Halim HD

Biodata Halim HD

Biodata Halim HD

Hai sobat biodata, kali ini kami akan bagikan biodata Halim HD . Penasaran ingin tahu tentang biodata Halim HD, simak penjelasannya berikut ini.

Halim HD

Halim HD atau yang mempunyai nama asli Liem Goan Lay merupakan seorang networker kebudayaan asal  Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 25 juni 1951, di Serang, Banten, namun dibesarkan di Surakarta, Jawa Tengah.

Sejak masih kecil, Halim HD sudah mengakrabi bacaan-bacaan yang membawanya menjadi seorang penulis, kritikus sastra, dan kebudayaan di berbagai jurnal dan media massa.

Beliau telah membangun jaringan kebudayaan di berbagai kota di Indonesia dan manca negara. Halim HD juga tercatat pernah menjadi pembicara dalam Konferensi Studi Indonesia-Asia di Melbourne, Australia pada tahun 1998.

Halim HD adalah putera dari pasangan Kun Oo Nie dan Lim Cing Siang, pedagang sekaligus petani. Halim sudah mencintai seni sejak kecil.

Meski sudah dipercayai oleh ayahnya untuk mengelola sebuah gudang saat masihmengenyam pendidikan di sekolah rakyat, tetapi Halim kerap terlibat pada pementasan drama sejak duduk di kelas empat sekolah rakyat.

Nama Halim Hardja atau yang biasa di singkat Halim HD di dapatnya pada saat ia masih di SMP, tidak lama setelah Presiden Soeharto mencanangkan program pembauran yang memaksa nama-nama asli Tionghoa dihilangkan.

Di dunia teater, Halim lebih terlibat sebagai penata produksi dan sutradara. Kegiatan ini beliau lakukan pula di rumah.

Halim mengatur latihan dan pementasan Gelora Cening, nama kelompok gambang kromong milik kakaknya hingga saat ini.

Banyaknya bacaan di perpustakaan pribadi milik keluarga Lim Cing Siang membuatnya menjadi gemar membaca sejak masih anak-anak.

Bahkan karena terinspirasi oleh novel Agatha Christie dan buku-buku filsafat, Hilman sempat tertarik menjadi detektif atau filsuf.

Baca Juga :  Link Download Logo HUT ke 77 Indonesia Tahun 2022 PNG

Sampai pada akhirnya beliau melanjutkan belajar di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1972, tetapi kemudian ia keluar pada tahun 1977.

Latar belakang pendidikannya tersebut membuat Halim semakin berbeda dari orang keturunan Cina pada umumnya, yang cenderung menggeluti dunia bisnis.

Ia bahkan kurang setuju terhadap cara mengekspresikan budaya Cina hanya dengan menonjolkan barongsai dan liong.

Halim beranggapan, warga keturunan Cina juga dapat berperan tidak hanya di dunia ekonomi, tetapi juga di bidang sosial dan budaya. Meskipun kehidupannya di dunia seni bukanlah tujuannya sejak awal, ia mantap menjalaninya.

Dorongan inilah yang memberinya kekuatan mengayuh sepeda sepanjang 30-an kilometer dari Yogyakarta ke Parangtritis demi melihat acara Kaum Urakan untuk melihat aksi W.S. Rendra dan Arief Budiman yang dikenalnya lewat majalah Horison.

Pada tahun 1980-an, Halim sering menyambangi Ariel Heryanto dan Arief Budiman di Salatiga untuk berbagi pengalaman. Pada waktu itu Halim aktif mengorganisasikan sebuah koperasi untuk buruh.

Bersama Arief Budiman dan Ariel Heryanto, Halim menyelenggarakan sarasehan kesenian bertajuk Sastra Kontekstual di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), pada Oktober 1984.

Acara ini, sebelumnya memunculkan tentangan dari Akademi Seni Karawitan Indonesia yang khawatir jika dua tokoh itu hadir, mengingat saat itu Orde Baru sedang mengincar Arief Budiman dan Ariel Heryanto. Akhirnya, Murtidjono sebagai pemimpin TBJT memindahkan sarasehan di Monumen Pers.

Halim sendiri sering menjadi incaran aparat. Banyak surat untuk dirinya yang tidak sampai ke rumahnya, atau mampir dulu di kantor sejumlah instansi.

Beliau sering dipanggil dan diinterogasi. Namun, rintangan dari aparat tidak mengendurkan aktivitasnya di dunia seni. Halim terus mengembara tak hanya sekadar menonton pertunjukan, ia juga kerap ikut memprovokasi kawan-kawannya agar bersemangat melakukan kegiatan seni.

Baca Juga :  Jawaban Bacaan Mengenal Tari Pendet dari Bali

Bersama Linus Suryadi AG dan Slamet Riyadhi, Halim menjadi editor Antologi Bulaksumur-Malioboro pada tahun 1975.

Bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan Philippines Educational Theater Association (PETA), ia juga mengorganisasikan workshop teater dan sastra untuk masyarakat pedesaan di berbagai kota di Jawa pada tahun 1983 hingga tahun 1988.

Tak hanya itu, Universitas Michigan, Amerika Serikat pernah mengundangnya sebagai dosen tamu pada (1989-1992). Pengalaman lain di antaranya menjadi asisten riset Benedict Anderson, Indonesianis dari Cornell University, pembicara dalam acara Konferensi Studi Indonesia-Asia di Melbourne, Australia (1998)

Halim juga pernah menjadi penata produksi untuk pementasan Takeya Contemporary Dance Company (TCDC-Tokyo) di Solo pada tahun 1995, dan memprakarsai terselenggaranya Makassar Arts Forum.

Penutup

Itulah biodata Halim HD. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi sobat biodata sekalian.

Sumber : id.wikipedia.org