Mengenal Ciri dan Sejarah Bunga Teratai – Sobat Waca Berita, bunga teratai memiliki nama latin Nymphaea adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily, sedangkan di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo atau lotus.
Ciri Bunga Teratai
Nah Sobat Waca Berita, berikut ini adalah ciri dari bunga teratai secara umum:
Teratai tumbuh di permukaan air yang tenang.
Bunga dan daun teratai terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai, atau rawa.
Tangkai bunga teratai terdapat di tengah-tengah daun.
Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar, terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai.
Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Ukuran diameter bunga teratai berkisar antara 5 sampai 10 cm.
Bunga tersebut terdapat pada tangkai yang berasal dari perpanjangan dari rimpangnya.
Teratai memiliki banyak jenis, ada kurang lebih 50 spesies.
Seluruh spesies tersebut tumbuh di wilayah tropis hingga subtropis di seluruh dunia.
Walaupun teratai sangat identik dengan negara Jepang, Korea, dan beberapa negara di Asia lainnya, namun ternyata pada awalnya teratai itu berasal dari Mesir.
Hal ini karena dulunya teratai banyak ditemukan tumbuh di pinggiran sungai Nil.
Sejarah Bunga Teratai
Ada beberapa versi tentang sejarah bunga teratai.
Pertama ada yang mengatakan bunga teratai berkaitan dengan seorang raja bernama Raja Ranubanu.
Dahulu, di tepi gunung Semeru ada raja yang arif dan bijaksana serta perhatian kepada rakyatnya.
Raja itu bernama Raja Ranubanu.
Raja Ranubanu memiliki seorang putri yang amat cantik bernama Dewi Arum.
Sang putri memiliki kebiasaan mandi serta senang sekali bermain air.
Pada suatu hari, seluruh wilayah kerajaan tersebut terserang penyakit.
Penduduk banyak yang terserang penyakit itu hingga tidak sedikit yang meninggal.
Raja sedih dengan keadaan itu, sudah banyak tabib yang didatangkan namun tidak berhasil.
Di saat sang raja sudah pasrah, datanglah seorang laki-laki yang menghadap raja.
Laki-laki itu bercerita bahwa dia dapat isyarat bahwa penyakit itu bisa disembuhkan oleh sebuah bunga dan bunga itu tumbuh di tengah sebuah danau dan harus diambil sendiri oleh putri raja.
Rajapun terdiam seketika, setelah memikirkan nasib putrinya, akhirnya putri dipanggil oleh raja dan diperintahkan untuk pergi mengambil bunga tersebut.
Berangkatlah putri bersama punggawa kesayangannya.
Setelah menempuh perjalanan yang amat menegangkan akhirnya sampailah mereka di tempat yang dituju.
Melihat air danau yang sangat jernih dan segar, putri tidak dapat menahan hasratnya untuk berenang.
Akhirnya dia mandi sampai lupa waktu.
Raja dan rakyat setia menunggu kedatangan putri dan pengawalnya.
Karena terlalu lama menunggu tanpa ada kepastian kabar dari sang putri, raja akhirnya pergi menjemput putrinya dengan perasaaan bingung.
Sesampai di sana raja terkejut dan mengumpat “putri tidak selayaknya kamu menjadi anak raja! Lebih baik kamu menjadi penunggu danau ini”.
Akhirnya putri raja hilang dan saat itu juga muncullah bunga teratai yang indah.
Dengan perasaan menyesal, raja membawa pulang bunga itu, dan sembuhlah semua rakyatnya.
Versi Lain Ciri dan Sejarah Bunga Teratai
Versi lain sejarah bunga teratai berasal dari kepercayaan Agama Hindu.
Dalam cerita Agama Hindu, dewa Brahma dilahirkan di bunga teratai yang berasal dari pusar Dewa Wisnu.
Saat kelahiran Dewa Brahma pada bunga Teratai, Wajahnya sangat sempurna.
Berdasarkan kepercayaan, bunga teratai memiliki simbol sebagai keabadian, keberuntungan, dan Kekayaan.
