hidroponik bertingkat (pexels)
hidroponik bertingkat

Hidroponik Bertingkat, Cara Menanam dengan Hasil Berlipat

Hidroponik Bertingkat, Cara Menanam dengan Hasil Berlipat – Sobat Waca Berita, siapa yang ingin punya kebun sayur sendiri meski di lahan yang sempit? Ya tentu saja sebagian besar orang mendambakan memiliki kebun dengan ditanami aneka sayur. Selain untuk mengurangi pengeluaran uang belanja, menanam sayur di kebun sendiri menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang yang menyenangkan dan menyehatkan.

Namun kebanyakan yang ingin menanam sayur pada media tanam berupa tanah di kebun sendiri tidak didukung dengan ketersediaan lahan yang cukup. Apalagi jika Sobat bermukim di areal perkotaan yang hanya memiliki sedikit halaman kosong di depan atau belakang rumah.

Lalu bagaimana agar bisa tetap menanam tanpa memerlukan lahan yang luas atau bahkan bisa menanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya? Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menanam sayur dengan sistem hidroponik. Apa itu sistem hidroponik? Bagaimana Caranya? Simak ulasan Waca Berita kali ini.

Apa itu Hidroponik?

Dilansir dari Wikipedia, hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.

Beberapa jenis nutrisi yang dipakai untuk tanaman yang ditanam secara hidroponik adalah seperti menggunakan pupuk yang berasal dari hewani atau menggunakan pupuk kimia seperti urea yang telah dilarutkan.

Dengan menggunakan sistem hidroponik, Sobat bisa menanam beberapa macam sayur seperti pok choy, tomat, timun, selada air hingga cabai. Tanaman yang ditanam dengan sistem hidroponik terbukti memerlukan lebih sedikit air daripada ketika ditanam pada tanah sebagai media tanamnya.

Baca Juga :  Harga Emas Hari Senin 28 November 2022

Sistem hidroponik pertama kali dicoba pada tahun 1699 dan terus disempurnakan hingga saat ini. Teknik atau sistem hidroponik menjadi populer karena kemudahan dan efisiensinya dalam menggunakan lahan yang ada. Kamu bisa menggunakan lahan yang ada.

Sistem Hidroponik Bertingkat

Menanam dengan hidroponik memang sangat memudahkan, tapi kamu perlu tahu nih ada beberapa macam sistem hidroponik yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhanmu. Salah satu yang paling digemari adalah Sistem hidroponik bertingkat.

Umumnya menanam dengan media tanam berupa tanah atau dengan hidroponik hanya menggunakan satu lapis lahan, artinya membutuhkan tempat yang lumayan lebar. Hal tersebut tentu saja belum bisa memberikan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu diciptakan sistem hidroponik bertingkat.

Sistem hidroponik bertingkat sama dengan sistem hidroponik pada umumnya, hanya saja disusun dengan struktur bertingkat. Permisalan, Sobat menanam sayuran pada lahan seluas 3x1m persegi hanya dapat menanam sekitar 30 tanaman. Dengan sistem bertingkat maka kamu bisa menanam 100-120 tanaman sekali waktu. Luar biasa bukan?

Pada dasarnya, prinsip kerja sistem hidroponik bertingkat ini sama dengan prinsip kerja hidroponik biasa. Hanya saja, pipa-pipa sebagai ruang tumbuh tanaman disusun dengan bertingkat. Karena struktur yang bertingkat ini, maka pada umumnya nutrisi akan dialirkan dari posisi yang paling atas. Lalu nutrisi akan mengalir mengikuti kontur dengan bantuan gaya gravitasi.

Beberapa macam sistem hidroponik bertingkat

Ada beberapa sistem hidroponik yang umum dikembangkan di Indonesia, antara lain hidroponik dft bertingkat dan hidroponik nft bertingkat.

Hidroponik DFT Bertingkat

Deep Flow Technique (DFT) merupakan salah satu sistem hidroponik dimana akar tanaman diletakkan dalam lapisan air dengan ketinggian 3 – 4 cm. Air tersebut tersirkulasi karena adanya dorongan dari pompa dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Beberapa model hidroponik DFT bertingkat yang sudah dikembangkan diantaranya adalah model meja, model piramida, dan model anak tangga.

Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini Senin 24 Oktober 2022

Kelebihan hidroponik DFT antara lain nutrisi dan unsur hara yang lebih terjamin, perawatan mudah, tanamannya memiliki umur panen lebih cepat, dan tentu saja hasil panen dapat lebih seragam.

Kekurangan DFT adalah pada resiko tanaman yang mudah busuk karena saking banyaknya air yang dipakai. Selain itu jika ada virus, hama, jamur atau penyakit akan lebih mudah tersebar.

Hidroponik NFT Bertingkat

Nutrient Film Technique atau NFT, merupakan sistem sejuta umat hidroponik. NFT dianggap sistem yang paling cocok untuk skala industri karena beberapa keunggulan dibandingkan sistem lain.

Sistem NFT merupakan cara budidaya tanaman dengan akar tanaman yang tumbuh pada lapisan nutrisi dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Pada umumnya, sistem NFT dilakukan pada greenhouse dengan bedeng sebagai tempat tumbuh tanaman. Bedeng menjadi bagian penting dari NFT karena terjadi sebaran suhu di dalamnya, di mana akumulasi panas berpindah dari suhu greenhouse melalui konduksi, konveksi dan radiasi.

Prinsip dasar dari cara kerja NFT adalah air dan nutrisi digunakan berulang-ulang setelah melewati tanaman, sehingga dengan cara ini air dan nutrisi menjadi lebih hemat. Sudah banyak sekali petani berskala rumahan dan skala industri yang menggunakan NFT karena hemat, efisien dan praktis.

Keunggulan sistem NFT adalah tanaman lebih cepat tumbuh dengan maksimal. Aliran air yang sangat tipis membuat NFT tidak memerlukan banyak nutrisi. Selain itu pemeliharaan rak bertingkat NFT lebih mudah.

Sementara itu kekurangan sistem NFT utamanya adalah sangat bergantung pada listrik, karena sistem ini menggunakan pompa yang tidak boleh padam. Selain itu penyebaran penyakit juga cepat, dan biaya instalasi yang lumayan mahal.

Baca Juga :  6 Manfaat Vertikultur, Kamu Perlu Tahu Nih!

Bagaimana Penerapan Sistem Hidroponik Bertingkat?

Pada dasarnya, prinsip kerja sistem hidroponik bertingkat ini sama dengan prinsip kerja hidroponik biasa.
Hanya saja, pipa-pipa sebagai ruang tumbuh tanaman disusun dengan bertingkat. Karena struktur yang
bertingkat ini, maka pada umumnya nutrisi akan dialirkan dari posisi yang paling atas. Lalu nutrisi akan
mengalir mengikuti kontur dengan bantuan gaya gravitasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penerapan sistem hidroponik bertingkat adalah sebagai berikut :

Kemiringan

Dalam sistem hidroponik bertingkat, kemiringan struktur wajib diperhatikan. Air yang mengalir tidak boleh terlalu cepat dan tidak boleh terlalu lambat.

Ruang tumbuh akar tanaman

Kamu harus memberi ruang tumbuh yang optimal untuk akar tanaman agar tumbuh dengan maksimal.

Ketersediaan Nutrisi

Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman pada sistem hidroponik bertingkat harus kamu perhatikan betul ya, Sob. Kamu harus mengontrol kebutuhan nutrisi tanaman setiap hari.

Hidroponik Bertingkat, Cara Menanam dengan Hasil Berlipat: Penutup

Bagaimana? Sudah siap untuk menanam sayur pada lahan sempit menggunakan sistem hidroponik, Sob? Tentu saja jika mengharapkan hasil panen yang melimpah, kamu harus mencoba sistem ini, ya!
Begitulah informasi tentang hidroponik bertingkat, semoga bermanfaat!

tekken 3 game

Free fire for pc

Baixar Ativador Window 7

Ativador Windows 10