

Materi Koding dan KA:

  • Produksi dan distribusi konten digital multimedia

Capaian Belajar:
Siswa mampu menghasilkan konten digital yang etis, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

3. Sistem Komputer dan Jaringan

Materi Informatika:

  • Sistem komputer dan sistem operasi tingkat menengah

  • Konsep jaringan komputer

Materi Koding dan KA:

  • Pemahaman teknis sebagai fondasi dalam pengembangan aplikasi berbasis KA

Capaian Belajar:
Siswa memahami infrastruktur digital sebagai penopang kerja sistem AI dan aplikasi lainnya.

4. Algoritma dan Pemrograman

Materi Informatika:

  • Algoritma menengah

  • Praktik pemrograman berbasis bahasa modern

Materi Koding dan KA:

  • Pemilihan dan implementasi algoritma untuk membangun aplikasi

Capaian Belajar:
Peserta didik dapat membandingkan efektivitas algoritma dan menerapkannya dalam proyek aplikasi sederhana.

5. Analisis Data

Materi Informatika:

  • Konsep basis data dasar

  • Teknik pengolahan data

Materi Koding dan KA:

  • Penerapan data untuk analisis dan pemecahan masalah

Capaian Belajar:
Peserta didik mampu mengolah dan menafsirkan data dari berbagai sumber untuk mendukung pengambilan keputusan.

6. Literasi dan Etika Kecerdasan Artifisial

Materi Koding dan KA:

  • Dasar cara kerja KA (pengenalan pola, suara, dan citra)

  • Profesi di bidang AI

  • Etika dan hukum dalam pengambilan keputusan oleh AI

Capaian Belajar:
Siswa memahami bahwa penggunaan AI tidak lepas dari tanggung jawab etis dan bahwa keputusan penting tidak sepenuhnya diserahkan kepada mesin.

Baca Juga :  Risiko Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial

7. Pemanfaatan dan Pengembangan KA

Materi Koding dan KA:

  • Prompt engineering

  • AI system design dengan pendekatan design thinking

Capaian Belajar:
Peserta didik dapat merancang instruksi (prompt) untuk sistem AI generatif, mengevaluasi hasilnya, dan memahami prinsip desain sistem berbasis AI.

Strategi Pembelajaran

Fase E memanfaatkan metode berbasis proyek dan kolaboratif. Guru mendorong eksplorasi ide melalui:

  • Proyek pengembangan aplikasi dan konten digital

  • Diskusi kelompok tentang isu etika teknologi

  • Simulasi penggunaan sistem AI dalam kehidupan nyata

  • Praktik langsung menggunakan tools pemrograman dan AI generatif

Contoh proyek yang bisa diterapkan:

  • Aplikasi pengingat belajar berbasis waktu

  • Video edukatif dengan narasi AI

  • Sistem rekomendasi buku sekolah berbasis preferensi siswa

  • Poster digital tentang etika penggunaan AI

Sistem Penilaian

Format Penilaian:

  • Ulangan harian berbasis digital

  • Penilaian praktik pembuatan proyek

  • Portofolio tugas-tugas digital

  • Presentasi karya dan argumentasi logika

Aspek yang Dinilai:

  • Pemahaman konsep dan teknik

  • Etika dan tanggung jawab penggunaan teknologi

  • Keterampilan komunikasi dan kerjasama tim

  • Kreativitas dalam menciptakan solusi teknologi

Peran Guru dan Dukungan Fasilitas

Guru berperan sebagai fasilitator, bukan pengajar satu arah. Dibutuhkan pelatihan berkala untuk meningkatkan:

  • Literasi AI dan pemrograman guru

  • Kemampuan mengintegrasikan pembelajaran lintas disiplin

  • Keterampilan membimbing siswa dalam konteks etika dan inovasi teknologi

Fasilitas yang dibutuhkan sekolah antara lain:

  • Lab komputer dengan perangkat modern

  • Koneksi internet lancar

  • Perangkat lunak open source untuk coding dan data analitik

  • Kolaborasi dengan komunitas teknologi atau perusahaan rintisan (startup)

Keterkaitan dengan Dunia Kerja dan Industri

Dengan penguatan elemen seperti prompt engineering dan AI system design, Fase E telah menyiapkan peserta didik menghadapi tuntutan dunia kerja masa depan. Kompetensi ini sangat relevan di berbagai bidang:

  • Industri teknologi dan perangkat lunak

  • Pendidikan berbasis AI

  • Analisis data dan pemrosesan informasi

  • Media dan komunikasi digital

Baca Juga :  Pengertian Power Suplay yang Wajib Anda ketahui

Siswa juga dikenalkan dengan berbagai profesi seperti data analyst, AI engineer, digital content strategist, hingga AI ethicist.

Penanaman Karakter dan Etika

Kurikulum Fase E menekankan pentingnya karakter dalam penggunaan teknologi. Nilai-nilai yang ditanamkan meliputi:

  • Tanggung jawab sosial dalam pengembangan teknologi

  • Kritis terhadap dampak negatif penggunaan AI

  • Keterbukaan terhadap inovasi yang inklusif

  • Kepekaan terhadap privasi dan hak cipta

Dengan menanamkan karakter sejak dini, peserta didik tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi pencipta solusi yang etis dan bermanfaat.

Kesimpulan

Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pada Fase E (kelas 10 SMA/SMK) adalah salah satu inovasi penting dalam Kurikulum Nasional 2025 yang mengintegrasikan teknologi, etika, dan kreativitas secara seimbang. Melalui pendekatan yang adaptif dan kolaboratif, siswa dilatih untuk berpikir logis, menciptakan solusi digital, serta bertanggung jawab dalam penggunaan kecerdasan artifisial.

Dengan dukungan guru yang profesional, sarana yang memadai, dan kolaborasi lintas sektor, pembelajaran ini mampu menyiapkan generasi muda menjadi pelaku perubahan berbasis teknologi. Fase E menjadi pondasi kuat bagi transformasi pendidikan digital Indonesia yang tidak hanya menekankan pada penguasaan keterampilan, tetapi juga pembentukan karakter yang kokoh dan visioner.