Soni Farid Maulana

Biodata Soni Farid Maulana, Sastrawan Indonesia

Biodata Soni Farid Maulana, Sastrawan Indonesia

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Soni Farid Maulana seorang Sastrawan Indonesia. Penasaran ingin tahu tentang biodata Soni Farid Maulana, simak penjelasannya berikut ini.

Soni Farid Maulana

Soni Farid Maulana adalah seorang sastrawan asal Indonesia. Sastarwan ini lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 19 Februari 1962.

Namanya mulai dikenal melalui karyanya yang dipublikasikan di berbagai media massa, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda.

Nama Beliau tercatat dalam dalam entri Enslikopedi Budaya Sunda (PT. Pustaka Jaya, 2000) dan Apa Siapa Orang Sunda (Kiblat Buku Utama, 2003). Soni Farid Maulana merupakan penerima Anugerah Jurnalistik Zulharmans PWI Pusat, periode tahun 1999  hingga tahun 2000.

Setamat SMA, melanjutkan pendidikannya ke Akademi Seni Tari (ASTI) Bandung jurusan teater pada tahun 1985. Soni Aktif menulis puisi sejak tahun 1976, dipublikasikan di berbagai media massa cetak terbitan daerah dan ibu kota.

Sejumlah puisi yang ditulisnya sudah dibukukan dalam sejumlah antologi puisi tunggal dan bersama penyair lain. Karya sajaknya, Tusuk Gigi (1987) oleh musikus Harry Roesli, direpresentasikan ke dalam pertunjukan Opera Tusuk Gigi pada tahun 1996 di Bandung.

Beberapa sajaknya diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. Dr. A. Teeuw dan Linda Voute. Selain itu, sajaknya diterjemahkan pula ke dalam bahasa Jerman oleh Dr. Berthold Damshauser.

Sebagai seorang penyair, Soni berkali-kali diundang oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) untuk membacakan sejumlah puisi yang ditulisnya di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta antara lain dalam forum Puisi Indonesia pada tahun 1987, dan Cakrawala Sastra Indonesia 2005.

Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini Jumat 19 Agustus 2022

Pada tahun 1990 mengikuti South East Asian Writers Conference di Queezon City, Filipina. Selain itu pada tahun 1999 beliau mengikuti Festival de Winternachten di Den Haag, Belanda.

Selanjutnya di tahun 2002 beliau mengikuti Festival Puisi Internasional Indonesia di Bandung, dan International Literary Biennale Living Together 2005 di Bandung.

Kemudian pada November-Desember tahun 2013 baca puisi dan ceramah sastra Indonesia di INALCO, Paris atas undangan Prof. Dr. Etienne NAVEAU.

Pada bulan April 2014, Soni Farid Maulana tampil baca puisi di Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, atas undangan Prof. Dr. SN Dato Kemala dari komunitas sastrawan Nusantara Melayu Raya (Numera). Saat ini beliau aktif di Rumah Baca Ilalang.

Penghargaan

  1. Karyanya, Sehampar Kabut dan Angsana meraih Hadiah Sastra Lima Besar Khatulistiwa Literary Award untuk periode tahun 2005-2006 dan 2006-2007
  2. Karyanya, Telapak Air meraih Hadiah Sastra Lima Besar Khatulistiwa Literary Award untuk periode tahun 2012 -2013.
  3. Sajak Tina Sapatu Jeung Baju Sakola Barudak meraih Hadiah Sastra LBSS pada tahun 1999
  4. Esai yang ditulisnya Taufiq Ismail, Penyair Yang Peka Terhadap Sejarah, meraih Anugerah Jurnalistik Zulharmans dari PWI Pusat, Jakarta pada tahun 1999.
  5. Hadiah Puisi Juniarso Ridwan lewat puisi Sunda yang ditulis dan dipublikasikannya di majalah Sunda, Manglé.
  6. PadaDesember 2010 mendapatkan Anugerah Budaya 2010 dari Gubernur Jawa Barat untuk bidang penulisan karya sastra.
  7. Namanya dicatat Ajip Rosidi dalam entri Enslikopedi Budaya Sunda (PT. Pustaka Jaya, 2000) dan Apa Siapa Orang Sunda (Kiblat Buku Utama, 2003)

Karya Soni Farid Maulana

Karya tunggal

  • Variasi Parijs van Java (PT. Kiblat Buku Utama, 2004)
  • Secangkir Teh (PT. Grasindo, 2005)
  • Sehampar Kabut (Ultimus, 2006)
  • Angsana (Ultimus, 2007)
  • Opera Malam (PT. Kiblat Buku Utama, 2008)
  • Pemetik Bintang (PT Kiblat Buku Utama, 2008)
  • Peneguk Sunyi (PT Kiblat Buku Utama, 2009)
  • Mengukir Sisa Hujan (Ultimus, 2010)
  • Disekap Hujan (Kelir, 2011)
  • Telapak Air (KSLS, 2013)
  • Arus Pagi (Rumah Baca Ilalang, 2015)
Baca Juga :  Biodata Walther Nernst, Penggagas Hukum Ketiga Termodinamika

Karya Bersama

  • Tonggak IV (PT Gramedia, 1987)
  • Winternachten (Stichting de Winternachten, Den Haag, 1999)
  • Angkatan 2000 (PT. Gramedia, 2001)
  • Dari Fansuri Ke Handayani (Horison, 2001)
  • Gelak Esai & Ombak Sajak Anno 2001 (Penerbit Buku Kompas, 2001)
  • Hijau Kelon & Puisi 2002 (Penerbit Buku Kompas, 2002)
  • Horison Sastra Indonesia (Horison, 2002)
  • Puisi Tak Pernah Pergi Penerbit Buku Kompas, 2003)
  • Nafas Gunung (Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  • Living Together (Kalam, 2005)
  • Antologia de Poéticas (PT Gramedia, 2009)
  • Negeri Abal-Abal (Kosakatakita, 2013)
  • Teras Belakang (KSLS, 2014)
  • Negeri Langit (Kosakatakita, 2014)
  • Setebas Malam (Rumah baca Ilalang, 2015)

Esai

  • Pintas Puisi Indonesia (Jilid 1, PT. Grafindo, 2004, dan Jilid 2, 2007)
  • Apresiasi dan Proses Kreatif Menulis Puisi (PT. Nuansa Cendekia, 2012)
  • Menulis Puisi Sebuah Pengalaman (KSLS, 2013)

Cerpen

  • Orang Malam (Q-Press, 2005)
  • Empat Dayang Sumbi (Komunitas Sastra Lingkar Sastra Selatan, 201

Selain itu ada juga kumpulan sajaknya yang berbahasa Sunda yang telah diterbitkan yaitu 

  • Kalakay Méga (Cetakan 3, 2007, CV Geger Sunten)
  • Angin Galunggung (CV. Geger Sunten, 2012)
  • Saratus Sajak Sunda (CV Geger Sunten 1992)
  • Sajak Sunda Indonesia Emas (CV. Geger Sunten, 1995)
  • Antologi Puisi Sajak Sunda (PT. Kiblat Buku Utama, 2007)

Penutup

Itulah biodata Soni Farid Maulana seorang Sastrawan Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : id.wikipedia.org