Kasman Singodimedjo

Biodata Kasman Singodimedjo, Pahlawan Nasional

Biodata Kasman Singodimedjo, Pahlawan Nasional

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Kasman Singodimedjo seorang Pahlawan Nasional. Penasaran ingin tahu tentang biodata Kasman Singodimedjo, simak penjelasannya berikut ini.

 

Kasman Singodimedjo

 

Mr. Kasman Singodimedjo adalah Jaksa Agung Indonesia periode 1945-1946 dan juga mantan Menteri Muda Kehakiman pada Kabinet Amir Sjarifuddin II. Selain itu ia juga adalah Ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang menjadi cikal bakal dari DPR.

Kasman Singodimedjo kelahiran Kalirejo Purworejo Jawa Tengah pada tanggal 25 Februari 1908. Beliau merupakan putra dari H. Singomedja, seorang polisi pamong praja di Lampung Tengah.

Kasman Singodimedjo mengenyam pendidikan pertamanya di sekolah desa di Purworejo. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Holland Indische School (HIS) di Kwitang, Jakarta.

Tamatdari HIS, Kasman melanjutkan sekolah ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Magelang. Selesai dari MULO, Kasman sempat masuk STOVIA atau sekolah dokter di Jakarta.

Saat Kasman Singodimedjo bersekolah di STOVIA inilah Kasman mulai aktif dalam organisasi, seperti Jong Java. Bersama dengan Syamsuridjal, Ki Musa al-Mahfudz, dan Suhodo, Kasman mendirikan Jong Islamieten Bond (JIB) pada tahun 1925.

Jong Islamieten Bond (JIB)adalah organisasi pemuda berasas Islam. Kasman menjabat sebagai ketua pada periode tahun 1930 -1935. Tetapi, Kasman tidak menyelesaikan sekolahnya di STOVIA, ia beralih ke Recht Hoge School (Sekolah Tinggi Hukum) Jakarta sampai selesai.

Kiprah Kasman Singodimedjo

Selain tergabung dalam Jong Islamieten Bond (JIB) , Kasman Singodimedjo juga mengambil peran dalam penerbitan media cetak organisasinya, Het Licht.

Baca Juga :  Biodata Lise Meitner Penemu Protaktinium

Dalam Het Licht ini dimuat beberapa tujuan Jong Islamieten Bond (JIB), yaitu mempererat hubungan golongan terpelajar dengan rakyat.

Jong Islamieten Bond (JIB)  juga ikut turut serta dalam Kongres Pemuda II yang kemudian mencetus Sumpah Pemuda pada tahun 1928.

Kemudian setelah kemerdekaan, Kasman dipilih oleh Presiden Soekarno untuk menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Beliau juga sempat merangkap sebagai Ketua Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan ketua KNIP, sebuah lembaga parlemen sementara.

Pada tanggal 5 Oktober 1945, Kasman Singodimedjo berhenti menjadi ketua BKR, karena BKR telah berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Kasman Singodimedjo juga berhenti dari posisinya sebagai ketua KNIP karena digantikan oleh Sutan Sjahrir pada tanggal 16 Oktober 1945.

Kemudian, Kasman pun menjabat sebagai Jaksa Agung.  Pada awal tahun sekitar 1950-an, Kasman pun bergabung dan mulai aktif dalam Partai Masyumi.

Dalam partai tersebut Kasman menjabat sebagai anggota konstituante wakil Masyumi. Ditahun yang sama, Masyumi menghadapi masalah yang pelik.

Anggotanya terlibat dalam PRRI/Permesta. Pada awal 1960-an Partai Masyumi menjadi partai terlarang. Kasman Singodimedjo juga sempat ditangkap pada bulan November 1963 atas tuduhan upaya membunuh presiden. Meskipun tuduhan tersebut tidaklah terbukti, Kasman bertahan di dalam jeruji sel sampai tahun 1966.

Peran dalam PPKI

Setelah Kasman Singodimedjo ditunjuk menjadi anggota PPKI, beliau memiliki peran yang begitu penting di dalamnya.

Saat itu terjadi sebuah masalah terkait perbedaan pendapat kelompok nasionalis dan kelompok pemeluk Islam terkait dasar perumusan negara.

Kasman Singodimedjo pun berusaha meyakinkan Ki Bagus Hadikusumo, ketua Muhammadiyah, untuk melepas tujuh kata dalam Piagam Jakarta.

Tujuh kata tersebut muncul pada sila pertama di mana ditekankan bahwa mewajibkan pemeluk Islam untuk menjalankan syariat Islam.

Baca Juga :  Biodata Ludwig Wittgenstein, Filsafat Bahasa

Upaya yang dilakukan Kasman dalam membujuk Hadikusumo tersebut berhasil. Kasman juga meyakinkan Ki Bagus Hadikusumo bahwa kelompok Islam akan memperoleh kembali tujuh kata tersebut dalam sidang parlemen enam bulan mendatang. Ki Bagus pun bersedia mengalah dan menghapus tujuh kata tersebut.

Wafat

Kasman Singodimedjo wafat di Jakarta, pada tanggal 25 Oktober 1982 pada umur 78 tahun. Atas jasa-jasanya oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 6 November 2018 menganugerahi Beliau gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Kepres RI No. 123/TK/ Tahun 2018.

Penutup

Itulah biodata Kasman Singodimedjo seorang Pahlawan Nasional. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

Sumber : www.kompas.com