Biodata Carl Friedrich Gauss Penemu Teori Bilangan

Biodata Carl Friedrich Gauss Penemu Teori Bilangan

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Carl Friedrich Gauss seorang penemu teori bilangan. Penasaran ingin tahu tentang penemu teori bilangan, simak penjelasannya berikut ini.

Biodata Carl Friedrich Gauss :

  • Lahir : 30 April 1777 Brunswick, Duchy of Brunswick-Wolfenbüttel, Kekaisaran Romawi Suci
  • Meninggal : 23 Februari 1855 (umur 77) Göttingen, Kerajaan Hanover
  • Kebangsaan : Jerman
  • Orang tua : (ibu)Dorothea Benze dan (ayah) Gebhard Dietrich Gauss.
  • Bidang : Matematika dan fisika
  • Lembaga : University of Göttingen
  • Alma mater : University of Helmstedt
  • Penghargaan : Lalande Prize (1810) dan coplay medal (1838)

 

Carl Friedrich Gauss adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan asal Jerman yang memberikan beragam kontribusi, termasuk teori bilangan,aljabar , statistik, analisis, geometri diferensial, geodesi, geofisika,elektrostatika, astronomi, dan optik.

Gauss dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Kehidupan awal

Johann Carl Friedrich Gauss dilahirkan pada tanggal 30 April 1777 di kota Brunswick, Jerman. Ibunya bernama Dorothea Benze dan ayahnya bernama Gebhard Dietrich Gauss.

Ayah Gauss memenuhi kebutuhan keluarganya dengan cara apa pun baik itu bekerja pada waktu yang berbeda sebagai asisten penjual, tukang daging, tukang batu, tukang kebun, dan bendahara untuk perusahaan asuransi lokal.

Keluarga Gauss dikenal miskin. Gauss mempunyai saudara tiri yang lebih tua bernama Georg dari pernikahan pertama ayahnya, yang berakhir ketika istri pertamanya meninggal.

Sejak awal, Carl Friedrich Gauss menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang matematika khusunya angka-angka. Dia bisa menghitung sebelum dia belajar berbicara.

Baca Juga :  Biodata Johannes Hans Daniel Jensen, Penggagas Model Kulit Nuklir

Pada tahun 1782, Saat Gauss berusia tujuh tahun, dia belajar di Sekolah St. Katherine. Terdapat kisah-kisah lucu saat dia bersekolah dimana dia membuat bingung gurunya dengan menghitung lebih cepat daripada yang bisa dilakukan oleh gurunya yang bernama Büttner.

Meskipun Gauss berasal dari keluarga petani sederhana, Gurunya Büttner mengakui bahwa suatu hari anak itu bisa menjadi seorang profesor di universitas yang hebat jika seseorang memberinya kesempatan untuk belajar lebih.

Carl Friedrich Gauss Si Anak Ajaib

Gurunya lalu mengundang ayah Gauss ke sekolah untuk mendiskusikan masa depan putranya. Ayahnya pun tidak yakin akan kemampuan anaknya. Dia hanya berharap Gauss akan menjadi buruh dan membantu keluarganya.

Gurunya meyakinkannya bahwa bakat Gauss sangat tidak biasa dari anak-anak lain seusianya. Dia kemudian mulai dibimbing oleh Martin Bartels seorang matematikawan berbakat.

Bartels yang terinspirasi oleh Carl Friedrich Gauss lalu mencurahkan kariernya sepenuhnya untuk matematika, yang pada akhirnya membuat dia menjadi seorang profesor.

Pada saat Gauss berusia 10 tahun, dia telah membuat terobosan dengan menemukan teorema binomial, suatu prestasi yang benar-benar luar biasa.

Berita tentang si anak genius ini kemudian sampai ke telinga Duke of Brunswick, yang kemudian setuju untuk membiayai pendidikannya.

Dalam biografi Carl Friedrich Gauss diketahui bahwa pada tahun 1788, di usia 11 tahun, dia mulai bersekolah tata bahasa di Martino-Katharineum, di mana dia sangat cerdas dalam hal Matematika, Bahasa Yunani Kuno, Latin, dan Modern.

Pada tahun 1792, saat Gauss berusia 15 tahun, dia masuk ke Caroline College. Pada saat dia berusia 18 tahun, dia telah menyelesaikan gelarnya dalam bidang matematika.

Gauss sangat bersemangat tentang perkembangan ilmu pengetahuan yang dibuat oleh Isaac Newton, Leonhard Euler, dan Joseph-Louis Lagrange. Tetapi Pahlawan Carl Friedrich Gauss adalah Archimedes.

Baca Juga :  Biodata K.H. Ahmad Sanusi

Gauss kemudian belajar untuk mendapatkan gelar doktor di Universitas Göttingen selama tiga tahun, dimulai pada bulan Oktober 1795.

Dalam biografi Carl Friedrich Gauss diketahui bahwa saat dia belajar di Universitas Göttingen, pencurahan ide-ide baru Gauss akan mengubah matematika untuk selamanya. Hanya dalam waktu enam bulan, Ia memecahkan masalah yang telah menjadi masalah para matematikawan selama 2.000 tahun.

Gauss menemukan rumus matematika yang membuat semua poligon reguler yang dapat dikonstruksi hanya menggunakan straight edge dan kompas.

Menemukan Teori Bilangan dan Konstruksi Heptadecagon

Carl Friedrich Gauss menyimpan buku harian penemuannya, dimulai dengan heptadecagon. Dalam buku harian itu, terdapat 146 penemuan, namun hilang selama lebih dari 40 tahun setelah kematiannya. Di zamannya sebagai mahasiswa, Gauss membuat banyak membuat penemuan penting misalnya teori bilangan.

Duke of Brunswick terus mendanai karya Gauss, jadi dia bebas untuk menyelidiki bidang apa pun yang menarik baginya. Pada tahun 1801, Saat Gauss berusia 24 tahun, dia menerbitkan salah satu karya terbesar dalam sejarah matematika yakni Disquisitiones Arithmeticae.

Dia memilih untuk menulis buku dalam bahasa Latin klasik yang sempurna. Gauss menulis sebagian besar buku itu dalam waktu tiga tahun sebelum diterbitkan. Di dalamnya dia mencatat bukti formal dari banyak penemuan sebelumnya.

Disquisitiones Arithmeticae adalah buku yang menyatukan helai yang terpisah dari sebuah teori bilangan. Di sinilah teori bilangan modern dimulai. Gauss mendokumentasikan terobosan signifikan, seperti hukum timbal balik kuadrat, perumusan aritmatika modular modern, dan kesesuaian gagasan yang mendukung pendekatan terpadu untuk teori bilangan.

Kematian

Carl Friedrich Gauss meninggal pada tanggal 23 Februari 1855 saat berumur 77 tahun di Göttingen, Kerajaan Hanover.

Baca Juga :  10 Ucapan Hari Palang Merah Indonesia (PMI)

Penutup

Itulah biodata Carl Friedrich Gauss seorang penemu teori bilangan. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : www.biografiku.com

 

 

 

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski