Biodata Sitor Situmorang, Sastrawan dan Wartawan asal Indonesia
Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Sitor Situmorang seorang Sastrawan dan Wartawan asal Indonesia. Penasaran ingin tahu tentang biodata Sitor Situmorang, simak penjelasannya berikut ini.
Sitor Situmorang adalah seorang sastrawan dan wartawan yang berasal dari Indonesia. Beliau mulai menulis sajak, cerita pendek, esai, naskah drama, naskah film, telaah sejarah lembaga pemerintahan Batak Toba, dan menerjemahkan karya sastra mancanegara.
Ayahnya adalah Ompu Babiat Situmorang yang pernah berjuang melawan tentara kolonial Belanda bersama Sisingamangaraja XII.
Sitor Situmorang lahir di Harian Boho, Toba Samosir, Sumatera Utara, pada tanggal 2 Oktober 1923. Sitor dilahirkan dengan nama Raja Usu Situmorang.
Beliau menempuh pendidikan pendidikan di HIS di Balige dan Sibolga serta MULO di Tarutung kemudian AMS di Batavia (kini Jakarta).
Ia sempat berkelana ke Amsterdam dan Paris (1950-1952). Tahun 1956-57 ia memperdalam ilmu sinematografi di Universitas California.
Pada waktu masih duduk dikelas dua SMP, Sitor berkunjung ke rumah abangnya di Sibolga dan menemukan buku Max Havelaar karya Multatuli.
Buku itu selesai dibaca dalam 2-3 hari tanpa putus, walau penguasaan bahasa Belandanya belum memadai. Isi buku menyentuh kesadaran kebangsaannya.
Sitor Situmorang menerjemahkan sajak Saidjah dan Adinda dari Max Havelaar ke dalam bahasa Batak. Sejak itu, minat dan pehatian terhadap sastra makin tumbuh, dan dibarengi aspirasi “kelak akan menjadi pengaran”.
A. Teeuw menyebutkan bahwa Sitor Situmorang menjadi penyair Indonesia terkemuka setelah meninggalnya Chairil Anwar.
Sitor Situmorang menjadi semakin terlibat dalam ideologi perjuangan pada akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an. Beliau pernah menetap di Singapura (1943), Amsterdam (1950-1951), Paris (1951-1952), dan pernah mengajar bahasa Indonesia di Universitas Leiden, Belanda (1982-1990) dan bermukim di Islamabad, Pakistan (1991) dan Paris.
Kariernya dimulai ketika menjadi wartawan harian Suara Nasional (Tarutung, 1945-1946), Waspada (Medan, 1947), Berita Indonesia, dan Warta Dunia (Jakarta, 1957). Ia pernah menjadi dosen Akademi Teater Nasional Indonesia (Jakarta), anggota MPRS dari kalangan seniman, Ketua Lembaga Kebudayaan Nasional (1959-1965).
Pada masa pemerintahan Orde Baru, Sitor dipenjara sebagai tahanan politik di Jakarta mulai dari tahun 1967 hingga tahun 1974.
Kepenyairan Sitor dimulai ketika dua puisinya dimuat Siasat pada tahun 1948. Sampai tahun 1951 ia telah menulis kurang lebih 30 puisi dan sejumlah esai.
Selain tema dengan latar belakang Batak, beberapa sajak dan cerita pendek Sitor Situmorang memiliki perhatian khusus terhadap Bali. Sitor khusus menulis kumpulan sajak dalam bahasa Inggris, The Rites of the Bali Aga, ditulis September 1976, setelah perjalanannya ke Bali, selepas bebas dari tahanan penjara Orde Baru.
Karyanya antara lain kumpulan cerpen Pertempuran dan Salju di Paris (1956) mendapat hadiah sastra nasional 1955, kumpulan sajak Peta Perjalanan memperoleh hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta 1976 .Ia dianugerahi SEA Write Award (Penghargaan Penulis Asia Tenggara) tahun 2006.
Pada tanggal 21 Desember 2014 Sitor Situmorang meninggal dunia di usia 91 tahun di Apeldoorn, Belanda.
Karya -Karya Sitor Situmorang
Puisi
- Surat Kertas Hijau (1954)
- Dalam Sajak (1955)
- Wajah Tak Bernama (1956)
- Zaman Baru (1962)
- Dinding Waktu (1976)
- Peta Perjalanan (1977)
- Angin Danau (1982)
- Bunga di Atas Batu (1989)
- Bloem of Een Rots (1990)
- Rindu Kelana (1994)
Cerpen
- Pertempuran dan Salju di Paris (1956)
- Pangeran (1963)
- Danau Toba (1981)
Drama
- Jalan Mutiara, drama (1954)
Terjemahan
- Triffid Mengancam Dunia karya John Wyndham, novel (1953)
- Hanya Satu Kali karya John Galsworthy & Robert Midlemans, naskah drama (1954)
- Sel karya William Saroyan, naskah drama (1954)
- Hari Kemenangan karya M. Nijhoff, naskah drama (1955)
- Bethlehem karya M. Nijhoff, naskah drama (1955)
- Perwira Tuhan karya R.S. Macnocol (1955)
- Jalan ke Joljuta karya D.L. Sayers, naskah drama (1956)
- Menentukan Sikap karya E. du Perron, kumpulan esai (1957)
- Perjalanan si Pinto karya W.S. Bronson (1960)
- Hikayat Lebak karya Rob Nieuwenhuys (1977)
Karya Lainnya
- Rapar Anak Jalang (1955)
- Sastra Revolusioner, kumpulan esai (1965)
- Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba, otobiografi (1981)
- Toba na Sae, sejarah lokal (1993)
- Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom, sejarah lokal (1993)
Penutup
Itulah biodata Sitor Situmorang seorang Sastrawan dan Wartawan asal Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.
sumber : wikipedia.org