Darmanto Jatman

Biodata Darmanto Jatman

Biodata Darmanto Jatman

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Darmanto Jatman. Penasaran ingin tahu tentang biodata Darmanto Jatman simak penjelasannya berikut ini.

Darmanto Jatman

Darmanto Jatman atau yang mempunyai nama kecil Soedarmanto juga dikenal dengan nama Darmanto Jt. Sedangkan nama panggilan akrabnya adalah Toto.

Darmanto Jatman dikenal sebagai seorang penyair dan budayawan, Darmanto juga pernah mengajar dan menjadi pendiri program studi psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (UNDIP).

Beliau mengajar mata kuliah Psikologi Sosial. Ia menjadi guru besar pertama dari fakultas tersebut. Ia menorehkan sejumlah gagasan antara lain soal pentingnya peran keluarga dalam perkembangan kejiwaan seseorang.

Darmanto lahir di Jakarta, pada tanggal 16 Agustus 1942, dari kalangan keluarga Kristen Jawa asal Yogyakarta. Beliau adalah anak lelaki tertua dari enam orang bersaudara dari pasangan Lasinem dan Jatman. Darmanto menikah dengan Sri Maryati, pada Februari 1970.

Darmanto memulai pendidikannya dengan mengenayam pendidikan di sekolah dasar di Klitren Lor, Yogyakarta dan sekolah minggu di gereja dekat tempat tinggalnya.

Setelah lulus dari dari SMA III B Padmanaba, bagian Ilmu Pasti Alam, Yogyakarta, kemudian Darmanto segera melanjutkan pendidikannya ke Falkutas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tamat pada tahun 1968.

Lalu ia melanjutkan studinya tentang Basic Humanities di East West Center Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat pada tahun 1972 hingga tahun 1973.

Darmanto juga mempelajari bidang Development Planing untuk menambah wawasan keilmuan pada program diploma University College London, Inggris pada tahun 1977 hingga tahun 1978

Beliau berhasil meraih gelar sarjana utama (S-2) dari Progam Pascasarjana Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1985.

Baca Juga :  Biodata Sitor Situmorang, Sastrawan dan Wartawan asal Indonesia

Setelah meraih gelar kesarjanaan , Darmanto kemudian mendapat pekerjaan sebagai staf pengajar (dosen) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Selain itu, Darmanto juga pernah mengajar di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta, lalu mendirikan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Sugiyapranoto, Semarang pada tahun 1984, Progam Studi Psikologi, bagian dari FISIP Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun1996.

Tidak cukup sampai disitu, beliau juga aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi, terutama di Semarang dan kota-kota lain di Jawa Tengah.

Darmanto layak disebut sebagai seorang penyair dengan segudang puisi dan jugs segudang prestasi. Jumlah puisinya ratusan dan tersebar dalam berbagai media masa dan penerbitan.

Kegiatan lain yang dilakukan Darmanto adalah menjadi Kepala Pusat Lembaga Penelitian Sosial Budaya Universitas Diponegoro, Semarang pada tahu 1990 hingga tahun 1996.

Sebagai penggiat masalah perdamaian, pluralisme, dan multikulturalisme di tengah kehidupan masyarakat madani, fasilitator bagi LSM-LSM, seperti LIMPAD, Forum Salatiga, dan Persepsi, serta menjadi konsultan dan fasilitator pengembangan sumber daya manusia di kota Semarang khususnya, Jawa Tengah.

Selain itu, Darmanto pernah ditunjuk oleh Prof. Dr. Muladi, S.H. menjadi Ketua Jurusan Psikologi di Universitas Diponegoro pada tahun 1995 hingga tahun 2002.

Pada tahun 1980-an Darmanto diundang untuk membacakan puisi-puisinya di forum-forum internasional, antara lain Festival Puisi Adelaide, Autralia pada tahun 1980 dan International Poetry Reading di Rotterdam, Negeri Belanda pada tahun 1983.

Puisi-puisi yang ditulis untuk kedua kegiatan itu kemudian dibukukan oleh Darmanto menjadi Ki Blakasuta Bla Bla. Setelah itu, ia terus bergolak menciptakan sejarah pembuatan puisi nyleneh dan glenyengan menghadirkan buku Karto Iyo Bilang Mboten.

Dalam menulis puisi, Darmanto Jatman juga kerap bereksperimen dengan memasukan kosakata bahasa Jawa, Inggris, sedikit Belanda, dan Prancis, sehingga ia di beri julukan sebagai penyair multilingualis.

Baca Juga :  Jenis Alpukat Populer di Indonesia

Kesukaannya bermain-main dengan kata-kata tersebut, supaya terkesan adanya kepadatan makna dalam sajaknya. Dengan menggunakan kosakata daerah, makna kata itu dapat mudah sampai kepada pembaca. Walaupun tentu saja, kosakata itu harus dimaknai dengan bahasa daerah.

Wafat

Darmanto Jatman meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi, pada Sabtu 13 Januari 2018. Darmanto meninggal di usia 75 tahun akibat penyakit kanker kandung kemih.

Penghargaan 

  •  Piagam Kepala Pusat Bahasa Depdiknas untuk Penulisan Karya Sastra di bidang puisi (2002)
  • SEA Write Award (2002)
  • Satyalencana Karya Satya (2002)
  • Anugerah Satyalencana Kebudayaan 2010 dari pemerintah RI atas jasanya dalam melestarikan dan memajukan budaya Indonesia melalui perannya sebagai budayawan dan filososfi

Beberapa Karya Darmanto Jatman

Kumpulan Puisi

  • Sajak-sajak Putih (bersama MD + Dharmadji Sosropuro, 1968)
  • Ungu (bersama A. Makmur Makka, 1968)
  • Bangsat (1975)
  • Sang Darmanto (1975)
  • Arjuna in Meditation (bersama Sutardji Calzoum Bachri dan Abdul Hadi W.M., 1976)
  • Ki Blakasuta Bla Bla (1980)
  • Karta Iya Bilang Mboten (1981)

Esai

  • Sastra, Psikologi, dan Masyarakat (1985)
  • Sekitar Masalah Kebudayaan (1986)
  • Komunikasi Manusia (1994)
  • Salah Tingkah Orang Indonesia (1995)
  • Perilaku Kelas Menengah Indonesia (1996)
  • Psikologi Jawa (Bentang Budaya, 1997)

Penutup

Itulah biodata Darmanto Jatman. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

 

 

,