Mengidentifikasi Keragaman Karakteristik Individu

Table of Contents

Mengidentifikasi Keragaman Karakteristik Individu – Hai sob Sebagai manusia atau seorang individu memiliki sifat ataupun karakteristik yang berbeda-beda., bisa dilihat secara kasat mata atau secara fisik, maupun secara sifat. Kali ini waca berita akan membahas materi Mengidentifikasi Keragaman akrakteristik Individu yang ada pada buku siswa kelas 4 tema 8 sub tema 1 pembelajaran 5.

Mengidentifikasi Keragaman Karakteristik Individu 40

Keluarga besar Beni berasal dari Medan, Sumatra Utara. Namun, Ayah dan Ibu Beni merantau dan menetap di Jakarta. Ada juga paman Beni yang merantau ke Jambi. Paman Beni bernama Tagor. Tahukah kamu Pulau Sumatra?

Ayo Mengamati

1. Lingkarilah letak tempat tinggal paman Tagor di Jambi! Lingkarilah tempat tinggal keluarga besar Beni di Medan!

Jawaban

2. Carilah gambar peta Indonesia. Kemudian, lingkarilah letak daerah tempat tinggalmu.

Jawaban

Mengidentifikasi Keragaman Karakteristik Individu 41

Beni dan keluarga mengunjungi Paman Tagor. Paman Tagor tinggal di Jambi. Rumah Paman Tagor di lingkungan perkotaan. Meskipun di kota, lingkungan rumah Paman Tagor bersih dan asri. Masih banyak pohon di lingkungan tempat tinggal Paman Tagor.

Paman Tagor tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Anak paman Tagor bernama Gultom dan Puspa.

Ayo Berlatih

Amatilah gambar di atas. Identifikasilah keragaman karakteristik individu pada gambar di atas. Tuliskan hasilnya pada kolom berikut.

Baca Juga :  Biodata Alimin, Pahlawan Nasional Indonesia

Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari tentang keragaman karakteristik individu. Kamu telah mempelajari karakteristik individu yang berupa keragaman fisik dan keragaman kegemaran di lingkungan
keluarga. Sekarang, mari kita pelajari keragaman sifat individu? Apa saja sifatindividu yang telah kamu ketahui? Amatilah gambar-gambar berikut.

Ayo Mengamati

Amatilah gambar berikut. Identifikasilah keragaman sifat individu berdasarkan gambar berikut. Tuliskan jawabanmu di bawah gambar.

Jawaban

Mengidentifikasi Keragaman Karakteristik Individu 43

Beni senang berlibur di rumah Paman Tagor. Paman Tagor memiliki banyak koleksi buku. Buku-bukunya disimpan di perpustakaan. Beni sering diajak oleh Gultom dan Puspa untuk membaca buku di perpustakaan rumahnya. Mereka sangat senang membaca buku cerita. Salah satu buku cerita yang mereka sukai berjudul Kisah Putri Tangguk. Tahukah kamu tentang cerita tersebut? Bacalah cerita berikut.

Ayo Membaca

Kisah Putri Tangguk

Putri Tangguk tinggal bersama suami dan ketujuh anaknya di daerah Jambi. Putri Tangguk memiliki sepetak sawah yang ditanami padi. Anehnya, setiap selesai panen, padinya selalu muncul dan siap untuk dipanen kembali. Bahkan, ketujuh lumbung Putri Tangguk hampir penuh untuk menampung hasil panennya.

Saat panen terakhir, Putri Tangguk mengajak suami dan semua anaknya ke sawah. Mereka memasukkan hasil panen ke gerobak.

”Panen sudah selesai. Sepertinya, persediaan padi kita sudah cukup untuk beberapa bulan,” kata Putri Tangguk.

Kemudian, mereka mendorong gerobak bersama-sama. Di tengah perjalanan, Putri Tangguk jatuh terpeleset
.
”Aduuuuh…,” teriak Putri Tangguk.

”Hati-hati, Bu. Semalam hujan deras. Jalannya menjadi licin,” kata suami Putri Tangguk sambil membantunya berdiri.

