Biodata Rosihan Anwar, Tokoh Pers Indonesia

Rosihan Anwar

Biodata Rosihan Anwar, Tokoh Pers Indonesia

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Rosihan Anwar salah satu Tokoh Pers Indonesia. Penasaran ingin tahu tentang biodata Rosihan Anwar, simak penjelasannya berikut ini.

Rosihan Anwar

Rosihan Anwar adalah salah satu tokoh pers Indonesia. Beliau menjadi panutan dan guru bagi jurnalis-jurnalis muda.

Pria kelahiran Kubang Nan Dua, Sirukam, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 10 Mei 1922 ini, selain sebagai wartawan handal, Rosihan Anwar juga dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, dan budayawan.

Total lebih dari 25 buku telah terbit baik buku dengan atas namanya sendiri maupun buku kolaborasi salah satunya yaitu seri Sejarah Kecil “Petite Histoire” Indonesia. Selain itu, beliau juga telah menulis ratusan artikel yang dimuat di berbagai media massa.

Rosihan adalah anak keempat dari sepuluh bersaudara, pasangan Anwar Maharaja Sutan dan Siti Safiah. Ayahnya merupakan seorang demang di Padang, Pantai Barat Sumatra.

Beliau menyelesaikan sekolah rakyat (HIS) dan SMP (MULO) di Padang. Selanjutnya Rosihan melanjutkan pendidikannya ke AMS -A di Yogyakarta (sekarang SMA Negeri 1 Yogyakarta).

Dari sana Rosihan mengikuti berbagai pelatihan di dalam maupun luar negeri, termasuk di Universitas Yale dan School of Journalism di Universitas Columbia, New York City, Amerika Serikat.

Kemudian, Rosihan Anwar menikah denganSiti Zuraida pada tahun 1947. Zuraida masih terhitung sebagai kerabat Mohammad Husni Thamrin, pahlawan nasional dari Betawi. Pasangan ini dikaruniai tiga anak dan sejumlah cucu.

Rosihan Anwar bersaudara, dikenal sebagai tokoh-tokoh masyarakat. Dua adiknya, Junisaf Anwar dan Yozar Anwar, juga mengikuti jejaknya sebagai wartawan.

Baca Juga :  Ceramah Singkat: Meraih Kemenangan di Bulan Ramadhan

Junisaf pernah menjadi pemimpin redaksi Antara, sedangkan Yozar terkenal sebagai pimpinan eksponen pada tahun 1966.

Kemudian adiknya yang lain Roesman Anwar, meniti karier sebagai profesional dan pernah menduduki jabatan direktur utama Pelni.

Lalu, kakaknya, Johnny Anwar, adalah mantan kepala polisi Padang pada masa revolusi kemerdekaan yang kemudian menjabat Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara pada tahun 1968 dan terakhir sebagai Komandan Operasi Bhakti Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) di Jakarta (1970-1972) sebelum pensiun.

Rosihan memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter Asia Raya pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1943 hingga menjadi pemimpin redaksi Siasat pada tahun1947 hingga tahun 1957 dan Pedoman pada tahun 1948 hingga tahun 1961.

Pada masa perjuangan, Rosihan Anwar pernah disekap oleh penjajah Belanda di Bukit Duri, Batavia (kini Jakarta). Lalu, pada tahun 1961, koran Pedoman miliknya dibredel penguasa.

Pada masa Orde Baru, Rosihan Anwar menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (1968-1974). Tahun 1973, Rosihan mendapatkan anugerah Bintang Mahaputra III, bersama tokoh pers Jakob Oetama.

Namun kurang dari setahun setelah Presiden Soeharto mengalungkan bintang itu di lehernya, koran Pedoman miliknya ditutup.

Pada tahun 1950, bersama Usmar Ismail ia mendirikan Perusahaan Film Nasional (Perfini). Dalam film pertamanya, Darah dan Doa, ia sekaligus menjadi figuran.

Dilanjutkan sebagai produser film Terimalah Laguku. Sejak akhir tahun 1981, Rosihan Anwar mempromosikan film Indonesia di luar negeri dan tetap menjadi kritikus film sampai akhir hayatnya.

Pada tahun 2007, Rosihan Anwar dan Herawati Diah, yang ikut mendirikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta pada tahun 1946, mendapat penghargaan ‘Life Time Achievement’ atau ‘Prestasi Sepanjang Hayat’ dari PWI Pusat.

Baca Juga :  Biodata Phoebe Snetsinger, Pengamat Burung yang Telah Mencatat 8.398 Spesies Burung

Wafat

Rosihan Anwar wafat pada hari Kamis, pada tanggal 14 April 2011 pukul 08.15 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Medika Center (MMC) Jakarta di usia 89 tahun.

Beliau diduga terkena gangguan jantung dan kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.

Penghargaan

  • Bintang Mahaputera III (1974)
  • Anugerah Kesetiaan Berkarya sebagai Wartawan (2005)
  • Life Time Achievement (2007)

Beberapa Karya Rosihan Anwar 

  • “Radio Masyarakat” dalam Gema Tanah Air (editor HB Jassin, 1948)
  • Ke Barat dari Rumah (bersama Mochtar Lubis & S. Tasrif, 1952)
  • India dari Dekat, 1954
  • Dapat Panggilan Nabi Ibrahim, 1959
  • Masalah-Masalah Modernisasi, 1965
  • Islam dan Anda, 1962
  • Raja Kecil (novel), 1967
  • Pergerakan Islam dan Kebangsaan Indonesia, 1971
  • Ihwal Jurnalistik, 1974
  • Kisah-kisah zaman Revolusi, 1975
  • Profil Wartawan Indonesia, 1977
  • Kisah-kisah Jakarta setelah Proklamasi, 1977
  • Jakarta menjelang Clash ke-I, 1978

Penutup

 

Itulah biodata Rosihan Anwar salah satu Tokoh Pers Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

sumber : id.wikipedia.org

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski