Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Table of Contents

Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi – Halo sob, Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundinganperundingan
diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Kali ini waca berita akan membahas Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi yang ada pada buku siswa kelas 5 tema 7 sub tema 2 pembelajaran 2.

Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Beni dan ayahnya di kebun cengkih milik Pak Rudi.

Beni : “Ayah, tadi sewaktu kita datang, di daun-daun cengkih dan rerumputan, terdapat titik-titik air. Ke mana perginya titik-titik air itu? Mengapa sekarang tidak ada lagi?”

Ayah : “Itu namanya embun. Tadi, ketika kita datang, masih pagi. Jadi, masih banyak kita jumpai embun di dedaunan. Sekarang sudah siang, embunembun itu menguap terkena panas sinar matahari.” “Peristiwa ini disebut penguapan. Proses penguapan embun terjadi dengan bantuan energi sinar matahari dan angin. Akibat panas dari sinar matahari, air menguap menjadi uap air.”

Beni : “Oh, begitu.”

Ayah : “Energi panas atau kalor memiliki peran utama dalam proses penguapan tersebut. Energi panas dapat mengubah suhu benda dan dapat mengubah wujud benda.”

Ayo Mencoba

Untuk menyelidiki bahwa kalor dapat menyebabkan perubahan wujud benda, lakukan percobaan berikut!

Percobaan

Tujuan : Mengamati Perubahan Wujud Benda
Alat dan Bahan

Es Batu
Mangkuk
Palu/martil

Cara Kerja

  1. Siapkan alat dan bahan.
  2. Pecahkan es hingga berukuran kecil-kecil.
  3. Letakkan beberapa potong es di mangkuk.
  4. Letakkan es tersebut di bawah panas terik matahari.
  5. Biarkan es selama lima menit.
  6. Amatilah perubahan pada es.
Baca Juga :  Khasiat Jambu Air Untuk Ibu Hamil

1 Siapkan alat dan bahan.

2 Pecahkan es hingga berukuran kecil-kecil.

3 Letakkan beberapa potong es dalam mangkuk.

4 Letakkan es tersebut di bawah panas terik matahari. Biarkan selama lima menit.

5 Es batu mencair.

Simpulkan hasil percobaanmu. Tuliskan pada kolom berikut.

Kesimpulan hasil percobaan

Jawaban

Energi panas atau kalor dapat menyebabkan perubahan wujud benda. Pada percobaan ini panas matahari dapat merubah wujud es batu menjadi air atau peristiwa ini disebut dengan mencair (padat menjadi air).

Peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair karena adanya pemanasan disebut mencair. Contoh lain peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut.

  1. Mentega dipanaskan.
  2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi.
  3. Lilin dipanaskan.

Ayo Berlatih

Untuk menyelidiki terjadinya peristiwa mencairnya suatu benda yang disebabkan oleh kalor atau panas, lakukan percobaan memanaskan mentega di atas kompor. Berhati-hatilah saat melakukan percobaan menggunakan kompor. Tuliskan prosedur percobaan seperti berikut.

Judul Percobaan :

Mencairnya suatu benda disebabkan oleh kalor

Tujuan:

Menyelidiki peristiwa mencairnya suatu benda disebabkan oleh kalor

Alat dan Bahan:

Kompor
Mentega
Wajan

Langkah Kerja:
  1. Letakan wajan diatas kompor
  2. Letakan mentega diatas wajan
  3. Kemudian nyalakan api kompor
Kesimpulan:

Energi panas atau kalor dapat menyebabkan perubahan wujud benda. Pada percobaan ini panas api pada kompor dapat merubah wujud mentega berubah mencair dan peristiwa ini disebut dengan mencair (padat menjadi air).

Banyak peristiwa di sekitar kita yang menunjukkan perubahan wujud benda karena kalor. Bahkan, di sekitar rumah, kamu akan menjumpai peristiwa itu. Nah, bagaimanakah dengan peristiwa sebelum, saat, dan setelah pembacaan teks Proklamasi? Peristiwa apa sajakah yang terjadi? Mari, kita pelajari bersama.

Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Banyak peristiwa terjadi turut mengiringi peristiwa pembacaan teks proklamasi. Peristiwa yang terjadi menjadi catatan sejarah penting bagi bangsa Indonesia.

Ayo Membaca

Peristiwa Menjelang dan Sesudah
Pembacaan Teks Proklamasi

Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundinganperundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian,antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945 Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

Baca Juga :  Biodata Sultan Iskandar Muda, Pahlawan Nasional dari Aceh

Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.

  1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
  • Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
  • Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.
  • Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
  • Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.
  1. Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
  • Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.
  • Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.

Ayo Berlatih

Ayo, temukan kosakata baku dan tidak baku pada bacaan yang berjudul “Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi”. Kemudian, carilah arti katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada guru atau berdiskusi.

Jawaban

Kosakata Baku : Proklamasi
Arti Kata : Sebuah pemberitahuan, pemakluman, pengumuman resmi kepada seluruh rakyat.

Kosakata Baku : Berita
Arti Kata : Kabar, cerita, keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

Kosakata Baku : Pamflet
Arti Kata : Surat selebaran

Kosakata Baku : Perundingan
Arti Kata : Proses pembicaraan, perembukan, permusyawaratan suatu hal

Kosakata Baku : Sekutu
Arti Kata : Serikat, gabungan, federasi

Kosakata Tidak Baku : Memproklamirkan
Arti Kata : Sebuah pemberitahuan atau diumumkan

Ayo Berlatih

Jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait Peristiwa Rengasdengklok berikut.