”Gara-gara hujan, jalannya licin. Perjalanan ke rumah masih jauh, bisa-bisa aku terjatuh lagi,” gerutu Putri Tangguk.

Putri Tangguk mengambil padi dari gerobaknya. Kemudian, padi ditebar di jalan. Melihat perilaku ibunya, si anak sulung pun bertanya.

”Apa yang Ibu lakukan? Mengapa Ibu membuang padi itu ke jalan?”

”Ibu tidak membuang padi. Padi ini Ibu gunakan sebagai pengganti pasir. Ibu menebarnya agar jalan ini tidak licin lagi,” jawab Putri Tangguk.

”Istriku, bukankah padi itu untuk kita makan? Tidak baik rasanya jika membuang-buang makanan,” nasihat suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk tidak mengindahkan nasihat suaminya. Bahkan, Putri Tangguk membantahnya.

”Masa bodoh. Bukankah padi kita sudah banyak. Apa kau mau aku terjatuh lagi dan tulangku patah?” bantah Putri Tangguk sambil terus menebar padi ke jalan.

Setelah panen terakhir, Putri Tangguk tidak pernah kembali ke sawah. Ia berada di rumah untuk merawat ketujuh anaknya. Suatu malam anak bungsu Putri Tangguk merengek karena lapar. Akhirnya, Putri Tangguk ke dapur untuk mengambil nasi. Alangkah terkejutnya ketika ia mendapati pancinya kosong.

”Mengapa panci ini kosong? Bukankah tadi masih tersisa sedikit nasi?” tanya Putri Tangguk dalam hati.

Karena si bungsu terus merengek, Putri Tangguk pun memutuskan untuk menanak nasi. Namun, Putri Tangguk kembali terkejut ketika mendapati beras yang ia simpan dalam kaleng juga menghilang.

”Ke mana perginya beras itu? Aku ingat masih banyak beras di sini sebelumnya. Jangan-jangan ada orang yang mencurinya,” kata Putri Tangguk.

Baca Juga :  Jawaban Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Kemudian, Putri Tangguk membujuk anak bungsunya untuk tidur. Besok ia berencana untuk menumbuk padi yang disimpan di lumbungnya.

Pagi harinya Putri Tangguk terkejut mendengar teriakan suaminya.

”Istriku…istriku…cepat kemari,” teriak suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk segera berlari menemui suaminya. Ia menghampiri suaminya yang berada di depan pintu lumbung. Ia pun bertanya kepada suaminya.

”Ada apa suamiku?” tanya Putri Tangguk dengan cemas.

”Aku tidak tahu, istriku. Lumbung ini sudah kosong saat aku membukanya,” jawab suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk dan suaminya bergegas memeriksa lumbung yang lain. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati ketujuh lumbungnya telah kosong. Putri Tangguk pun menangis.

”Apa yang terjadi padaku? Tadi malam nasi dan beras hilang. Sekarang padi di lumbung pun juga ikut menghilang,” jerit Putri Tangguk.

”Jangan cemas, istriku. Bukankah kita masih memiliki sawah. Besok kita ke sawah. Siapa tahu padinya telah menguning,” hibur suami Putri Tangguk.

Keesokan paginya Putri Tangguk mengikuti suaminya ke sawah dengan cemas. Setibanya di sawah, tangis Putri Tangguk semakin keras karena mendapati sawahnya telah berubah menjadi semak belukar.

Putri Tangguk menagis seharian. Bahkan, ia tidak mau pulang dan menunggui sawahnya hingga tertidur. Dalam mimpinya, Putri Tangguk didatangi segerombolan padi yang dapat berbicara.

”Hai, Putri Tangguk. Inilah buah dari kesombonganmu. Masih ingatkah engkau ketika membuang kami ke jalan?” tanya padi-padi itu.

”Kau telah menghina kami. Kau telah menjadikan kami pasir untuk alas jalanmu. Kami ini dipanen untuk dimakan, bukan untuk dibuang sembarangan. Dengan membuang kami, berarti kamu tidak membutuhkan kami untuk makananmu,” kata padi-padi itu lagi.

