Biodata Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Pahlawan Nasional

Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

Biodata Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Pahlawan Nasional

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Muhammad Zainuddin Abdul Madjid seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Penasaran ingin tahu tentang biodata Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, simak penjelasannya berikut ini

Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

 

Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah seorang ulama kharismatik dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan merupakan pendiri Nahdlatul Wathan, organisasi massa Islām terbesar di provinsi tersebut.

Tuan Guru merupakan gelar bagi para pemimpin agama yang bertugas untuk membina, membimbing dan mengayomi umat Islām dalam hal-hal keagamaan dan sosial kemasyarakatan, yang di Jawa identik dengan Kyai.

Beliau juga dikenal sebagai seorang nasionalis pejuang kemerdekaan, dai, Mubaligh, guru/pendidik, Ulama/intelektual, sastrawan, politisi dan guru sufi Tarekat Hizbi Nahdatul Wathan dan pembaharu sosial keagamaan dan pendidikan.

KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid lahir pada tanggal 19 April 1908 dengan nama kecilnya yaitu Muhamad Saggaf. Asal-usul Zainuddin Abdul Madjid tidak dapat diketahui secara lengkapnya akibat dari peristiwa kebakaran yang menyebabkan dokumen keluarganya hilang.

Beliau merupakan keturunan dari sultan kerajaan Salaparang ke 17. Ayahnya bernama Tuan Guru Abdul Masjid sedangkan ibunya bernama Hj. Halimatus Sa’diyah.

Pada saat umur beliau 9 tahun, Ayahnya mengubah namanya menjadi Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Hal tersebut dimaksudkan agar mendapat keberkatan dai seorang ulama besar dari Sarawak yaitu Muhammad Zainuddin.

Dua tahun sebelum KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid lahir, peraturan Agraria Lombok diberlakukan. Peraturan tersebut dibentuk oleh pertahanan kolonial.

Pada saat itu lah awal mula penjajahan Hindia Belanda dengan ditaklukkannya puri Cakranegara serta ratu agung dengan raja Lombok diasingkan ke Batavia. Dengan adanya kebijakan tersebut kondisi ekonomi dan pangan Bali memburuk.

Baca Juga :  Unduh Logo HUT Kabupaten Kulon Progo ke-71 Tahun 2022

KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sudah menunjukkan kecerdasannya dan sifat jujurnya sejak ia kecil. Beliau menempuh pendidikan fomalnya di sekolah rakyat hingga tahun 1919.

Selanjutnya beliau melanjutkan belajar dengan para Tuan Guru seperti TGH Syarifuddin, TGH Muhammad Said, dan TG Abdullah.

Memasuki usia remaja beliau melanjutkan pendidikan dengan memperdalam ilmu agama di Mekkah. Tuan Guru Bajang berhasil menempuh pendidikan hanya dalam waktu 6 tahun dari yang seharusnya 9 tahun.

Setelah adiknya yaitu Muhammmad Faisal menyelesaikan pendidikannya, TGKH Zainuddin kembali ke Indonesia dan melakukan syiar agama Islam di Lombok.

Ajarannya meluas dan diterima oleh masyarakat umum. Sejak sat itulah julukan “Tuan Guru Bajang” melekat dalam dirinya.

KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid kemudian mendirikan pesantren al-Mujahiddin dan sekolah khusus untuk perempuan yaitu Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah pada tahun 1934.

Sekolah yang didirikannya tersebut adalah sekolah pertama yang ada di Lombok sekaligus menjadi cikal bakal berdirinya sekolah madrasah yang berada dibawah naungan Nahdlatul Wathan di seluruh Indonesia.

Sekolah KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tersebut dijadikan sebagai pusat pergerakan kemerdekaan. Sekolah tersebut bahkan bergabung dengan gerakan rakyat lain yang ada di Lombok untuk mempertahankan NKRI.

Gerakan gabungan ini pernah menyerang pangkalan militer NICA yang bermarkas di Selong pada tanggal 7 Juli 1946. Sayangnya sang adik KH Muhammad Zainuddin wafat dalam perang tersebut.

Pasca Indonesia merdeka, beliau kembali mengembangkan sekolah dengan mendirikan sekolah-sekolah lain seperti yayasan pendidikan, sekolah tinggi, hingga universitas.

KH Muhammad Zainuddin bahkan terlibat dalam bidang politik. Beliau menjadi ketua dari Badan Penasihat Masyumi untuk Lombok.

Beliau juga menjadi anggota Konstituante RI pada tahun 1955, Peserta Konferensi Islam Asia Afrika pada tahun 1964, Anggota MPR pada tahun 1972 – 1982, dan sebagainya.

Baca Juga :  Biodata Soedharmono, Wakil Presiden Indonesia ke-5

KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid  dianugerahi piagam penghargaan dan medali perjuangan dan pembangunan oleh pemerintah RI.

Pada tahun 1996, KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid harus menggunakan kursi roda karena kondisi fisiknya yang kian melemah.

Beliau banyak menghabiskan waktu untuk berbaring dan beristirahat selama satu tahun. Pada tanggal 21 Oktober 1997 KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid meninggal dunia di kediamannya yaitu di kawasan pondok pesantren Darunnahdlatain Pancor, Lombok Timur.

KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menerima penghargaan bintang Maha Putra. Presiden Joko Widodo secara resmi menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tersebut melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 pada tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Penutup

Itulah biodata Muhammad Zainuddin Abdul Madjid seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

Sumber : haloedukasi.com

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski