Biodata Stephen Hawking, Fisikawan Teoritis

Biodata Stephen Hawking, Fisikawan Teoritis

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Stephen Hawking seorang fisikawan teoritis. Penasaran ingin tahu tentang seorang fisikawan teoritis, simak penjelasannya berikut ini.

Biodata Stephen Hawking : 

Lahir : 8 Januari 1942 Oxford, Britania Raya

Meninggal : 14 Maret 2018 Cambridge

Kebangsaan : Britania

Agama : Ateis

Bidang: Matematika terapan, Fisika teoretis

Institusi : Universitas Cambridge, Perimeter Institute for Theoretical Physics

Alma mater : Universitas Oxford, Universitas Cambridge

Pembimbing doktoral : Dennis Sciama

Dikenal karena : Lubang hitam, Kosmologi teoretis, Gravitasi kuantum, Radiasi Hawking

Penghargaan : Prince of Asturias Award (1989), Copley Medal (2006), Presidential Medal of Freedom (2009)

Pasangan : Jane Hawking

 

Stephen William Hawking adalah seorang fisikawan teoritis asal Inggris, kosmologi, penulis dan profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge.

Hawking dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking. Salah satu tulisannya adalah A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut.

Pada tahun 2010 Hawking bersama Leonard Mladinow menyusun buku The Grand Design. Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun.

Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan Stephen Hawking sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang terkenal di dunia.

Kehidupan awal 

Stephen Hawking lahir di Oxford, Britania Raya pada tanggal 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biolog, dan Isobel Hawking. Hawking mempunyai dua saudara kandung, yaitu Philippa dan Mary, dan saudara adopsi, Edward.

Baca Juga :  Biodata Yum Soemarsono Penemu Helikopter Asal Indonesia

Orang tua Hawking tinggal di North London dan pindah ke Oxford ketika ibu Hawking sedang mengandung dirinya untuk mencari tempat yang lebih aman (London saat itu berada dibawah serangan Luftwaffe Jerman).

Setelah Hawking lahir, keluarga mereka kembali ke London. Ayahnya kemudian mengepalai divisi parasitologi di National Institute for Medical Research. Pada tahun 1950, Hawking dan keluarganya pindah ke St Albans, Hertfordshire.

Di sana Hawking bersekolah di St Albans High School for Girls dari tahun 1950 hingga 1953 (pada masa itu, laki-laki dapat masuk ke sekolah perempuan hingga usia sepuluh tahun). Dari usia sebelas tahun, Hawking bersekolah di St Albans School.

Hawking selalu tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia terinspirasi dari guru matematikanya yang bernama Dikran Tahta untuk mempelajari matematika di universitas. Ayahnya ingin agar Hawking masuk ke University College, Oxford, tempat ayahnya dulu bersekolah.

Hawking kemudian mempelajari ilmu pengetahuan alam. Ia mendapat beasiswa, dan lalu berspesialisasi dalam fisika. Setelah menerima gelar B.A. di Oxford pada 1962, Hawking tetap tinggal untuk mempelajari astronomi.

Hawking memilih pergi ketika mengetahui bahwa mempelajari bintik matahari tidak sesuai untuknya dan Hawking lebih tertarik pada teori daripada observasi. Hawking lalu masuk ke Trinity Hall, Cambridge. Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi.

Segera setelah tiba di Cambridge, gejala sklerosis lateral amiotrofik (ALS) yang akan membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya mulai muncul. Pada tahun 1974, Hawking tidak mampu makan atau bangun tidur sendiri.

Suaranya menjadi tidak jelas sehingga hanya dapat dimengerti oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, Hawking terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali.

Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini Senin 31 Oktober 2022

Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer’.

Mengenai keberadaan kehidupan ekstraterestrial

Stephen Hawking meyakini bahwa kehidupan ekstraterestrial memang ada, dan ia menggunakan basis matematis untuk asumsinya. “Menurut otak matematisku, angka menunjukan bahwa keberadaan alien sangatlah rasional. Tantangan terbesar adalah memperkirakan seperti apakah alien itu.”

Hawking meyakini bahwa alien tidak hanya ada di planet-planet, tetapi mungkin juga di tempat lain, seperti bintang atau mengapung di angkasa luas. Hawking juga memperingati bahwa beberapa spesies alien mungkin memiliki peradaban yang maju dan dapat mengancam Bumi.

Hubungan dengan spesies seperti itu dapat membahayakan seluruh umat manusia. Hawking mengatakan, “Jika alien mengunjungi kita, hasilnya akan sama seperti ketika Columbus mendarat di Amerika, yang tidak berakhir baik bagi penduduk asli Amerika”.

Hawking juga menyarankan, daripada mencoba menghubungi alien, sebaiknya kita menghindari hubungan dengan mereka.

Kehidupan pribadi

Pada tahun 1965 Hawking menikah dengan Jane Wilde, seorang murid bahasa. Jane Hawking mengurusnya hingga perceraian mereka pada tahun 1991. Mereka bercerai karena tekanan ketenaran dan meningkatnya kecacatan Hawking.

Mereka telah dikaruniai tiga anak: Robert (lahir 1967), Lucy (lahir 1969), dan Timothy (lahir 1979). Hawking lalu menikahi perawatnya, Elaine Mason (sebelumnya menikah dengan David Mason, perancang komputer bicara Hawking), pada tahun 1995. Pada Oktober 2006, Hawking meminta bercerai dari istri keduanya.

Pandangan religius

Hawking mengambil posisi agnostik dalam masalah agama. Ia telah menggunakan kata “Tuhan” (secara metaforis) untuk menggambarkan poin dalam buku-buku dan pidatonya. Mantan istrinya, Jane, menyatakan saat proses perceraian bahwa Hawking adalah seorang ateis.

Baca Juga :  Biodata John Gorrie Penemu Air Conditioning (AC) Pertama

Hawking menyatakan bahwa ia “tidak religius secara akal sehat” dan ia percaya bahwa “alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum.”

Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan: “Terdapat perbedaan mendasar antara agama, yang berdasarkan pada otoritas, dan ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang terbukti.”

Pada bulan September 2010, The Telegraph melaporkan, “Stephen Hawking telah menyatakan bahwa Tuhan bukan pencipta alam semesta“. Hawking menulis dalam bukunya, The Grand Design, bahwa “Karena adanya hukum seperti gravitasi, tata surya dapat dan akan membentuk dirinya sendiri. Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa sekarang ada ‘sesuatu’ dan bukannya kehampaan, mengapa alam semesta ada dan kita ada. Tidak perlu memohon kepada Tuhan untuk memulai segalanya dan menggerakan alam semesta.

Kematian

Stephen Hawking meninggal di rumahnya di Cambridge pada pagi hari tanggal 14 Maret 2018 (GMT), menurut seorang juru bicara keluarga. Keluarganya mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengungkapkan kesedihan mereka. Keluarga Hawking tidak mengungkapkan penyebab kematiannya, mereka menyatakan bahwa dia “meninggal dengan damai”.

Penutup

Itulah biodata Stephen Hawking seorang fisikawan teoritis. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : Wikipedia & Blog Penemu