Hormon Penguat Buah Jambu Air

Hormon Penguat Buah Jambu Air – Memiliki tanaman sehat, daunnya lebat dan bisa berbuah dengan maksimal tentunya menjadi salah satu impian Sobat Waca Berita, terutama penghobi tanaman budidaya buah. Salah satu syaratnya tentu tanaman buah yang sobat miliki harus dirawat dengan tata cara atau teknik yang baik dan dengan menggunakan bahan-bahan alami atau organik seperti dari media tanam, pupuk, hormon penguat dan penangkal hama. Hal tersebut tentu demi mendapatkan buah-buahan yang bagus dan segar.

Seperti pada umumnya merawat tanaman terutama tanaman buah jambu air, sobat harus memperhatikan betul setiap langkah yang dilakukan agar hasil yang didapat lebih maksimal. Mulai dari pemilihan bibit tanaman jambu air yang bagus, bagaimana mengolah media tanam yang cocok, memilih pupuk dan hormon penguat yang tepat, dan tidak lupa melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap serangan hama dan atau penyakit tanaman buah jambu air.

Pada tulisan kali ini Waca Berita akan memberikan informasi yang difokuskan pada hormon penguat buah jambu air. Tujuannya agar sobat bisa lebih memahami bagaimana merawat tanaman buah jambu air, terutama kaitannya dengan hormon penguat buah jambu air.

Mengenal Hormon Penguat Tanaman

Tanaman buah memiliki masa pertumbuhan yang berbeda-beda. Ada yang memerlukan waktu singkat, ada yang memerlukan waktu lebih lama untuk sampai berbuah seperti pada tanaman jambu air. Pada saat proses pertumbuhan inilah tanaman memerlukan banyak nutrisi yang didapat dari tanah, air dan hormon yang merangsang tanaman tumbuh dengan maksimal.

Baca Juga :  Biodata Adnan Kapau Gani

Hormon penguat tanaman ini yang bisa membantu sobat dalam pemenuhan nutrisi dan merangsang tanaman pada proses pertumbuhannya hingga bisa berbuah lebat.

Manfaat Hormon Penguat Tanaman Buah Jambu Air

Dalam membudidayakan tanaman terutama jenis tanaman buah, sobat bisa menggunakan hormon penguat tanaman. Penggunaan hormon penguat tanaman ini memiliki beberapa manfaat umum diantaranya:

  1. Menguatkan seluruh bagian tanaman
  2. Melancarkan proses pembuahan
  3. Melebatkan daun, bunga dan buah
  4. Mencegah rontoknya bunga atau buah tanaman

Yang perlu diperhatikan adalah pada saat pemberian pupuk atau hormon penguat tanaman, harus mengerti betul akan manfaat dan resikonya. Hormon yang diberikan harus tepat, agar tanaman tetap memiliki akar dan batang yang kuat, berdaun lebat, berbunga dan berbuah pada saatnya.

Hormon Penguat Buah Jambu Air Organik

Hormon penguat buah jambu air bisa sobat dapatkan di toko-toko pertanian, berupa pupuk hormon perangsang atau penguat sesuai fungsi masing-masing, tergantung dengan isi kandungannya. Namun sobat bisa membuat dan memberikan hormon penguat tanaman yang organik yang didapatkan dari bahan-bahan yang sederhana.

Sobat Waca Berita bisa mendapatkan hormon penguat tanaman yang orgaik dengan beberapa cara, antara lain:

Satu, Hormon penguat tanaman buah berbahan dasar sabut kelapa dan Krokot

Sabut kelapa mengandung unsur kalium yang besar, sehingga bisa menjadi alternatif sumber kalium organik untuk menggantikan pupuk KCl. Unsur hara seperti Ca, Mg, K, Na, dan P sesuai digunakan sebagai bahan pupuk organik. Sementara itu kandungan kimia yang terdapat dalam krokot diantaranya adalah KCl, KSO4 dan KNO3.

Pembuatannya pun cukup mudah, sobat bisa mencacah sabut kelapa, masukan ke dalam botol 1,5L, campur dengan krokot, lalu isi botol tersebut dengan air gula atau air tebu yang sebelumnya sudah dicampur dengan satu liter air dan satu tutup botol cairan EM4.

Baca Juga :  Biodata Abel Tasman Penemu Pulau Tasmania

Dua, hormon penguat tanaman buah berbahan dasar kulit pisang

Sobat bisa menyiapkan kulit buah pisang matang dipotong kecil – kecil lalu direndam dengan 1 liter air lalu masukkan dalam botol bekas air mineral volume 1,5 liter. Campur dengan EM4 dan tetes tebu atau larutan gula masing – masing sebanyak 1 tutup botol. Rendam selama 7 hari. Setelah itu dapat diaplikasikan dengan dosis minimal 2 tutup botol larutan dengan 1 liter air atau dosis maksimal 1 liter untuk 10 liter air

Tiga, hormon penguat tanaman buah berbahan air cucian beras

Sobat bisa mendapatkan pupuk tanaman organik cukup dengan mencampurkan 1 liter air cucian beras pertama dengan EM4 dan tetes tebu masing – masing sebanyak 1 tutup botol lalu difermentasi selama 1-2 minggu. Pupuk yang dibuat ini mengandung unsur hara dominan P & K, cocok untuk tanaman hias berbunga maupun tanaman buah / umbi yang sudah memasuki vase berbunga dan berbuah. Setiap satu liter pupuk organik cair dari air cucian beras harus dicampur dengan 5 – 10 liter air, boleh ditambah bila dirasa terlalu pekat.

Cara Menggunakan Hormon Penguat Buah Jambu Air

Pada prinsipnya penggunaan hormon penguat tanaman buah bisa dilakukan dengan cara disiram dan atau disemprot pada bagian tertentu sesuai kebutuhan.

Booster Buah Alami Baik Untuk Tanaman

Booster atau hormon buah alami baik untuk tanaman jika penggunaannya tepat sesuai dengan kondisi tanaman dan media tanamnya. Apabila digunakan dengan tepat, maka akan sangat membantu sobat dalam budidaya tanaman buah terutama buah jambu air.

Penutup

Demikian informasi tentang Hormon Penguat Buah Jambu Air, semoga Sobat Waca Berita bisa mengambil ilmu dan mempraktikannya agar tanaman buah yang sobat budidaya memiliki akar dan batang yang kuat, daun dan bunga yang lebat, serta buah yang lezat. Semoga bermanfaat.

Baca Juga :  Apa yang kamu rasakan setelah menyanyikan lagu ”Gugur Bunga” dan lagu “Ayam den Lapeh”Jawaban Buku Siswa Kelas 5 Tema 9 Halaman 16