Soal UP PGSD Teori Belajar PPG Dalam Jabatan

Soal UP PGSD Teori Belajar PPG Dalam Jabatan

Soal UP PGSD Teori Belajar PPG Daljab – Halo sob, kali ini waca berita akan membagikan contoh soal dan pembahasannya. Nah, kali kita akan bersama sama membahas Soal UP PGSD Teori Belajar PPG Dalam Jabatan. Soal- soal yang ada bisa kalian gunakan untuk belajar dalam menghadapi Ujian Pengetahuan yang dilaksanakan sebagai akhir dari Program PPG Dalam Jabatan. Soal soal ini sering muncul dalam Uji Pengetahuan yang sesuai dengan kisi-kisi. Langsung saja inilah beberapa Soal UP PGSD Teori Belajar PPG Dalam Jabatan.

Soal UP PGSD Teori Belajar Paket 1

Selama kegiatan pembelajaran Bu Anggun lebih menekankan pada keaktifan peserta didik, Critical Thingking , Menyusun konsep – konsep , serta memahami makna dari hal – hal yang dipelajari. Teori yang mendukung dari pemaparan di atas adalah . . .

a. Kognivistik = pengetahuan
b. Humanistic = memanusiakan manusia
c. Behavioristik = stimulus – respon
d. Konstruktivistik

Pembahasan:
Kognivistik = pengetahuan
Humanistic = memanusiakan manusia
Behavioristik = stimulus – respon

Pak Basir dalam memberikan materi unsur, senyawa dan campuran pada kegiatan pendahuluan memaparkan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan penjelasan terkait dengan instrumen penilaian kepada peserta didik dimana kelompok yang bagus akan mendapatkan reward sedangkan kelompok yang kurang akan diberikan punishment. Dalam hal ini Pak Basir menerapkan teori belajar . . .

a. Humanisme
b. Kognitivisme
c. Behaviorisme
d. Kostruktivisme

Pembahasan:
Behaviorisme stimulus – respon
Apabila stimulus memberikan akibat yang positif atau memberi reward maka respons terhadap stimulus tersebut akan diulangi pada kesempatan lain dimana stimulus yang sama timbul. Sebaliknya apabila respons memberikan akibat yang negatif (hukuman dan sebagainya) hubungan antara stimulus-respons tersebut akan dihindari pada kesempatan lain

Disajikan beberapa peristiwa yang di alami oleh peserta didik yaitu sebagai berikut :
– 1. Mampu memahami permasalahan
– 2. Mampu menceritakan sebuah kejadian
– 3. Mampu memecahkan masalah
– 4. Mampu membuat peraturan berdasarkan kejadian di atas
Menurut David A Kolb, fase pengalaman konkrit terdapat pada . . .

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

Pembahasan:
Ada 4 tahapan :
1. Pengalaman konkrit : pernah mengalami kejadian secara langsung ( belum memecahkan )
2. Pengamatan aktif dan reflektif : mampu memahami permasalahan dan atau akar masalahnya tetapi belum tau untuk solusinya )
3. Konseptualisasi : peserta didik sudah mampu menganalisa dan mampu memecahkan masalahnya
4. Experimentasi aktif : bisa untuk menerapkan atau mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari

Di dalam sebuah pembelajaran IPA terkait dengan tekanan hidrostatis, Bu Farisa menerapkan salah satu model pembelajaran dengan harapan peserta didik mampu :
1.) Berinteraksi
2.) Memecahkan masalah
3.) Mengintegrasikan diri
4.) Berkomunikasi
Dari keempat harapan tersebut, fase kognitif terjadi pada tahapan . . .

a. Berinteraksi
b. Memecahkan masalah
c. Mengintegrasikan diri
d. Berkomunikasi

Di tempat mengajar Bu Dessy , seluruh komponen pendidikannya memiliki tujuan yang sama yaitu peserta didik diharapkan menjadi manusia yang ideal, menjadi manusia yang dicita – citakan , dan menjadi manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri, dalam hal ini komponen pendidikan di tempat mengajar Bu Dessy menerapkan teori . . .

Baca Juga :  Biodata Camillo Golgi Penemu Metode Pengotoran Jaringan Saraf

A. Sibernetik
B. Behavioristik
C. humanistik
D. konstruktivisme

Pembahasan:
Sibernetik dunia maya
behavioristik stimulus respon
humanistik memanusiakan manusia
konstruktivisme membangun sebuah pengetahuan

Di dalam sebuah pembelajaran, Bu Erni berpendapat apabila seseorang memahami obyek – obyek atau dunianya melalui gambar – gambar dan visualisasi verbal dengan kata lain peserta didik belajar melalui bentuk perumpamaan atau perbandingan, hal ini merupakan tahapan dari . . .

a. intuitif
b. ikonik
c. simbolik
d. enaktif

Pembahasan
Bruner membagi tingkat kognitif menjadi 3 yaitu :
1. enaktif : peserta didik memahami lingkungan melalui motorik ( sentuhan )
2. ikonik : peserta didik memahami dengan gambar / simbol / objek lain
3. simbolik : peserta didik sudah bisa mengetahui pengetahuan kognitif, sudah punya ide / gagasan dituangkan dalam bentuk simbol Bahasa, logika, atau matematika.