Dalam kepercayaan Agama Budha, Bunga teratai merupakan lambang kelahiran Ilahi.
Menurut kepercayaan Buddha, bunga teratai yang mekar bisa dikatakan bahwa seseorang membuka hatinya dan memiliki batin yang sangat bersinar.
Pada zaman Mesir, bunga teratai merupakan bunga yang sangat penting.
Mereka mempercayai bahwa bunga teratai adalah simbol dari matahari.
Karena sifat dari bunga teratai pada saat malam menutupi dirinya dan saat fajar bunga teratai kembali membuka dirinya.
Pada awalnya, bunga teratai berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Padma.
Arti dari bunga teratai yang utama adalah Keindahan.
Bunga teratai juga memiliki akar yang tumbuh di dalam air yang melambangkan sebagai cara seseorang yang tinggal di dunia untuk mendapatkan kebebasan dan lahir kembali.
Dalam Agama Hindu, bunga teratai memiliki simbol yang lain seperti kesadaran yang terkait dari beberapa Dewa.
Dewa Krisna yang digambarkan sebagai Bunga Teratai.
Dewa-dewi yang berkaitan dengan bunga teratai termasuk Wisnu dan Saraswati.
Dalam budaya Buddha, bunga teratai sering digunakan sebagai hiasan, seperti gambar bunga teratai yang ada pada keramik serta juga dalam dokorasi bangunan.
Dalam Agama Buddha, bunga teratai adalah simbol dari keberuntungan dan juga sebagai yang paling penting dalam Iman.
Cerita lain menyebutkan bahwa bunga teratai berasal dari Mesir.
Pada zaman Mesir kuno, teratai dan lotus banyak tumbuh di pinggir Sungai Nil.
Nymphaea caerulea dan Nymphaea lotus adalah dua spesies yang berasal dari Mesir.
Bunga Nymphaea caerulea hanya berumur sehari, mekar di pagi hari dan tenggelam di bawah air di senja hari.
Bunga dari Nymphaea lotus mekar pada malam hari dan menguncup di pagi hari.
Peninggalan dari kedua jenis teratai asli Mesir ini ditemukan di makam Ramses II.
Teratai sudah sejak lama digunakan sebagai perangkat dalam upacara tradisional masyarakat Mesir kuno.
Setelah itu, teratai mulai tersebar dan dibawa ke Assyria atau kerajaan Asyur di daerah Mesopotamia, Irak.
Kemudian, teratai juga dibawa ke Yunani untuk digunakan sebagai persembahan bagi Nymphs atau Nimfa yang merupakan nama seorang perempuan cantic.
Sejak itulah, teratai mendapat julukan Nymphaea dalam bahasa latin.
Salah satu mangkuk yang memiliki corak atau desain bunga teratai ditemukan berasal dari Mesir pada abad ke-3 sebelum masehi.
Mangkuk tersebut dijajakan ke daerah Mediterania timur, khususnya ke pulau-pulau Anatolia dan Aegean (Asia Kecil).
Jenis-jenis yang berasal dari Mesir ini diantaranya adalah Nympheaea Lotus dan Nympheaea Caerulea.
Dan Nympheaea Caerulea merupakan jenis yang paling singkat umurnya, yaitu hanya satu hari saja.
Nympheaea Caerulea akan mekar pagi hari dan tenggelam ke dasar air pada malam harinya.
Sebaliknya varian Lotus, akan mekar malam dan kuncup pada pagi hari.
Lalu, teratai mulai menyebar ke daerah Tiongkok lewat pengaruh agama Buddha yang awalnya berasal dari India sejak zaman Dinasti Qin (221-206 SM).
Pada zaman Dinasti Tang (618-907 M), ajaran Buddha semakin berkembang dan terkenal.
Namun sebelum ada ajaran Buddha pun, teratai sudah jadi bagian dari masyarakat Tiongkok.
Demikian artikel tentang ciri dan sejarah bunga teratai, semoga bermanfaat!