Putri Tangguk hanya bisa diam dan tidak menjawab. Ia menyesali kebodohannya. Ia pun memohon maaf kepada padi-padi itu.

”Tak bisakah kalian memaafkanku? Aku telah menyesali perbuatanku,” kata Putri Tangguk sambil menangis.

”Sekarang kau dan keluargamu harus bekerja keras. Bersihkan sawah ini, bajaklah, lalu tanamlah kami kembali. Setelah tiga bulan, barulah kalian dapat memanen kami kembali,” jawab padi-padi itu.

Ketika Putri Tangguk ingin menjawab, ia tersentak bangun dari tidurnya. Putri Tangguk pun kembali pulang. Kemudian, ia menceritakan mimpinya kepada suaminya. Keesokan harinya keluarga Putri Tangguk bergotong royong membersihkan sawah dan menanam padi. Ia dan keluarganya merawat sawah dan menjaga padinya dengan baik. Mereka menunggu dengan sabar hingga padi yang mereka tanam siap dipanen. Putri Tangguk juga berjanji tidak akan menyia-nyiakan sebutir padi pun hasil panen dari sawahnya.

Dalam cerita terdapat tokoh yang memiliki sifat baik hati. Tokoh seperti itu disebut protagonis. Ada pula tokoh yang memiliki sifat jahat. Tokoh bersifat jahat disebut antagonis. Tahukah kamu siapa tokoh protagonis dan tokoh antagonis pada cerita di atas? Ayo, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Keragaman Karakteristik Individu 47

Tokoh protagonis : tokoh yang memiliki sifat baik hati.
Tokoh antagonis : tokoh yang memiliki sifat jahat.

Ayo Berlatih

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan cerita berjudul Kisah Putri Tangguk

1. Apa jenis cerita fiksi berjudul Kisah Putri Tangguk?

Jawaban

Baca Juga :  Jawaban Bacaan Karnaval Mini di Sintang Kelas 4

Cerita fiksi berjudul “Kisah Putri Tangguk” merupakan cerita legenda

2. Siapa tokoh dalam cerita berjudul Kisah Putri Tangguk?

Jawaban

Putri Tangguk, suami Putri Tangguk, anak sulung dan anak bungsu Putri tangguk

3. Siapa tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita di depan?

Jawaban

Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah Putri tangguk dan Suami Putri Tangguk. Tokoh tambahan dalam cerita tersebut adalah anak sulung dan bungsu Putri Tangguk.

4. Siapa tokoh protagonis dalam cerita di depan? Jelaskan alasanmu.

Jawaban

Tokoh protagonis dalam cerita tersebut adalah suami Putri Tangguk dan anak Putri Tangguk karena mengingatkannya untuk tidak membuang padi

5. Siapa tokoh antagonis dalam cerita di depan? Jelaskan alasanmu.

Jawaban

Tokoh antagonis dalam cerita tersebut adalah Putri Tangguk karena ia meremehkan padi-padi yang ia tanam dan membuangnya ke tanah. Namun, ketika diberi isyarat dalam mimpi, akhirnya ia sadar bahwa perbuatan tersebut tidaklah benar.

Saat membaca di perpustakaan rumah, Gultom dan Puspa bercerita dinyanyikan Paman Tagor berjudul ”Injit-Injit Semut”. kepada Beni. Mereka menceritakan tentang kebiasaan ayah mereka. Paman Tagor dulu suka menggendong Gultom dan Puspa sambil menyanyikan lagu. Lagu yangLagu tersebut merupakan lagu dari Jambi. Tahukah kalian tentang lagu tersebut? Ayo, nyanyikan bersama sama.

Ayo Bernyanyi

Nyanyikan lagu ”Injit-Injit Semut” bersama teman satu kelas. Perhatikan terlebih dahulu cara gurumu menyanyikan lagu tersebut dengan benar.


Mengidentifikasi Keragaman Karakteristik Individu 49

Intonasi merupakan cara bernyayi mencapai ketepatan bunyi tiap nada. Bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara yang tidak sumbang dan enak didengar. Untuk mendapatkan intonasi yang baik kamu dapat menyanyikan
nada-nada berikut secara berulang tanpa mengandalkan otot-otot leher dan berteriak. Nada-nada tersebut dapat dinyanyikan dengan tempo lambat, sedang, dan cepat.