Bu Wahyu adalah salah satu guru di sekolah X, dalam pembelajarannya kali ini Bu Wahyu lebih mengedepankan agar peserta didik lebih memahami lingkungannya dengan menggunakan pengetahuan motoriknya, misalnya dengan sentuhan, gigitan ataupun pegangan kepada benda – benda yang nyata atau konkrit. Dalam hal ini Bu Wahyu menerapkan konsep kognitivisme oleh Bruner pada tahapan . . .

a. Enaktif
b. Intuitif
c. Ikonik
d. Simbolik

Sebelum pembelajaran, Bu Fida mengajak siswanya untuk berdoa terlebih dahulu, memeriksa kehadiran siswa, dan menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menerima materi pelajaran. Pada awal pembelajaran Bu Fida menayangkan sebuah video untuk menarik perhatian, kemudian Bu Fida memberikan Latihan – Latihan soal. Berdasarkan pemaparan di atas, Bu Fida menerapkan teori belajar behavioristik aliran . . .

a. Kognitif sosial Bandura
b. Pengkondisian operan Skinner
c. Koneksionisme Throndike
d. Pengkondisian Pavlov

Ada beberapa persyaratan – persyaratan pada Teori Behavioristik Throndike :
1. Hukum kesiapan, hukum kesiapan (Law of Readness) Implikasi dari hukum ini adalah keberhasilan belajar seseorang sangat tergantung dari ada tidaknya kesiapan.
2. Hukum latihan, hukum latihan (Law of Exercise) hubungan stimulus dan respons akan semakin kuat manakalah terus-menerus dilatih atau diulang, sebaliknya hubungan stimulus respons akan semakin lemah manakala tidak pernah diulang, maka akan semakin dikuasailah pelajaran tersebut.
3. hukum efek (law of effect), Apabila respons yang diberikan seseorang mendatangkan kesenangan, maka respons tersebut akan dipertahankan atau diulang, sebaliknya, apabila respons yang diberikan mendatangkan atau diikuti oleh akibat tidak yang tidak mengenakkan, maka respons tersebut akan dihentikan dan tidak akan diulangi lagi.
4. hukum sikap (law of attitude) Koneksi antara kesan panca indera dengan kecenderungan bertindak dapat menguat dan melemah tergantung pada “buah” hasil perbuatan yang pernah dilakukan (Rahyubi, 2012)

Perhatikan Langkah – langkah pembelajaran yang dilakukan oleh Bu Khilya sebagai berikut :
1.) Menetapkan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik
2.) Menggunakan reinforcement positif secara sistematis pada saat respon peserta didik muncul
3.) Selalu mengadakan kuis atau tes untuk mengetahui pengetahuan yang sudah dipelajari oleh peserta didik
4.) Selalu mengadakan remidial untuk peserta didik yang belum tuntas

Berdasarkan pemaparan diatas, Bu Khilya menerapkan teori belajar . . .

Baca Juga :  Soal UKMPPG PGSD Kepribadian PPG Dalam Jabatan

a. Humanistic
b. Konstruktivistik
c. Kognitivistik
d. Behavioristik

Pembahasan:
Humanistic : memanusiakan manusia
Konstruktivistik : membangun pengetahuan
Kognitivistik : pengetahuan
Behavioristik, Beberapa konsep yang berhubungan dengan operant conditioning yang merupakan pengembangan lebih lanjut koneksionisme
1. Penguatan positif (positeve reinforcement), ialah penguatan yang menimbulkan kemungkinan untuk
bertambah tingkah laku.
2. Penguatan negatif (negatif reinforcement), ialah penguatan yang menimbulkan perasaan menyakitkan atau yang
menimbulkan keadaan tidak menyenangkan atau tidak mengenakan perasaan sehingga dapat mengurangi
terjadinya sesuatu tingkah laku.
3. Hukuman (Punishment), respons yang diberi konsekuensi yang tidak menyenangkan atau menyakitkan akan
membuat seseorang tertekan.

Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus ) dan balasan dari siswa ( response ) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond ) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya ( law of exercise ). Teori belajar yang dimaksud adalah . . .

a. Behaviorisme
b. Humanistic
c. Sibernetic
d. Konstruktivisme

Soal UP PGSD Teori Belajar Paket 2

Di dalam proses pembelajaran , para siswa dihadapkan dengan situasi dimana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan ( hipotesis ), mencoba – coba ( trial and error ) , mencari dan menemukan keteraturan ( pola ) , menggeneralisasi atau Menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar . . .

a. Sibernetik
b. Humanistic
c. Behaviorisme
d. Konstruktivisme

Pada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar . .

a. Sibernetik
b. Konstruktivisme
c. Behaviorisme
d. Kognitivisme

Melati dalah anak yang selalu bersemangat di kelas, ia selalu berusaha menjawab pertanyaan – pertanyaan yang dilontarkan guru. Guru memberikan tepuk tangan untuk menghargai usaha Melati dan terkadang memberi acungan jempol pada saat Melati menjawab pertanyaan dengan benar. Maka yang dilakukan oleh guru tersebut menganut teori dari . . .

a. Ausubel
b. Piaget
c. Bruner
d. Skinner

Pembahasan
Ausubel : belajar bermakna
Piaget : kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak
Bruner ( teori belajar matematika : enaktif, simbolik, ikonik
Skinner (1904‐1990) menganggap reward dan reinrforcement merupakan faktor penting dalam belajar. Pada teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning.

Pada pembelajaran Matematika, siswa diminta menemukan sifat – sifat persegi Panjang oleh gurunya. Siswa tersebut dapat menemukan sendiri sifat – sifat bujur sangkar karena pada pembelajaran sebelumnya sudah belajar mengenai bangun datar. Menurut Ausubel, hal ini menunjukkan . . .

a. Belajar dengan penemuan yang bermakna
b. Belajar dengan penemuan tidak bermakna
c. Belajar menerima yang bermakna
d. Belajar menerima yang tidak bermakna

Pembahasan: Menurut Ausubel, pada tahap pertama belajar, informasi dapat dikomunikasikan kepada siswa dalam bentuk belajar penerimaan dengan menyajikan informasi dalam bentuk final atau mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri materi yang akan diajarkan. Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi  tersebut pada pengetahuan yang telah dimilikinya, dalam hal ini terjadi proses belajar bermakna

Baca Juga :  Latihan Soal Kompetensi Pedagogik Preetest PPG 2022

Saat Edo mengajukan pertanyaan kepada guru. Dari siti, guru kemudian memberikan pujian kepada Edo. Karena diberi pujian, membuat Edo lebih terus meningkatkan kemampuan untuk mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang baik lagi kedepannya. Maka hal tersebut sejalan dengan teori . . .

a. Behavioristik
b. Kognitif
c. Humanistic
d. Konstruktivistik
e. Sibernetic

Menurut Piaget yang seharusnya dilakukan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut, kecuali . . .

a. Mengajar dengan Bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak
b. Membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik – baiknya
c. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing
d. Anak – anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan berdiskusi dengan teman – temannya
e. Menghadapkan anak pada situasi yang membingungkan atau suatu masalah

Apabila dalam proses belajar peserta didik melakukan sesuatu sampai dengan mendapatkan respon yang tepat dan sesuai dengan apa yang diinginkan serta menghilangkannya apabila dirasakan tidak sesuai, hal ini merupakan prinsip belajar dari ….

A. Conditioning
B. Trial and error
C. Shaping
D. Konseptualisasi
E. Stimulus respon

Pembahasan:
Ciri‐ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu: adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, ada eliminasi terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi‐reaksi mencapai tujuan

Pada tahap konseptualisasi, kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik adalah…..

A. Mampu memecahkan masalah
B. Mampu membuat peraturan
C. Mampu memahami sebuah kejadian
D. Mampu mengalami sebuah kejadian
E. Mampu memahami permasalahan

Menurut Kolb, (Irawan, 1996: dalam Rianto, 1999/2000) belajar dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu pengalaman konkret, pengalaman kreatif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif. konseptualisasi adalah tahap dimana seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya.

Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….

A. Kemampuan berkomunikasi
B. Kemampuan untuk memecahkan masalah
C. Kemampuan berinteraksi
D. Kemampuan untuk mengintegrasikan diri
E. Kemampuan mengemukakan pendapat

Contoh penerapan teori behavioristik yang dapat dilakukan oleh guru dalam praktik pembelajaran adalah….

A. Membimbing siswa dalam memperoleh pengetahuan baru
B. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka mengekspresikan gagasannya
C. Memberikan stimulus kepada peserta didik berupa penataan lingkungan belajar
D. Memahami tahap-tahap perkembangan peserta didik dan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tahap tersebut
E. Memberikan penjelasan pengetahuan baru

Nah, sobat waca berita, itulah Soal UP PGSD Teori Belajar PPG Dalam Jabatan yang bisa kalian gunakan sebagai bahan belajar dalam menghadapi Uji Pengetahuan PPG Dalam Jabatan. Semoga bermanfaat!

You May Also Like

About the Author: Afnan Rafiski