Abdurrahman Baswedan

Biodata Abdurrahman Baswedan, Pahlawan Nasional asal Surabaya

Biodata Abdurrahman Baswedan, Pahlawan Nasional asal Surabaya

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Abdurrahman Baswedan seorang Pahlawan Nasional asal Surabaya. Penasaran ingin tahu tentang biodata Abdurrahman Baswedan, simak penjelasannya berikut ini.

Abdurrahman Baswedan

 

Abdurrahman Baswedan atau lebih dikenal dengan nama A.R. Baswedan adalah seorang Pahlawan Nasional yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Beliau lahir di Surabaya pada tanggal, 9 September 1908 dan meninggal dunia pada tanggal 16 Maret 1986 di usia 77 tahun.

Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai seorang nasionalis, jurnalis, pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, muballigh, dan juga sastrawan Indonesia.

Abdurrahman Baswedan pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),

Ia menjadi salah satu diplomat pertama asal Indonesia yang berhasil memperoleh pengakuan secara de jure dan de facto bagi Republik Indonesia dari Mesir.

Selain berbicara dan menulis dalam bahasa Indonesia, A.R. Baswedan juga menguasai Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Belanda dengan fasih.

Abdurrahman Baswedan adalah seorang pemberontak pada zamannya. Pada masa-masa revolusi, beliau berperan penting menyiapkan gerakan pemuda peranakan Arab untuk berperang melawan Belanda.

Mereka yang terpilih akan dilatih dengan semi militer di barak-barak. Mereka dipersiapkan secara fisik untuk bertempur. Abdurrahman Baswedan sendiri pernah ditahan pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942.

Saat Indonesia merdeka, Abdurrahman Basweda mengorbankan keselamatan dirinya saat membawa dokumen pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir pada tahun 1948.

Abdurrahman Baswedan mendapatkan gangguan dan hambatan tak sedikit dalam menjaga dokumen ini. Tetapi, berkat kelihaian dan kenekatannya, dengan menaruhnya di kaos kaki, dokumen penting dari Mesir itu bisa selamat dan Indonesia mendapatkan pengakuan sebagai negara merdeka secara penuh, secara de jure dan de facto.

Baca Juga :  Biodata David Émile Durkheim

Abdurrahman Baswedan mempelajari kemampuan menulisnya seorang diri atau otodidak. Kariernya di bidang jurnalis terbuka saat ia bertemu dengan wartawan pertama keturunan Arab di Hindia Belanda, Salim Maskati.

Di kemudian hari, Salim pun ikut membantu Baswedan menjadi sekretaris jenderal PAI. Sebagai seorang wartawan pejuang, Baswedan sangat produktif menulis. Tulisan-tulisannya pun kerap ditampilkan di media propaganda kebangsaan Indonesia

Kiprah Baswedan di dunia jurnalistik adalah:

  1. Redaktur Harian Sin Tit Po di Surabaya (1932).
  2. Redaktur Harian Soeara Oemoem di Surabaya yang dipimpin dr. Soetomo (1933).
  3. Redaktur Harian Matahari, Semarang (1934).
  4. Penerbit dan Pemimpin Majalah Sadar.
  5. Pemimpin Redaksi Majalah internal PAI, Aliran Baroe (1935-1939).
  6. Penerbit dan Pemimpin Majalah Nusaputra di Yogyakarta (1950-an).
  7. Pemimpin Redaksi Majalah Hikmah.
  8. Pembantu Harian Mercusuar, Yogyakarta (1973).
  9. Penasihat Redaksi Harian Masa Kini, Yogyakarta (70-an)

Gelar Pahlawan Nasional

Pada bulan Februari 1986, Abdurrahman Baswedan menyelesaikan naskah autobiografinya. Dua minggu setelah itu kondisi kesahatannya semakin menurun dan akhirnya meninggal dunia. Beliau meninggal dunia paada tanggal  16 Maret 1986 di usia 77 tahun. Jenazahnya disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh. Salah satunya adalah kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan alias AR Baswedan.

Keputusan penganugerahan gelar tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 123/TK/2018. Keputusan itu ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo pada tanggal 8 November 2018.

Penghargaan lain yang Abdurrahman Baswedan peroleh antara lain sebagai berikut:

  1. Negara pada tahun 1970 mengakui A.R. Baswedan sebagai salah seorang Perintis Kemerdekaan.
  2. Pada tanggal 9 November 1992, negara mengakui dan menghargai kontribusi besar Baswedan yang turut menyusun UUD 1945 dalam BPUPKI. Karena itu, negara menganugerahkan Bintang Mahaputra Utama kepada A.R. Baswedan dan 44 anggota BPUPKI lainnya.
  3. Pada bulan Juli 1995 Duta Mesir untuk Indonesia, Sayed K El Masry, memberikan penghargaan kepada Baswedan berupa piagam dari bahan papirus, yang berisikan naskah Perjanjian Persahabatan RI-Kerajaan Mesir pada 10 Juni 1947 dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
  4. Pada tanggal23 Desember 1995, Aljazair memberikan medali kepada A.R. Baswedan atas pertemanannya dengan para tokoh Aljazair dan memberikan bantuan moril atas peristiwa Revolusi Aljazair 1 November 1954.
  5. Pada tahun 2013, Presiden Soesilo Bambang Yoedhoyono juga menganugerahi A.R. Baswedan Bintang Mahaputra Adipradana pada tanggal10 Agustus 2013.
Baca Juga :  Kumpulan Soal Preetest PPG Tahun 2022

 

Penutup

Itulah biodata Abdurrahman Baswedan seorang Pahlawan Nasional asal Surabaya. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

Sumber : www.kompas.com