Kecepatan lagu diukur dengan alat pengukur yang disebut Metronome Maelzel atau disingkat MM. Metronome Maelzel ini akan memberikan petunjuk seberapa cepat atau lambatnya lagu dinyanyikan. Sebagai contoh lagu
”Timang-Timang Anakku Sayang” ditulis dengan tempo andante. Kecepatan Bernyanyi dengan baik membutuhkan teknik seperti intonasi dan tempo.

tempo andante 72-76 MM, artinya lagu harus dinyanyikan dalam kecepatan 72-76 ketukan yang tetap dalam waktu satu menit. MM 72-76 termasuk tempo sedang.

Tempo lagu dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. tempo lambat, contoh lento = lambat (56-58 MM) ;
b. tempo sedang, contoh andante = seperti orang berjalan (72-76 MM);
c. tempo cepat, contoh allegro = cepat, hidup, dan riang (132-138 MM)

Ayo Berlatih

1. Amatilah teks lagu “Injit-Injit Semut”. Identifikasi tinggi rendah nada dari notasi angka lagu di depan. Apa yang kamu temukan? Buatlah garis melodi pada syair yang kamu tulis.

Jawaban

2. Sekarang giliranmu mempelajari lagu tersebut. Dengarkan penjelasan guru. Bersama dengan kelompokmu, nyanyikan lagu “Injit-Injit Semut” dengan tempo dan tinggi rendah nada yang tepat. Simaklah saat kelompok lain menyanyikan lagu tersebut!

Jawaban

Nyanyikan lagu tersebut dengan tempo dan tinggi renfdah nada yang sesuai

3. Apa yang kamu rasakan ketika menyanyikan lagu tersebut? Jelaskan jawabanmu!

Jawaban

Senang dan bahagia karena lagu tersebut tersebut sangat ceeria dan menghibur.

4. Jelaskan tempo dan tinggi rendah nada dalam lagu tersebut!

Jawaban

Tempo adalah cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Tempo dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tempo cepat, tempo sedang, dan tempo lambat. Tempo lagu ini dinyanyikan dengan tempo andante yang berarti sedang, karena kecepatan ketukannya adalah 72-76 ketukan yang tetap dalam waktu satu menit.
Tinggi rendah nada merupakan cara menyanyikan lagu sehingga menghasilkan nada tinggi ataupun nada rendah sesuai dengan notasi lagu. Urutan tinggi rendah nada yang disebut tangga nada dengan notasi angka dan notasi balok.

5. Apa saja lagu daerahmu? Tuliskan judul dan makna lagu tersebut!

Jawaban

Lagu di daerahku berjudul “Suwe Ora Jamu”, makna lagu tersebut adalah bercerita tentang dua orang yang lama tidak bertemu, tetapi saat bertemu justru kecewa.

Kesimpulan

Apa yang telah kamu pelajari hari ini?

Jawaban

Yang telah saya pelajari hari ini adalah mengenal berbagai macam sifat individu, tinggi rendahny nada lagu injit injit semut dan kerjasama kelompok.

Apa keragaman sifat yang ada dalam keluargamu?

Jawaban

Pemarah, penyabar, penyayang, bertanggung jawab dan tidak sombong.

Apa manfaat keragaman sifat dalam keluargamu?

Jawaban

Dapat saling berbagi cerita agar cerita dari anggota dapat dijadikan pengalaman individu dan dapat diambil sisi positifnya

Demikianlah pembahasan kita mengenai Mengidentifikasi Keragaman Karakteristik Individu pada buku siswa kelas 4 tema 8 sub tema 1 pembelajaran 5. Bekerja sama dengan orang tuamu, pada Pembelajaran 2 kamu sudah mencatat syair lagu daerah yang dinyanyikan oleh orang tuamu. Sekarang, mintalah kepada orang tuamu untuk mengajarimu menyanyikan lagu daerahmu. Semoga bermanfaat