Karel Satsuit Tubun

Biodata Karel Satsuit Tubun, Pahlawan Revolusi

Biodata Karel Satsuit Tubun, Pahlawan Revolusi

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Karel Satsuit Tubun seorang Pahlawan Revolusi. Penasaran ingin tahu tentang biodata Karel Satsuit Tubun, simak penjelasannya berikut ini.

Karel Satsuit Tubun

Karel Satsuit Tubun atau disebut juga K.S Tubun adalah salah satu pahlawan revolusi, pahlawan yang ikut menjadi korban G30SPKI pada tahun 1965.

Karel Satsuit Tubun lahir di Maluku, pada tanggal 14 Oktober 1928. Ia merupakan pengawal Wakil Perdana Menteri II Dr J Nasution.

Ayahnya bernama Primus Satsuit Tubun, seorang penganut agama Katolik yang ketat. Karel Satsuit Tubun juga memiliki tiga saudara laki-laki dan dua perempuan.

Pada tahun 1959, Karel Satsuit Tubun menikahi gadis jawa yang bernama Margaretha. Mereka dikaruniai tiga orang anak, diantaranya Philipus Sumarno, Petrus Indro Waluyo, Linus Paulus Suprapto.

Karel memutuskan untuk bergabung menjadi anggota POLRI atau Kepolisian Nasional Indonesia. Ia pun diterima dan mengikuti pendidikan polisi.

Setelah lulus, ia ditempatkan di Kesatuan Brimob Ambon dengan Pangkat Agen Polisi Kelas Dua atau dikenal Bhanyangkara Satu Polisi.

Ketika Bung Karno mengumandangkan Trikora yang isinya menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dari tangan Belanda.

Saat itu juga dilakukan Operasi Militer, Karel pun ikut serta dalam perjuangan itu. Setelah Irian barat berhasil dikembalikan, Karel diberi tugas untuk mengawal kediaman Wakil Perdana Menteri, Dr. J. Leimena di Jakarta. Berangsur-angsur pangkatnya naik menjadi Brigadir Polisi

Karel Satsuit Tubun sedang bertugas untuk menjaga rumah Wakil Perdana Menteri Johanes Leimena. Pada saat, pasukan penculik G30S/PKI datang hendak menculik Jenderal AH Nasution di Jalan Teuku Umar.

Sebagian pasukan penculik itu hendak melumpuhkan pengawalan yang menjaga di sekitar rumah Johannes Leimena yang letaknya berada di dekat rumah Nasution.

Baca Juga :  Biodata Kapten Pierre Tendean, Pahlawan Revolusi

Para penculik mulai melancarkan aksi mereka. Para penculik ini terus berusaha untuk menerobos masuk ke dalam kediaman J. Leimena.

Karena tidak ingin membiarkan hal ini terjadi, Karel pun melakukan perlawanan. Ia berusaha untuk menahan pasukan penculik tidak masuk ke dalam kediaman J. Leimena.

Tubuh Karel diberi sebuah timah panas yang membuatnya tersungkur tidak berdaya. Tembakan pun mendarat di tubuhnya.

Karena Karel juga kalah jumlah, ia pun tewas ditembak oleh para penculik. Karel Satsuit Tubun meninggal dini hari pada tanaggal 1 Oktober 1965, saat sedang menjaga rumah J. Leimena. Karel Satsuit Tubun dimakamkan ke Taman Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta Selatan.

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Komando Operasi Tinggi (KOTI) nomor 114/KOTI/1965 pada 5 Oktober 1965, Karel Satsuit Tubun ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Selain itu, pangkatnya juga dinaikkan menjadi Ajun Inspektur Dua Polisi.

Penutup

Itulah biodata Karel Satsuit Tubun seorang Pahlawan Revolusi. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

Sumber : www.tribunnewswiki.com/2021/09/13/karel-satsuit-tubun