Jawaban

Kapan Peristiwa Rengasdengklok terjadi?

Jawab:

Peristiwa Rengasdengklok terjadi menjelang pembacaan teks proklamasi, yaitu pada 16 Agustus 1945.

Siapakah yang memelopori Peristiwa Rengasdengklok?

Jawab:

Tokoh Pemuda

Apa tujuan Peristiwa Rengasdengklok?

Jawab:

Mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Siapakah yang diamankan pada Peristiwa Rengasdengklok?

Jawab:

Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta

Apa yang terjadi di Rengasdengklok?

Jawab:

Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Apa hasil kesepakatan pada Peristiwa Rengasdengklok?

Jawab:

Kesepakatan terjalin antara golongan tua dan golongan muda. Keduanya sepakat proklamasi akan dilakukan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Baca Juga :  Diskusikan dengan teman kelompokmu mencari contoh materi yang termasuk zat tunggal,campuran homogen,campuran heterogen. Berikan alasannya Jawaban Buku Siswa Kelas 5 Tema 9 Halaman 75

Ceritakan kembali secara tertulis peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada kolom berikut.

Penyebarluasan Berita Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Jawaban

Penyebaran berita proklamasi dilakukan dengan menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok, disiarkan melalui radio dan surat kabar, dan para gubernur di wilayahnya.

Reaksi Masyarakat Indonesia

Jawaban

Munculnya tindakan heroik mendukung Proklamasi dan usaha menegakkan kedaulatan terjadi di berbagai daerah.

Peristiwa pembacaan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah yang menjadikan bangsa Indonesia merdeka dan berdaulat. Seluruh rakyat Indonesia pun menyambut dengan penuh kegembiraan. Ayo, tularkan semangat kemerdekaan dengan menyanyikan lagu berikut.

Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Ayo Bernyanyi

Dapatkah kamu melakukan gerak tari diiringi lagu “Hari Merdeka” di atas? Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pola lantai? Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari.

Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yang perlu kamu ketahui sebelum kita lebih lanjut membahas tentang pola lantai. Ada bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Perhatikan gambar berikut.

Apakah kamu bisa membedakan ketiga bentuk karya tari tersebut? Ayo, diskusikan bersama teman sebangkumu. Bentuk Tari Tunggal Bentuk Tari Berpasangan Bentuk Tari Berkelompok.

Ayo Berdiskusi

Diskusikan bersama teman sebangkumu.

Apa perbedaan bentuk karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?

Jawaban

Karya tari tunggal dilakukan oleh satu orang atau individu, karya tari berpasangan dilakukan oleh dua orang atau berpasangan, sedangkan karya tari kelompok dilakukan oleh lebih dari dua orang

Bagaimana pola lantai pada karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?

Jawaban

Pola lantai tari tunggal, yaitu bebas. Pola lantai tari berpasangan, yaitu horizontal maupun vertikal. Pola lantai tari kelompok, yaitu horizontal, vertikal, melingkar, diagonal.

Tuliskan hasil diskusi kalian pada kolom berikut.

Jawaban

Berikut adalah pola lantai pada karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok.
Setiap tarian pasti memiliki gerakan-gerakan yang membentuk formasi atau pola lantai. Pola lantai setiap tarian bisa berbeda-beda.
Pola lantai pada karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok bisa dilihat dari garis-garis lantai yang dilalui masing-masing pnari saat melakukan gerakan tari.
Pola lantai tari berkelompok lebih banyak variasinya. Pola lantai yang bisa dibentuk yaitu pola lantai vertikal, horizontal, melengkung, diagonal, persegi dan melingkar.

Kesimpulan

Dengan mengetahui peristiwa Proklamasi, kita menjadi makin mengetahui bahwa diperlukan usaha keras dan pengorbanan yang besar untuk meraih kemerdekaan dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelajaran yang dapat kita petik adalah kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Dalam lingkup yang lebih kecil (dalam kehidupan bermasyarakat), kepentingan umum harus diutamakan daripada kepentingan pribadi.

Kamu adalah generasi penerus bangsa. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini? Tuliskan pada kolom berikut.

Jawaban

– Belajar dengan rajin dan berprestasi sebagai pelajar
– Melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban sebagai warga negara yang baik
– Berpartisipasi dalam acara HUT Kemerdekaan Indonesia dengan mengikuti lomba-lomba
– Melaksanakan nilai-nilai Pancasila sila pertama hingga kelima di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
– Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin di sekolah dengan baik dan sikap sempurna
– Membantu sesama yang membutuhkan dalam hal kegiatan positif
– Menjaga persatuan dan kesatuan antar sesama

Demikianlah Pembahasan Mengenai Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi yang terdapat pada Buku Siswa Kelas 5 Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 2. Semoga bermanfaat.

Nyanyikan lagu “Hari Merdeka” dengan nada dan tempo yang benar di depan orang tua dan anggota keluargamu yang lain. Cobalah bernyanyi sambil bergerak dengan tegas dan semangat. Selesai bernyanyi dan bergerak, mintalah tanggapan orang tuamu.

Tuliskan tanggapan orang tuamu atas kegiatan yang kamu lakukan pada kolom berikut!

Jawaban

Anak saya sangat bersemangat sekali dalam menyanyikan lagu “Hari Merdeka”. Suara, lirik dan nada nya cukup jelas. Temponya juga pas, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Anak saya sangat menjiwai ketika menyanyikan lagu ini, saya bangga dengan anak saya.

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski