Table of Contents
Biodata Djuanda Suraatmadja Penemu Beton Polimer Ramah Lingkungan
Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Djuanda Suraatmadja seorang penemu beton polimer ramah lingkungan. Penasaran ingin tahu tentang penemu beton polimer ramah lingkungan, simak penjelasannya berikut ini.
Biodata Djuanda Suraatmadja :
Dikenal atas : penemu beton polimer ramah lingkungan
Prof. Ir. Djuanda Suraatmadja adalah Guru Besar Teknik Sipil ITB yang pernah menjabat Ketua Rektorium Institut Teknologi Bandung pada periode 16 Februari 1978 – 30 Mei 1979. Dia juga dikenal sebagai Penemu Beton Polimer yang Ramah Lingkungan Dalam Bidang Kontruksi.
Kehidupan awal
Djuanda Suraatmadja lahir di Bandung, Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 3 Januari 1936. Dia adalah anak kedua dari 12 bersaudara ayahnya bernama, Otong Suraatmadja dan ibunya bernama, Ny Kamidah Atmadidjaja.
Djuanda lulus Sarjana Teknik Sipil ITB pada tahun 1960. Selanjutnya dia mengawali kariernya di ITB sejak tahun 1960 sebagai asisten ahli. Djuanda pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Sipil (1968-1971).
Pada tanggal 16 Februari 1978 – 30 Mei 1979 Djuanda Suraatmadja menjabat sebagai Anggota Rektorium ITB bersama Prof. Dr. Moedomo; Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME; yang diketuai Dr. Soedjana Sapi’ie.
Rektorium dibentuk untuk mengisi kekosongan kepemimpinan ITB setelah Prof. Iskandar Alisjahbana selaku rektor ITB diberhentikan secara mendadak pada tanggal 14 Februari 1978. Periode Rektorium itu dapat dianggap sebagai masa rektor ketujuh atau rektor ke dua puluh tiga Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan.
Lalu pada tahun 1982-1992 Djuanda menjabat Kepala Program S2 STJR-ITB, dan pada tahun 1991 dia dikukuhkan sebagai Guru Besar Teknik Sipil ITB.
Djuanda aktif dalam penyusunan beberapa Standar Nasional Indonesia bidang teknik sipil, seperti SNI Uji Tarik Langsung Material Beton pada tahun 1997 dan SNI Tata Cara Pemakaian Beton Polimer untuk Perbaikan dan Penguatan Struktur Beton pada tahun 1998.
Penemuan beton polimer
“Beton dalam pengertian umum adalah campuran bahan bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral lalu semen di campur air. Namun, tanpa menggunakan semen Prof. Ir. H. Djuanda Suraatmadja melakukan penelitiannya sampai akhirnya terciptalah bahan bangunan baru yang disebut beton polimer.
Ide dasar penelitian beton polimer pada awalnya berdasarkan pemikiran ingin mencari beton yang dalam hal-hal tertentu mempunyai sifat lebih baik dari beton semen.
Ternyata dari literatur diketahui, polimer mempunyai sifat seperti semen. Polimer adalah suatu zat kimia yang terdiri dari molekul-molekul yang besar dengan karbon dan hidrogen sebagai molekul utamanya.
Bahan polimer berasal dari limbah plastik yang didaur ulang, lalu dicampur dengan bahan kimia lainnya. Penggunaan bahan tersebut sekaligus bertujuan memanfaatkan limbah plastik, di samping mencari alternatif pengganti semen.
Penemuan lainnya
Karya Djuanda lainnya yang sekaligus merupakan penemuannya yang terbaru adalah pemanfaatan cooper tailling pada tahun 1997 yang merupakan limbah PT Freeport di Irian Jaya yang selama ini terbuang percuma, bahkan menjadi masalah lingkungan.
Cooper tailling berbentuk seperti pasir tetapi kurang baik jika digunakan sebagai bahan konstruksi beton semen. Sebaliknya bahan itu cukup baik untuk campuran beton polimer sehingga bisa menciptakan peluang wirausaha baru dalam produksi dan aplikasi beton polimer.
Tetapi, Djuanda menyayangkan kerja sama ITB dengan PT Freeport terhalang karena situasi keamanan yang rawan di wilayah itu.
Penghargaan
Tanda jasa dan piagam yang diterima Prof. Ir. Djuanda Suraatmadja di antaranya adalah:
- Piagam Penghargaan Menteri Pengawasan Lingkungan Hidup (1983) atas keaktifannya menyosialisasikan masalah lingkungan hidup kepada para konsultan di Tanah Air, terutama soal pengaruh pembangunan bidang sipil terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
- Piagam Penghargaan Teladan dari Menteri Urusan Pekerjaan Umum (1992) atas peranannya sebagai Kepala Program Pascasarjana Sistem dan Teknik Jalan Raya, program studi kolaborasi ITB dan PT Bina Marga.
- Presiden Soeharto, ia diberi tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya XXX (1996).
- Anugerah Kalyanakretya pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional V yang dicanangkan Presiden Abdurrahman Wahid di Bandung (2000).
Pada tanggal 10 Oktober 2006, Prof. Ir. Djuanda Suraatmadja bersama 13 guru besar ITB lainnya menerima penganugerahan Anugeraha Sewaka Winayaroha. Selain memperoleh medali, seluruh penerima penghargaan.
Djuanda Suraatmadja menikah dengan Ny Hj Anny Sumarni M Ranusadjati dan dikaruniai tiga orang anak.
Penutup
Itulah biodata Djuanda Suraatmadja seorang penemu beton polimer ramah lingkungan. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.
sumber : wikipedia.org