Biodata Titie Said Sadikun, Sastrawan Indonesia
Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Titie Said Sadikun seorang Sastrawan Indonesia. Penasaran ingin tahu tentang biodata Titie Said Sadikun, simak penjelasannya berikut ini.
Titie Said Sadikun adalah seoarang penulis senior sekaligus Ketua Badan Sensor Film Indonesia. Beliau merupakan Lulusan sarjana muda Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1959 , selain itu beliau pernah menjadi redaktur majalah Kartini dan memimpin majalah Famili.
Titie Said Sadikun lahir di Bojonegoro, pada tanggal 11 Juli 1935, tepatnya di Desa Kauman dan meninggal dunia pada tanggal 24 Oktober 2011, di RS Medistra Jakarta, karena penyakit stroke.
Cerpenis yang memiliki nama asli Sitti Rayya ini mulai dikenal banyak orang pada tahun 1960-an, bersamaan dengan pengarang wanita lainnya, seperti Titi Basion, dan M. Katoppo.
Hidup di keluarga yang gemar menulis, yakni ayahnya bernama Muhammad Said, seorang guru, tentara, dan penulis di zaman Belanda dan ibunya bernama Hastuti Suwanti, membuat Sitti Rayya juga suka menulis.
Sejak di SMP, Titie Said tertarik dengan sasatra. Sehingga, dia menulis puisi-puisi yang dimuat dalam majalah Brawijaya. Tak cukup puas menulis puisi, Titie juga menulis cerpen.
Titie Said Sadikun pernah kuliah di Universitas Indonesia dengan Fakutlas Sastra, Jurusan Pubakala.Tetapi, beliau tidak dapat menyelesaikan kuliahnya.
Dengan bekal ilmu yang dimilikinya, Beliau mengawali karirnya dalam dunia jurnalistik. Beliau pernah bekerja di majalah Hidup di Malang sebagai redaktur pada tahun 1957 hingga tahun 1959 dan di majalah Wanita pada tahun 195 hingga tahun 1960.
Bersama Drs. Lukman Umar, Titie mendirikan majalah Kartini dan menjabat sebagai pemimpin Redaksi. Pada tahun 2003-2006 dan 2006-2009, selama dua periode Titie Said juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Sensor Film (LSF). Selain itu beliau juga pernah menjadi anggota DPRD Bali.
Tokoh-tokoh yang digambarkan dalam karya-karya Titie Said Sadikun (cerita pendek) tidak terasa canggung dan orang-orang yang menegakkan keadilan, kebenaran, serta menjada martabat dan harga diri.
Dalam buku Cerita Pendek Indonesia, Ajip Rosidi mengungkapkan bahwa Titie merupakan seorang cerpenis yang sangat tampil melukiskan dan memotret panorama Indonesia.
Hal ini ternyata karena Titie Said Sadikun, berlatar belakang dari keluarga perintis Kemerdekaan. Selain itu, tulisannya pun dilandasi dengan latar belakan pendidkan dan pekerjaannya.
Dengan argumen kedua tokoh tersebut, akhirnya Titie dikukuhkan sebagai cerpenis wanita yang perlu diperhitungkan dalam kesusastraan Indonesia.
Beberapa Karya Titie Said Sadikun
- Kumpulan cerpen, Perjuangan dan Hati Perempuan (Nusantara,1962)
- Fatima (Alam Budaya, Jakarta, tahun 1981)
- Bayang-Bayang Kehidupan (Alam Budaya, Jakarta, tahun 1982)
- Langit Hitam di Atas Ambarawa (Media Guna, Jakarta, tahun 1983)
- Selamat Tinggal Jeanette (Alam Budaya, Jakarta, Tahun 1986)
- Reinkarnasi, Fatima, Ke Ujung Dunia, dan Prahara Cinta (2008).
Penutup
Itulah biodata Titie Said Sadikun seorang Sastrawan Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.
sumber : id.wikipedia.org